Tulisan ini adalah praktik baik saya. Praktik baik ini menceritakan tentang literasi yang dapat menjadikan anak menjadi merdeka belajar.
Tulisan ini adalah praktik baik saya. Praktik baik ini menceritakan tentang literasi yang dapat menjadikan anak menjadi merdeka belajar.
Peningkatan Literasi dan Keterampilan Menulis, Lahirkan Murid Merdeka
Erlina Anriani Siahaan (Penulis SKGB)
Jauh sebelum pandemi, loss learning sudah marak melanda dan pandemi memperparahnya dengan indikasi semakin menurunnya karakter, minat belajar murid. Dalam keseharian, murid bahkan berkomunikasi dengan pemilihan kata negatif dan kurang menghargai guru, bahkan ditemukan kasus bully yang sangat memprihatinkan.
Hal ini tentu menyita perhatian sekaligus meresahkan saya sebagai guru. Di sekolah saya, saya rindu murid-murid memahami bahwa karakter dan sopan santun seharusnya menjadi gaya hidup murid-murid di kesehariannya. Salah satu yang sangat efektif dalam menumbuhkan karakter dan kesadaran pentingnya menghargai orang lain. Sebagai guru yang tertarik pada dunia literasi, memiliki komunitas menulis dalam lingkup nasional, bahkan saya juga menyabet gelar duta literasi. Saya rindu murid saya juga bisa mengawini betapa menarik dan menyenangkannya ketika kita menemukan
Saya lalu berinisiatif membentuk wadah berupa ekstrakurikuler literasi di sekolah. Saya mendapat dukungan dari kepala sekolah, guru-guru Bahasa Indonesia. Saya Menyusun program, memberikan pendampingan kepenulisan dasar kepada guru yang akan menjadi pendamping anak. Kami dalam tim lalu menyusun program. Kelas kami bagi dalam divisi termasuk divisi puisi, divisi cerpen, divisi opini dan esai, divisi mading, dan divisi dokumentasi.
Anak juga diberikan pendampingan keterampilan literasi dasar. Kami juga mengenalkan buku-buku sebagai sumber bacaan yang menarik bagi murid. Bahkan kami sudah dua kali mengadakan seminar internasional sekaligus launching buku antologi anak-anak. Saya juga memosting tulisan anak-anak di media online milik saya. Saya melihat mulai terbentuk kebiasaan yang baru meski sangat pelan, tetapi saya yakin jika hal ini nyata dalam lingkup kesehatian/
Perubahan yang diperolah murid-murid lebih menyukai hobi menulis, lebih peduli dan perhatian baik kepada guru maupun kepada sesama murid. Anak-anak memahami struktur dan aturan kepenulisan. Saya bahkan menyediakan website bagi murid agar murid semakin semangat berkarya. Pelajaran terpenting dari praktik baik ini ternyata guru tidak cukup memberi contoh, tetapi juga harus menjadi contoh. Panjang umur perjuangan kita
Profil Penulis
Erlina Anriani Siahaan adalah penggiat Merdeka Belajar yang juga dinobatkan sebagai duta literasi. Ia juga menjadi ketua KGBN Kota Pematang Siantar.
Tulisan ini adalah praktik baik saya. Praktik baik ini menceritakan tentang literasi yang dapat menjadikan anak menjadi merdeka belajar.
Peningkatan Literasi dan Keterampilan Menulis, Lahirkan Murid Merdeka
Erlina Anriani Siahaan (Penulis SKGB)
Jauh sebelum pandemi, loss learning sudah marak melanda dan pandemi memperparahnya dengan indikasi semakin menurunnya karakter, minat belajar murid. Dalam keseharian, murid bahkan berkomunikasi dengan pemilihan kata negatif dan kurang menghargai guru, bahkan ditemukan kasus bully yang sangat memprihatinkan.
Hal ini tentu menyita perhatian sekaligus meresahkan saya sebagai guru. Di sekolah saya, saya rindu murid-murid memahami bahwa karakter dan sopan santun seharusnya menjadi gaya hidup murid-murid di kesehariannya. Salah satu yang sangat efektif dalam menumbuhkan karakter dan kesadaran pentingnya menghargai orang lain. Sebagai guru yang tertarik pada dunia literasi, memiliki komunitas menulis dalam lingkup nasional, bahkan saya juga menyabet gelar duta literasi. Saya rindu murid saya juga bisa mengawini betapa menarik dan menyenangkannya ketika kita menemukan
Saya lalu berinisiatif membentuk wadah berupa ekstrakurikuler literasi di sekolah. Saya mendapat dukungan dari kepala sekolah, guru-guru Bahasa Indonesia. Saya Menyusun program, memberikan pendampingan kepenulisan dasar kepada guru yang akan menjadi pendamping anak. Kami dalam tim lalu menyusun program. Kelas kami bagi dalam divisi termasuk divisi puisi, divisi cerpen, divisi opini dan esai, divisi mading, dan divisi dokumentasi.
