Temu Pendidik Nusantara XI

Select Language

Pastikan Anda telah melengkapi Profil
PADA LAMAN BERIKUT

[logged_in_author_posts]
[frontend_admin form=8000]

Panduan Pembicara
Temu Pendidik Nusantara X

Temu Pendidik Nusantara X

Temu Pendidik Nusantara adalah kegiatan tahunan yang mempertemukan pendidik dari berbagai daerah di Indonesia untuk melakukan refleksi, saling berbagi praktik baik, mengembangkan kompetensi, membangun kolaborasi dan merintis karier.

Temu Pendidik Nusantara X mengusung topik “Tumbuh Berkelanjutan, Perubahan Pendidikan Melampaui Ruang Kelas”

Terdapat tiga agenda TPN X:

  1. TPN daerah yang diselenggarakan oleh panitia daerah dari organisasi profesi guru, kepala sekolah, pengawas yang akan dilaksanakan di 50 daerah.
  2. Pekan TPN yang diselenggarakan pada tanggal (1 – 3 Oktober 2023) secara daring.
  3. Puncak TPN yang diselenggarakan pada tanggal 7 Oktober 2023 secara hybrid.

Manfaat Menjadi Pembicara TPN

  1. Mendapatkan kesempatan berbagi praktik baik atau mengajarkan suatu kompetensi pada pendidik dari berbagai daerah.
  2. Pembicara kelas kemerdekaan mendapat pelatihan kompetensi penulisan praktik baik pembelajaran dan program persiapan menjadi pembicara TPN
  3. Pembicara kelas kompetensi mendapatkan pelatihan kompetensi pedagogi dan kepemimpinan berupa training for trainer yang dilakukan oleh master trainer dan program persiapan menjadi pembicara TPN
  4. Pembicara kelas kolaborasi dan karier mendapatkan  dan program persiapan menjadi pembicara TPN
  5. Mengembangkan karier protean bagi pendidik.
  6. Mendapatkan kesempatan mengajak pendidik untuk terlibat dalam proyek inisiatif pendidikan.
  7. Dikenal dan memiliki jejaring komunitas pendidikan hingga internasional.
  8. Mendapat kesempatan menampilkan karya/layanan melalui Pameran Karya.
  9. Pengakuan kontribusi terhadap pendidikan melalui sertifikat 32 JP.

Syarat dan Ketentuan Umum

  1. Pembicara adalah individu/ perwakilan organisasi yang melakukan 
    1. presentasi berbagi praktik baik di Kelas Kemerdekaan,
    2. narasumber di Kelas Kolaborasi, Karir dan Internasional.
  2. Dengan melakukan pendaftaran, pembicara bersedia memenuhi ketentuan yang diberlakukan panitia Temu Pendidik Nusantara baik mengenai konten, cara penyajian konten, pengelolaan kelas, jadwal dan penempatan penyelenggaran kelas. 
  3. Pembicara menyajikan konten yang merupakan hasil pekerjaan sendiri, bukan hasil plagiasi, tidak melanggar atau menggunakan tanpa izin hak atas kekayaan intelektual milik pihak manapun, serta tidak melanggar kontrak dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  4. Setiap pembicara melakukan pendaftaran daring (online) dengan form berisi deskripsi kelas sesuai dengan panduan kelas yang dipilih.

Panduan per Kelas

Konsep Kelas Kemerdekaan
  1. Kelas Kemerdekaan adalah kelas pemantik inspirasi dari praktik pembelajaran maupun kepemimpinan guru yang telah terbukti efektif secara  individu dan guru/kepala sekolah/pengawas/murid
  2. Kelas Kemerdekaan bertujuan agar peserta mendapatkan inspirasi yang bisa dipraktekan di kelas atau sekolah
  3. Pembicara berbagi inspirasi selama 10 menit
  4. Dalam satu Kelas Kemerdekaan terdiri dari 5 orang pembicara 
  5. Kelas Kemerdekaan tidak membuka sesi tanya jawab, hanya sesi refleksi peserta
  6. Kelas Kemerdekaan diselenggarakan di Temu Pendidik Nusantara Daerah sesuai dengan daftar daerah secara luring atau hybrid

