Temu Pendidik Nusantara adalah kegiatan tahunan yang mempertemukan pendidik dari berbagai daerah di Indonesia untuk melakukan refleksi, saling berbagi praktik baik, mengembangkan kompetensi, membangun kolaborasi dan merintis karier.
Temu Pendidik Nusantara X mengusung topik “Tumbuh Berkelanjutan, Perubahan Pendidikan Melampaui Ruang Kelas”
Terdapat tiga agenda TPN X:
Contoh Kelas Kemerdekaan: Kelas Kemerdekaan TPN 2017
Pembicara kelas kemerdekaan diwajibkan menuliskan praktik baik pembelajaran di halaman web https://tpn.gurubelajar.org/dashboard-tulisan/ dengan ketentuan sebagai berikut:
Saran Judul:
Tema Kelas Kemerdekaan Cakupan Guru/Murid:
A. Kepemimpinan murid
Praktik memfasilitasi murid menentukan suara dan pilihannya dalam perencanaan, memimpin proses pembelajaran dan melaksanakan asesmen pembelajaran. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada memfasilitasi murid mendiskusikan tujuan pembelajaran, melibatkan murid menentukan cara belajar, memfasilitasi murid mendesain penggunaan dinding kelas, dan memungkinkan murid mengerjakan proyek belajar yang berdampak pada masyarakat.
Contoh:
Frasa kunci: Melibatkan murid membuat keputusan, memfasilitasi inisiasi murid, murid menginisiasi.
B. Pembelajaran berbasis projek
Praktik memfasilitasi murid mengenali, menganalisis dan mengajukan solusi permasalahan/tantangan kehidupan nyata. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada memfasilitasi murid menentukan persoalan yang ingin diselesaikan, memfasilitasi murid menentukan narasumber dan cara penggalian data, dan memungkinkan murid mendapatkan umpan balik dari komunitas luas atas hasil karya/solusinya.
Frasa kunci: keresahan dan masalah, konteks dunia nyata, proses murid mencari informasi, proses meriset, proses mencari solusi, proses menemukan solusi, manajemen projek.
C. Karier Tumbuh Sejak Dini
Praktik yang memfasilitasi murid mengenal dan mendayagunakan potensinya yang relevan dengan tantangan kehidupan untuk menjalani karier. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada membantu murid mengenal identitas beragam pilihan karier, memfasilitasi murid mengenal minat bakatnya, memfasilitasi murid memahami konteks pilihan kariernya.
Contoh:
Frasa kunci: Memfasilitasi murid mengenali minat bakat, menumbuhkan karier sejak dini, memfasilitasi mengembangkan minat murid, konsistensi proses murid mengembangkan minat, memberikan peran murid sesuai minat.
D. Kewarganegaraan Global
Praktik yang memfasilitasi murid mengaitkan kondisi global dengan perilaku dan kebiasaan lokal. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada memfasilitasi murid melakukan pembelajaran berbasis projek untuk topik perubahan iklim, energi terbarukan, atau keragaman hayati, memfasilitasi murid mengenal potensi lokal, memfasilitasi murid mempromosikan potensi lokal pada skala global, dan memfasilitasi murid berinteraksi dengan komunitas belajar di negara lain.
Contoh:
Frasa kunci: Berinteraksi dengan warga global, murid sadar dengan isu global, murid sadar menjadi bagian global, SDG (Sustainable Development Goals).
E. Ruang Sekolah Inklusi
Praktik yang memfasilitasi semua aktor di satuan pendidikan untuk mewujudkan pembelajaran yang menghargai perbedaan, memahami setiap suara dan melibatkan berbagai peran. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada memfasilitasi orang tua terlibat dalam menangani anak berkebutuhan khusus, memfasilitasi murid mengenal dan menghargai kekhususan masing-masing, dan mengajak murid merancang pembelajaran inklusif.
Frasa Kunci: Menerima perbedaan, membangun lingkungan yang mendukung, melampaui disabilitas, aksesibilitas yang setara, memberikan peran untuk semua murid, menumbuhkan empati, menumbuhkan toleransi, ruang yang aman untuk semua murid, keadilan untuk semua.
F. Membangun Budaya Kelas Merdeka Belajar
Praktik yang bertujuan untuk membangun budaya merdeka belajar di kelas dengan penerapan kesepakatan kelas, melakukan refleksi pembelajaran, mengembangkan perilaku positif di kelas dengan penguatan tanpa iming-iming dan hadiah, strategi pengelompokkan kelas yang membangun interaksi antara murid dan guru, menangani perilaku melanggar dengan disiplin positif tanpa hukuman.
Frasa Kunci: Meninggalkan reward dan punishment, menumbuhkan kesadaran diri, merdeka belajar, motivasi intrinsik, disiplin positif, budaya positif, apresiasi.
G. Strategi Pembelajaran Diferensiasi
Praktik yang bertujuan memfasilitasi kebutuhan belajar dan minat murid dalam pembelajaran. Dengan strategi pembelajaran diferensiasi menumbuhkan murid yang merdeka belajar mampu mengatur belajarnya sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing. Topik ini mencakup strategi asesmen awal yang mampu membantu guru memetakan kemampuan murid, strategi pembelajaran yang melibatkan murid dengan memetakan minat murid, strategi-strategi pembelajaran dengan diferensiasi konten, proses dan produk yang mampu menginspirasi guru-guru lain dengan cara paling mudah hingga mengasyikan untuk mengelola kelas dengan berbagai tantangan (kelas dengan jumlah banyak murid, inklusi, perbedaan suku ras budaya, perbedaan ekonomi,dll).