Anak juga diberikan pendampingan keterampilan literasi dasar. Kami juga mengenalkan buku-buku sebagai sumber bacaan yang menarik bagi murid. Bahkan kami sudah dua kali mengadakan seminar internasional sekaligus launching buku antologi anak-anak. Saya juga memosting tulisan anak-anak di media online milik saya. Saya melihat mulai terbentuk kebiasaan yang baru meski sangat pelan, tetapi saya yakin jika hal ini nyata dalam lingkup kesehatian/
Perubahan yang diperolah murid-murid lebih menyukai hobi menulis, lebih peduli dan perhatian baik kepada guru maupun kepada sesama murid. Anak-anak memahami struktur dan aturan kepenulisan. Saya bahkan menyediakan website bagi murid agar murid semakin semangat berkarya. Pelajaran terpenting dari praktik baik ini ternyata guru tidak cukup memberi contoh, tetapi juga harus menjadi contoh. Panjang umur perjuangan kita
Profil Penulis
Erlina Anriani Siahaan adalah penggiat Merdeka Belajar yang juga dinobatkan sebagai duta literasi. Ia juga menjadi ketua KGBN Kota Pematang Siantar.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
Peningkatan Literasi dan Keterampilan Menulis, Lahirkan Murid Merdeka
Erlina Anriani Siahaan (Penulis SKGB)
Jauh sebelum pandemi, loss learning sudah marak melanda dan pandemi memperparahnya dengan indikasi semakin menurunnya karakter, minat belajar murid. Dalam keseharian, murid bahkan berkomunikasi dengan pemilihan kata negatif dan kurang menghargai guru, bahkan ditemukan kasus bully yang sangat memprihatinkan.
Hal ini tentu menyita perhatian sekaligus meresahkan saya sebagai guru. Di sekolah saya, saya rindu murid-murid memahami bahwa karakter dan sopan santun seharusnya menjadi gaya hidup murid-murid di kesehariannya. Salah satu yang sangat efektif dalam menumbuhkan karakter dan kesadaran pentingnya menghargai orang lain. Sebagai guru yang tertarik pada dunia literasi, memiliki komunitas menulis dalam lingkup nasional, bahkan saya juga menyabet gelar duta literasi. Saya rindu murid saya juga bisa mengawini betapa menarik dan menyenangkannya ketika kita menemukan
Saya lalu berinisiatif membentuk wadah berupa ekstrakurikuler literasi di sekolah. Saya mendapat dukungan dari kepala sekolah, guru-guru Bahasa Indonesia. Saya Menyusun program, memberikan pendampingan kepenulisan dasar kepada guru yang akan menjadi pendamping anak. Kami dalam tim lalu menyusun program. Kelas kami bagi dalam divisi termasuk divisi puisi, divisi cerpen, divisi opini dan esai, divisi mading, dan divisi dokumentasi.
Anak juga diberikan pendampingan keterampilan literasi dasar. Kami juga mengenalkan buku-buku sebagai sumber bacaan yang menarik bagi murid. Bahkan kami sudah dua kali mengadakan seminar internasional sekaligus launching buku antologi anak-anak. Saya juga memosting tulisan anak-anak di media online milik saya. Saya melihat mulai terbentuk kebiasaan yang baru meski sangat pelan, tetapi saya yakin jika hal ini nyata dalam lingkup kesehatian/
Perubahan yang diperolah murid-murid lebih menyukai hobi menulis, lebih peduli dan perhatian baik kepada guru maupun kepada sesama murid. Anak-anak memahami struktur dan aturan kepenulisan. Saya bahkan menyediakan website bagi murid agar murid semakin semangat berkarya. Pelajaran terpenting dari praktik baik ini ternyata guru tidak cukup memberi contoh, tetapi juga harus menjadi contoh. Panjang umur perjuangan kita
Profil Penulis
Erlina Anriani Siahaan adalah penggiat Merdeka Belajar yang juga dinobatkan sebagai duta literasi. Ia juga menjadi ketua KGBN Kota Pematang Siantar.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.