Setelah melakukan pengamatan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) di kelas, saya menganggap pembelajaran belum berjalan dengan epektif dan menyenangkan karena masih ada beberapa orang siswa yang kurang disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran seperti masih ada siswa yang sering terlambat masuk kelas, ribut dan tidak fokus, mengganggu teman saat pembelajaran, keluar masuk kelas pembelajaran, tidak memakai seragam olahraga saat praktek. Dengan kondisi siswa yang kurang disiplin maka saya menganggap kelas pembelajaran kurang epektif dan menyenagkan
Bagi saya selaku guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) ini adalah sebuah tantangan, sehingga saya berupaya mencari cara dan solusi untuk mengubah kebiasaan siswa yang kurang disiplin menjadi siswa yang memilki budaya dan disiplin positif dalam mengikuti proses pembelajaran, meskipun untuk mengubah kebiasaan itu membutuhkan sebuah proses dan usaha yang maksimal apalagi melihat karakteristik, latar belakang sosial, ekonomi siswa yang berbeda beda.
Langkah praktis yang saya lakukan adalah membangun komunikasi dan kedekatan emosional dengan siswa bagaimana menciptakan kelas pembelajaran yang menyenagkan, selanjutnya saya bersepakat dengan siswa untuk membuat kesepakatan kelas dengan melibatkan semua siswa dengan agar semua siswa dapat menyampaikan ide positifnya. adapun langkah langkahnya yaitu : pertama saya membagikan kertas posit dan mengajak siswa untuk menuliskan hal yang tidak disukai yang sering dilakukan temannya dalam kelas pembelajaran kemudian menempelkan di kertas chart yang disiapkan, kedua saya kembali membagikan kertas untuk menuliskan perilaku apa yang diharapkan agar kelas pembelajaran itu dapat menyenagkan siswa dalam proses pembelajaran. Ketiga siswa diarahkan mengubah tulisan yang telah dibuat kedalam kertas posit menjadi kalimat positif untuk dijadikan sebagai kesepakatan kelas. Dalam penerapan disiplin positif ini saya terus melakukan pemantauan apakah kesepakatan kelas ini dilaksanakan dengan baik atau tidak dengan tidak memberikan penghargaan atau hukukam kepada siswa, ketika ada siswa yang melanggar dari kesepakatan kelas maka saya memberikan bimbingan dan penguatan dengan menggunakan pendekatan segitiga restitusi yang telah dipopulerkan oleh Diane Gossen dalam bukunya Restitution; Restructuring School Discipline, (2001).
Dari cara yang saya lakukan siswa mempunyai rasa kepemilikan serta bertanggungjawab dalam menerapkan Budaya positif dan disiplin positif yang telah disepakati bersama. kemudian dengan budaya dan disiplin pisitif yang diterapkan dalam kelas pembelajaran siswa dapat mengikuti pembelajaran PJOK dengan epektif dan menyenangkan kemudian tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.