Contoh Kelas Kemerdekaan: Kelas Kemerdekaan TPN 2017

Ketentuan

Pembicara kelas kemerdekaan diwajibkan menuliskan praktik baik pembelajaran di halaman web https://tpn.gurubelajar.org/dashboard-tulisan/ dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Judul disarankan tidak terlalu panjang, memuat 4-10 kata yang menggambarkan tulisan praktik baik pembelajaran
  • Pembicara memilih “Kemerdekaan” pada pertanyaan “Jenis Kelas” di form
  • Pada pertanyaan pilihan TPN Daerah pilih TPN Daerah yang nantinya Anda menampilkan praktik baik di TPN Daerah tersebut secara luring
  • Anda boleh menambahkan gambar yang mendukung tulisan praktik baik pembelajaran di dalam tulisan
  • Ukuran file gambar tidak boleh melebihi 2MB
  • Tulisan terdiri dari 250-500 karakter atau sebanyak kurang lebih 250 kata

Saran Judul:

  • Bermain kartu Kata untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
  • Lihat Kebunku, Strategi Merdeka Belajar untuk Anak Usia Dini
  • Renungan Pagi dengan Pendekatan Saintifik
Alur Kelas Kemerdekaan TPN X
  1. Calon pembicara membuat tulisan praktik baik pembelajaran sesuai dengan format ATAP (baca kriteria di bawah)
  2. Calon pembicara mendaftarkan diri di kegiatan Temu Pendidik Nusantara X melalui halaman web: https://tpn.gurubelajar.org/registrasi 
  3. Calon pembicara mengisi form pendaftaran pembicara TPN X di halaman web berikut: https://tpn.gurubelajar.org/dashboard-tulisan/ lalu klik “Kirim Tulisan” untuk menampilkan form.
  4. Tulisan praktik baik pembelajaran akan dikurasi oleh tim kurator
  5. Pengumuman akan langsung dikirim melalui whatsapp yang calon pembicara masukkan.
Tema Kelas Kemerdekaan

Tema Kelas Kemerdekaan Cakupan Guru/Murid:

A. Kepemimpinan murid

Praktik memfasilitasi murid menentukan suara dan pilihannya dalam perencanaan, memimpin proses pembelajaran dan melaksanakan asesmen pembelajaran. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada memfasilitasi murid mendiskusikan tujuan pembelajaran, melibatkan murid menentukan cara belajar, memfasilitasi murid mendesain penggunaan dinding kelas, dan memungkinkan murid mengerjakan proyek belajar yang berdampak pada masyarakat.

Contoh: 

  • Memfasilitasi murid untuk menginisiasi mendesain kelas (tata bangku, dinding kelas, mengatur pengurus kelas, dll)
  • Murid terlibat dalam menentukan target belajar
  • Murid terlibat dalam menentukan indikator asesmen pembelajaran 
  • Murid menginisiasi dalam memimpin diskusi
  • Murid menginisiasi dalam merancang pembelajaran di dalam dan luar kelas 

Frasa kunci: Melibatkan murid membuat keputusan, memfasilitasi inisiasi murid, murid menginisiasi

B. Pembelajaran berbasis projek

Praktik memfasilitasi murid mengenali, menganalisis dan mengajukan solusi permasalahan/tantangan kehidupan nyata. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada memfasilitasi murid menentukan persoalan yang ingin diselesaikan, memfasilitasi murid menentukan narasumber dan cara penggalian data, dan memungkinkan murid mendapatkan umpan balik dari komunitas luas atas hasil karya/solusinya.

Frasa kunci: keresahan dan masalah, konteks dunia nyata, proses murid mencari informasi, proses meriset, proses mencari solusi, proses menemukan solusi, manajemen projek.

C. Karier Tumbuh Sejak Dini

Praktik yang memfasilitasi murid mengenal dan mendayagunakan potensinya yang relevan dengan tantangan kehidupan untuk menjalani karier. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada membantu murid mengenal identitas beragam pilihan karier, memfasilitasi murid mengenal minat bakatnya, memfasilitasi murid memahami konteks pilihan kariernya.

