Saya adalah guru SD Negeri 050661 Kwala Bingai kabupaten Langkat. Keunikan yang saya miliki yaitu memiliki julukan ‘guru Pesulap’, para siswa mengatakan saya mampu mengubah karakter siswa menjadi sosok pelajar yang mencerminkan profil pelajar Pancasila. Siswa adalah inspirasi menentukan model/ metode pembelajaran yang menyenangkan. Senyuman siswa yang terukir saat pembelajaran itu kepuasan hati yang tak terkatakan, karna siswa butuh sentuhan kasih sayang serta ketulusan sehingga siswa mendapatkan rasa aman, nyaman dan bahagia sehingga terwujud sekolah impian bagi siswa. Sudah tentunya banyak hal yang saya lakukan untuk menciptakan kelas berkarakter seperti :
- Menghias kelas dengan karya siswa
- Melakukan ice breaking
- Game edukasi
- Model/ metode pembelajaran yang menyenangkan
- Budaya positif ( Kesepakatan kelas, 5S, Sholat Dhuha, Jumat Berkah, Literasi )
Dalam mengaplikasikan itu semua ternyata masih saya temui beberapa siswa yang pasif karena rasa percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki, siswa tersebut belum menyadari kompetensi dalam dirinya. Dengan begitu saya berinisiatif melakukan pembelajaran berdiferensiasi. Dengan berjalannya waktu pembelajaran berdiferensiasi saya terapkan di kelas dengan langkah-langkah yang beruntut.
Untuk mencapai visi misi guru kelas sudah tentunya tantangan pasti ada. Dalam hal ini tantangan saya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah beberapa orangtua siswa yang komplin pembelajaran yang saya terapkan. Orang tua berfikir anaknya di anak tirikan dengan diberi pembelajaran yang berbeda dari temannya. Ada yang melalui secara Whatsapp pribadi maupun berbicara dengan guru lain.
Untuk menghadapi tantangan tersebut saya memiliki beberapa gagasan yaitu
- Mengirimkan chanel penjelasan pembelajaran berdiferensiasi melalui Whatsapp Group
- Mengundang orangtua siswa ke sekolah untuk menjelaskan apa itu ” Pembelajaran Berdiferensiasi” ( Bagi yang belum jelas)
- Membagikan dokumentasi kegiatan pembelajaran diferensiasi
- Membagikan dokumentasi sstiap siswa dalam mengembangkan minat bakatnya.
- Memberikan apresiasi bagi siswa yang berhasil atau tuntas mencapai pembelajaran
- Membagikan dokumentasi berupa video hasil refleksi pembelajaran.
Pembelajaran berdiferensiasi memang masih tabuh bagi orangtua siswa, bagi orangtua siswa nilai dan mengejar pembelajaran menurut kurikulum itu utama. Maka dari itu saya mengubah mind set orangtua siswa bahwa pembentukan karakter siswa itu nomor satu. Karena dengan karakter siswa terbentuk, siswa mampu menggapai impiannya, dengan menjadi generasi bangsa yang membanggakan.
Pembelajaran saya ambil dari hal di atas bahwa terciptanya kelas yang berkarakter sangat penting untuk mendukung terinternalisasinya nilai-nilai karakter dalam diri siswa. guru hanya penanam benih yang tugasnya hanya mendidik dan menuntun siswa menurut kodrat alam dan zamannya, siswa bukanlah boneka yang kita bentuk menurut kemauan kita. Dengan menciptakan kelas berkarakter menerapkan pembelajaran berdiferensiasi terlihat jelas siswa menjadi lebih percaya diri setiap mengikuti pembelajaran. Bahkan siswa sudah berani menjawab pertanyaan pemantik yang saya berikan. Selain itu, siswa menjadi lebih antusias dalam menampilkan minat bakatnya ke depan kelas setiap hari sabtu. Siswa merasakan memiliki kebebasan yang terarah untuk mewujudkan impiannya yaitu bebas dalam mengemukakan pendapat, gagasan atau keahliannya. Ucapan dari orangtua siswa juga tak terlupakan karena mampu mengubah anaknya menjadi siswa yang lebih berani, percaya diri, giat, serta lebih meningkat kemajuan dalam belajar. Terwujudlah kelas berkarakter yang saya inginkan dengan menciptakan siswa yang mencerminkan pelajar Pancasila.