Frasa Kunci: Ragam kebutuhan murid, kemampuan awal murid, asesmen awal pembelajaran, memfasilitasi kebutuhan belajar murid, scaffolding, strategi manajemen kelas untuk mengatasi keberagaman murid, diferensiasi asesmen.
H. Penggunaan AI (Artificial Intelligence)
Praktik yang bertujuan membuka wawasan penggunaan AI (Artificial intelligence) dalam pembelajaran sehingga guru dan murid mampu bersinergi dengan kemajuan teknologi dalam pendidikan. Topik ini mencakup penggunaan AI (Artificial Intelligence) dalam merancang tujuan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip merdeka belajar, strategi pembelajaran menggunakan AI (Artificial Intelligence) dalam proses pembelajaran bersama murid dengan tujuan menumbuhkan murid yang merdeka belajar, menggunakan fitur-fitur AI (Artificial Intelligence) dalam mempermudah pekerjaan administrasi guru dan manajemen sekolah dan menggunakan fitur-fitur AI (Artificial Intelligence) dalam proyek murid sehingga menumbuhkan literasi digital.
Contoh:
Frasa kunci:
Memanfaatkan teknologi, chatgpt, coding, berpikir berbasis komputer (computational thinking), digital literasi, mempermudah pekerjaan, AI (Artificial Intelligence).
Tema Kelas Kemerdekaan Cakupan Kepemimpinan:
A. Suara Murid, Arah Sekolah
Praktik sekolah/madrasah mendapatkan dan menggunakan kepemimpinan murid dalam mempengaruhi pengembangan sekolah/madrasah. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada pelibatan murid dalam pengambilan keputusan sekolah/madrasah, pelibatan murid dalam mendesain ruang atau area belajar atau melibatkan murid dalam membangun budaya sekolah/madrasah.
Contoh:
Frasa Kunci:
B. Komunitas Memberdayakan Sekolah/Madrasah
Praktik sekolah/madrasah dalam mendengarkan, melibatkan dan memberi peran pada komunitas luar sekolah dalam pembelajaran dan pendidikan. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada meminta komunitas memberi usulan program sekolah/madrasah,melibatkan komunitas dalam menilai kinerja sekolah/madrasah, atau melibatkan komunitas dalam pelaksanaan pembelajaran.
Contoh:
Frasa kunci:
C. Kurikulum Operasionalisasi Kehidupan
Praktik sekolah/madrasah membaca tantangan kehidupan nyata sebagai fondasi kurikulum operasional sekolah/madrasah. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada meminta masukan terhadap kurikulum sekolah/madrasah, melibatkan komunitas dalam membuat pemetaan potensi dan persoalan sebagai dasar pembelajaran berbasis projek, atau mengajak murid dalam menilai hasil karya murid.
Contoh:
Frasa Kunci:
D. Belajar dari Alumni
Praktik sekolah/madrasah dalam memantau, mendampingi, dan mengembangkan alumni sekaligus mendapatkan umpan balik untuk pengembangan sekolah/madrasah. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada melibatkan alumni dalam memberi masukan pada program sekolah/madrasah, mendampingi alumni dalam mengembangkan karier, atau memberi peran pada alumni dalam pembelajaran.
Contoh:
Frasa Kunci:
E. Media Sosial yang Melibatkan
Praktik sekolah/madrasah menggunakan media sosial untuk memahami, mempromosikan dan melibatkan semua pihak untuk pengembangan sekolah/madrasah. Topik ini mencakup tapi tidak terbatas pada penggunaan media sosial untuk memahami persoalan dan tren kekinian, meminta masukan terhadap program sekolah/madrasah atau mempromosikan proses dan hasil belajar dengan cara yang menarik.
Contoh:
Frasa Kunci:
No | Hal yang dinilai | |
---|---|---|
1 | Calon pembicara adalah individu guru/murid/kepala sekolah/ pengawas yang memiliki karier protean selama minimal 1 tahun atau karya | |
2 | Menceritakan praktik baik program/inisiasi projek dari organisasi/sekolah/perusahaan/lembaga filantropi/ pemerintah (bukan praktik baik individu). | |
3 | Berisi ajakan kepada peserta untuk ikut terlibat dalam program/projek inisiasi. | |
Kriteria Umum Kelas Karier | ||
4 | Cerita awal memulai karier protean atau memulai membuat karya | |
5 | Cerita tantangan menjalani karier protean atau mempublikasi karya | |
6 | Cerita aksi portofolio karier protean atau karya | |
7 | Cerita perubahan yang dirasakan setelah menjalani karier protean atau membuat karya | |
8 | Bagaimana jika ingin bekerjasama dengan narasumber atau membeli karya | |
Nilai Merdeka Belajar dalam Kelas Kolaborasi | ||
11 | Karier Protean bertujuan untuk: | |
Peningkatan kompetensi guru/sekolah/kepala sekolah untuk meningkatkan merdeka belajar di kelas/sekolah | ||
Peningkatan keterlibatan orangtua dalam mendukung pembelajaran merdeka belajar di rumah dan sekolah | ||
Peningkatan keterlibatan organisasi lain/pemerintah untuk mendukung pemerataan kualitas pembelajaran merdeka belajar | ||
Peningkatan kesadaran dan keterlibatan masyarakat untuk mendukung pembelajaran merdeka belajar | ||
13 | Berpusat pada murid |
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.