Contoh:

  • Membuat pembelajaran tema profesi 
  • Menghadirkan profesi umum di dalam kelas usia dini
  • Menghadirkan profesi masa depan di sekolah dasar dan menengah 
  • Mengajak study tour untuk mengenal profesi
  • Memetakan minat dan karier untuk kelas menengah 
  • Program magang sesuai minat murid
  • Memberikan peran/tanggung jawab murid pada kegiatan sekolah sesuai dengan minat
  • Mengenalkan murid karier sesuai dengan karakteristik tempat tinggal (daerah pesisir, daerah pegunungan, kota) 

Frasa kunci:  Memfasilitasi murid mengenali minat bakat, menumbuhkan karier sejak dini, memfasilitasi mengembangkan minat murid, konsistensi proses murid mengembangkan minat, memberikan peran murid sesuai minat.

D. Kewarganegaraan Global

Praktik yang memfasilitasi murid mengaitkan kondisi global dengan perilaku dan kebiasaan lokal. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada memfasilitasi murid melakukan pembelajaran berbasis projek untuk topik perubahan iklim, energi terbarukan, atau keragaman hayati, memfasilitasi murid mengenal potensi lokal, memfasilitasi murid mempromosikan potensi lokal pada skala global, dan memfasilitasi murid berinteraksi dengan komunitas belajar di negara lain.

Contoh:

  • Melakukan pembelajaran berbasis projek untuk topik perubahan iklim/energi terbarukan/keragaman hayati/ potensi lokal
  • Menghadirkan narasumber lintas daerah
  • Surat menyurat dengan murid dari negara lain
  • Bekerjasama membuat program atau kegiatan dengan sekolah dari luar negeri 
  • Membuat projek topik isu global 
  • Membaca berita dan mendiskusikan isu lintas negara 
  • Program pertukaran pelajar 

Frasa kunci: Berinteraksi dengan warga global, murid sadar dengan isu global, murid sadar menjadi bagian global, SDG (Sustainable Development Goals)

E. Ruang Sekolah Inklusi

Praktik yang memfasilitasi semua aktor di satuan pendidikan untuk mewujudkan pembelajaran yang menghargai perbedaan, memahami setiap suara dan melibatkan berbagai peran. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada memfasilitasi orang tua terlibat dalam menangani anak berkebutuhan khusus, memfasilitasi murid mengenal dan menghargai kekhususan masing-masing, dan mengajak murid merancang pembelajaran inklusif.

Frasa Kunci: Menerima perbedaan, membangun lingkungan yang mendukung, melampaui disabilitas, aksesibilitas yang setara, memberikan peran untuk semua murid, menumbuhkan empati, menumbuhkan toleransi, ruang yang aman untuk semua murid, keadilan untuk semua.

F. Membangun Budaya Kelas Merdeka Belajar 

Praktik yang bertujuan untuk membangun budaya merdeka belajar di kelas dengan penerapan kesepakatan kelas, melakukan refleksi pembelajaran, mengembangkan perilaku positif di kelas dengan penguatan tanpa iming-iming dan hadiah, strategi pengelompokkan kelas yang membangun interaksi antara murid dan guru, menangani perilaku melanggar dengan disiplin positif tanpa hukuman. 

Frasa Kunci:  Meninggalkan reward dan punishment, menumbuhkan kesadaran diri, merdeka belajar, motivasi intrinsik, disiplin positif, budaya positif, apresiasi.

G. Strategi Pembelajaran Diferensiasi

Praktik yang bertujuan memfasilitasi kebutuhan belajar dan minat murid dalam pembelajaran. Dengan strategi pembelajaran diferensiasi menumbuhkan murid yang merdeka belajar mampu mengatur belajarnya sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing. Topik ini mencakup strategi asesmen awal yang mampu membantu guru memetakan kemampuan murid, strategi pembelajaran yang melibatkan murid dengan memetakan minat murid, strategi-strategi pembelajaran dengan diferensiasi konten, proses dan produk yang mampu menginspirasi guru-guru lain dengan cara paling mudah hingga mengasyikan untuk mengelola kelas dengan berbagai tantangan (kelas dengan jumlah banyak murid, inklusi, perbedaan suku ras budaya, perbedaan ekonomi,dll). 

Frasa Kunci: Ragam kebutuhan murid, kemampuan awal murid, asesmen awal pembelajaran, memfasilitasi kebutuhan belajar murid, scaffolding, strategi manajemen kelas untuk mengatasi keberagaman murid, diferensiasi asesmen.

H. Penggunaan AI (Artificial Intelligence)

Praktik yang bertujuan membuka wawasan penggunaan AI (Artificial intelligence) dalam pembelajaran sehingga guru dan murid mampu bersinergi dengan kemajuan teknologi dalam pendidikan. Topik ini mencakup penggunaan AI (Artificial Intelligence) dalam merancang tujuan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip merdeka belajar, strategi pembelajaran menggunakan AI (Artificial Intelligence) dalam proses pembelajaran bersama murid dengan tujuan menumbuhkan murid yang merdeka belajar, menggunakan fitur-fitur AI (Artificial Intelligence) dalam mempermudah pekerjaan administrasi guru dan manajemen sekolah dan menggunakan fitur-fitur AI (Artificial Intelligence) dalam proyek murid sehingga menumbuhkan literasi digital. 

Contoh:

  • Penggunaan chatgpt dalam membuat rancangan pembelajaran yang diferensiasi
  • Membuat pembelajaran coding untuk murid menghasilkan karya
  • Menggunakan fitur AI (Artificial Intelligence) membuat konten pembelajaran
  • Menggunakan fitur AI (Artificial Intelligence) membuat konten media sosial 

Frasa kunci:

Memanfaatkan teknologi, chatgpt, coding, berpikir berbasis komputer (computational thinking), digital literasi, mempermudah pekerjaan, AI (Artificial Intelligence).

Tema Kelas Kemerdekaan Cakupan Kepemimpinan:

A. Suara Murid, Arah Sekolah

Praktik sekolah/madrasah mendapatkan dan menggunakan kepemimpinan murid dalam mempengaruhi pengembangan sekolah/madrasah. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada pelibatan murid dalam pengambilan keputusan sekolah/madrasah, pelibatan murid dalam mendesain ruang atau area belajar atau melibatkan murid dalam membangun budaya sekolah/madrasah.

Contoh:

  • Forum Diskusi Murid : Mengadakan forum diskusi reguler di antara murid untuk membahas berbagai isu dan masalah sekolah
  • Proyek Karya Murid : Memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan proyek karya, baik dalam bentuk seni, desain, atau penelitian yang relevan dengan sekolah.
  • Survei minat dan bakat murid : survei dilakukan sekolah untuk mengetahui minat dan bakat murid untuk penentuan kegiatan ekstrakurikuler, kokurikuler ataupun program sekolah.

Frasa Kunci:

  • Keterlibatan murid (partisipasi) dalam pengambilan keputusan lingkup sekolah
  • Pengembangan program sekolah.
  • Menumbuhkan minat dan bakat murid.
  • Inisiatif murid.
  • Mendengarkan pendapat murid.

B. Komunitas Memberdayakan Sekolah/Madrasah

Praktik sekolah/madrasah dalam mendengarkan, melibatkan dan memberi peran pada komunitas luar sekolah dalam pembelajaran dan pendidikan. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada meminta komunitas memberi usulan program sekolah/madrasah,melibatkan komunitas dalam menilai kinerja sekolah/madrasah, atau melibatkan komunitas dalam pelaksanaan pembelajaran.

Contoh: 

  • Program Magang di Komunitas: Menyelenggarakan program magang atau praktik kerja siswa di berbagai lembaga atau organisasi di luar sekolah/madrasah.
  • Pembelajaran Berbasis Komunitas: Mengintegrasikan pengalaman dan pengetahuan dari komunitas sekitar dalam pembelajaran di kelas.
  • Proyek Sosial dalam Komunitas: Mengorganisir proyek sosial yang melibatkan siswa, guru, dan anggota komunitas dalam upaya meningkatkan lingkungan sekitar sekolah.
  • Forum Dialog Komunitas : Mengadakan forum dialog antara pihak sekolah/madrasah dengan berbagai komunitas di sekitar, seperti orang tua siswa, warga sekitar, organisasi non-pemerintah, atau tokoh masyarakat.

Frasa kunci: 

  • Kolaborasi dengan komunitas luar sekolah
  • Pelibatan komunitas

C. Kurikulum Operasionalisasi Kehidupan

Praktik sekolah/madrasah membaca tantangan kehidupan nyata sebagai fondasi kurikulum operasional sekolah/madrasah. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada meminta masukan terhadap kurikulum sekolah/madrasah, melibatkan komunitas dalam membuat pemetaan potensi dan persoalan sebagai dasar pembelajaran berbasis projek, atau mengajak murid dalam menilai hasil karya murid.

Contoh: 

  • Pembelajaran Berbasis Proyek Kolaboratif: Mengorganisir kegiatan pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan kolaborasi antara siswa, guru, dan anggota komunitas. 
  • Pelibatan pihak lain seperti komunitas, orangtua, warga sekitar dalam merancang visi dan misi sekolah.
  • Penggunaan Sumber Daya Luar: Mengajak ahli atau praktisi dari berbagai bidang kehidupan untuk memberikan kuliah tamu atau menjadi mentor dalam pembelajaran di kelas.
  • Membuat PPDB berbasis proyek, untuk melihat kemampuan murid dalam memecahkan masalah dan mencari solusi.

Frasa Kunci:

  • Pemetaan Potensi dan Persoalan.
  • Program Sekolah yang Kontekstual
  • Bukti karya murid
  • Berdampak untuk sekitar
  • Masalah sekitar
  • Kurikulum lintas disiplin

D. Belajar dari Alumni

Praktik sekolah/madrasah dalam memantau, mendampingi, dan mengembangkan alumni sekaligus mendapatkan umpan balik untuk pengembangan sekolah/madrasah. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada melibatkan alumni dalam memberi masukan pada program sekolah/madrasah, mendampingi alumni dalam mengembangkan karier, atau memberi peran pada alumni dalam pembelajaran.

Contoh: 

  • Program Mentor Alumni: Mengembangkan program mentorship antara alumni yang sukses dengan murid saat ini.
  • Konsultasi Program Sekolah/Madrasah: Mengundang alumni untuk memberikan masukan dan saran terhadap program sekolah/madrasah saat ini.
  • Penyuluhan Karier oleh Alumni: Mengundang alumni yang telah berhasil di berbagai bidang pekerjaan untuk memberikan penyuluhan karier kepada murid.
  • Konsultasi Karier untuk Alumni: Memberikan wadah bagi alumni dalam mengembangkan karier.
  • Penyuluhan Karier oleh Alumni: Mengundang alumni yang telah berhasil di berbagai bidang pekerjaan untuk memberikan penyuluhan karier kepada siswa. 

Frasa Kunci: 

  • Arah karier alumni
  • Pelibatan alumni
  • Membangun jaringan alumni
  • Memberdayakan alumni

E. Media Sosial yang Melibatkan

Praktik sekolah/madrasah menggunakan media sosial untuk memahami, mempromosikan dan melibatkan semua pihak untuk pengembangan sekolah/madrasah. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada penggunaan media sosial untuk memahami persoalan dan tren kekinian, meminta masukan terhadap program sekolah/madrasah atau mempromosikan proses dan hasil belajar dengan cara yang menarik.

Contoh:

  • Survei Online: Menggunakan media sosial untuk mengadakan survei online kepada murid, orang tua, guru, dan staf sekolah/madrasah.
  • Tantangan/pelibatan Media Sosial: Mengadakan u tantangan di media sosial yang melibatkan murid, seperti kontes foto, video, atau tulisan terkait dengan sekolah/madrasah. 
  • Kolaborasi dengan Influencer Pendidikan: Menggandeng influencer atau tokoh pendidikan yang populer di media sosial untuk berkolaborasi dengan sekolah/madrasah. 
  • Kampanye Kesadaran: Menggunakan media sosial untuk mengadakan kampanye kesadaran terkait isu-isu penting yang relevan dengan kehidupan sekolah/madrasah, seperti bullying, kebersihan lingkungan, kesehatan mental, atau keberagaman. 

Frasa Kunci: 

  • Promosi sekolah
  • Memanfaatkan media sosial untuk publikasi
  • Kampanye sekolah

KONSEP KELAS KARIER

  1. Kelas Karier adalah kelas inspiratif yang bertujuan untuk menampilkan karya guru/murid/kepala sekolah/pengawas yang terbukti inovatif dalam pembelajaran atau program sekolah 
  2. Kelas Karier bertujuan untuk mengenali, memilih, merencanakan dan mengembangkan karier sesuai potensi dan aspirasinya dengan tetap mengajar di kelas, seperti kesempatan berkarya, kesempatan mengenalkan karya melalui presentasi, pameran atau di web/aplikasi dan mendapat apresiasi dan umpan balik terhadap karyanya.
  3. Kelas karier ditujukan untuk guru/murid/kepala sekolah/pengawas yang menekuni karir protean selama minimal 1 tahun seperti: 
    1. Narasumber webinar
    2. Pelatih
    3. Penulis buku
    4. Penyunting 
    5. Perancang modul 
    6. Penulis buku kerja
    7. Penulis buku anak
    8. Konten kreator
    9. Desainer grafis
    10. Konsultan sekolah
    11. Entrepreneur 
    12. Youtuber
    13. Influencer 
    14. Promotor
    15. Dll
  4. Kelas karier ditujukan untuk guru/murid/kepala sekolah/pengawas yang mempunyai karya seperti:
    1. Modul pelatihan
    2. Modul pembelajaran
    3. Media pembelajaran
    4. Konten pembelajaran
    5. Buku praktik baik
    6. Buku kerja pembelajaran
    7. Aplikasi pembelajaran
    8. Aplikasi pelatihan 
    9. Video pembelajaran
    10. dll
  5. Pembicara berbagi inspirasi terkait karier protean atau karya 
  6. Kelas karier mendorong peserta untuk mengapresiasi karya dan inspirasi merencanakan pengembangan karier 
  7. Durasi Kelas Karier selama 1 jam
  8. Pembicara berbagi inspirasi selama 10 menit
  9. Dalam satu Kelas Karier terdiri dari 3-4 orang pembicara 
  10. Kelas Karier diselenggarakan secara daring di Pekan TPN melalui streamyard (youtube)
Contoh Kelas Karier: Kelas Karier TPN 9
Rubrik Deskripsi Kelas Pembicara Kelas Karier
Berikut kriteria deskripsi kelas calon pembicara Kelas Karier:
No Hal yang dinilai
1 Calon pembicara adalah individu guru/murid/kepala sekolah/ pengawas yang memiliki karier protean selama minimal 1 tahun atau karya
2 Menceritakan praktik baik program/inisiasi projek dari organisasi/sekolah/perusahaan/lembaga filantropi/ pemerintah (bukan praktik baik individu).
3 Berisi ajakan kepada peserta untuk ikut terlibat dalam program/projek inisiasi.
Kriteria Umum Kelas Karier
4 Cerita awal memulai karier protean atau memulai membuat karya
5 Cerita tantangan menjalani karier protean atau mempublikasi karya
6 Cerita aksi portofolio karier protean atau karya
7 Cerita perubahan yang dirasakan setelah menjalani karier protean atau membuat karya
8 Bagaimana jika ingin bekerjasama dengan narasumber atau membeli karya
Nilai Merdeka Belajar dalam Kelas Kolaborasi
11 Karier Protean bertujuan untuk:
Peningkatan kompetensi guru/sekolah/kepala sekolah untuk meningkatkan merdeka belajar di kelas/sekolah
Peningkatan keterlibatan orangtua dalam mendukung pembelajaran merdeka belajar di rumah dan sekolah
Peningkatan keterlibatan organisasi lain/pemerintah untuk mendukung pemerataan kualitas pembelajaran merdeka belajar
Peningkatan kesadaran dan keterlibatan masyarakat untuk mendukung pembelajaran merdeka belajar
13 Berpusat pada murid

List Tulisan Anda

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.