Presentasi adalah hal penting dalam upaya mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam berbagai bahasa. Siswa pun dapat melatih percaya diri mereka saat berbicara di depan orang lain.
Presentasi adalah hal penting dalam upaya mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam berbagai bahasa. Siswa pun dapat melatih percaya diri mereka saat berbicara di depan orang lain.
Kelas Kemerdekaan: Kewarganegaraan Global
Judul: Presentasi Maket Bangunan Bersejarah dalam 3 Bahasa (Indonesia, Sunda, Inggris)
Tri Sila Indriyani, S.Pd
SDN 268 Panyileukan Bandung
Ada 2 kemampuan belajar siswa yang menjadi prioritas kelas 4 di SDN 268 Panyileukan, yaitu kemampuan berkolaborasi dan kemampuan berkomunikasi. Guru memegang peranan penting yaitu memfasilitasi siswa dalam berkomunikasi. Dalam komunikasi, keterampilan berbahasa merupakan hal yang harus dimiliki. Salah satu kemampuan komunikasi yang dapat dikembangkan adalah berbicara dalam bentuk presentasi. Selain itu, siswa masih memiliki wawasan yang kurang tentang lingkungan sekitar dikarenakan efek pandemi sehingga siswa belum mengenal gedung-gedung bersejarah di sekitar mereka karena selama pandemi mereka tidak pernah keluar rumah.
Implementasi Kurikulum Merdeka memberikan tantangan tersendiri bagi guru untuk mengajarkan bahasa Inggris. Hal ini pun membuat sebagian siswa kelas 4 menjadi kesulitan karena belum pernah dipelajari sebelumnya. Guru harus berusaha untuk mengemas pembelajaran bahasa Inggris menjadi mudah dan menyenangkan.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi gerbang eksplorasi pembelajaran yang efektif. Judul P5 adalah “Bandung is My Amazing City” dengan mengambil tema kearifan lokal. Sedangkan dimensi yang dipilih adalah berkebhinekaan global, gotong royong, dan kreatif. Guru pun mengundang narasumber native speaker asal Amerika untuk mengajarkan bahasa Inggris sesuai tema P5. Untuk memudahkan siswa dalam mengenal dan memahami lingkungan sekitarnya, guru mengundang pegiat sejarah kota Bandung, khususnya tentang bangunan bersejarah. Kemudian siswa membuat maket bangunan bersejarah dan mempresentasikannya menggunakan 3 bahasa (Indonesia, Sunda, dan Inggris) secara berkelompok.
Projek tersebut pada akhirnya melatih siswa untuk percaya diri dan membiasakan berkolaborasi sebagai hal yang dapat menunjang proses keberhasilan pembelajaran.
Presentasi adalah hal penting dalam upaya mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam berbagai bahasa. Siswa pun dapat melatih percaya diri mereka saat berbicara di depan orang lain.
Kelas Kemerdekaan: Kewarganegaraan Global
Judul: Presentasi Maket Bangunan Bersejarah dalam 3 Bahasa (Indonesia, Sunda, Inggris)
Tri Sila Indriyani, S.Pd
SDN 268 Panyileukan Bandung
Ada 2 kemampuan belajar siswa yang menjadi prioritas kelas 4 di SDN 268 Panyileukan, yaitu kemampuan berkolaborasi dan kemampuan berkomunikasi. Guru memegang peranan penting yaitu memfasilitasi siswa dalam berkomunikasi. Dalam komunikasi, keterampilan berbahasa merupakan hal yang harus dimiliki. Salah satu kemampuan komunikasi yang dapat dikembangkan adalah berbicara dalam bentuk presentasi. Selain itu, siswa masih memiliki wawasan yang kurang tentang lingkungan sekitar dikarenakan efek pandemi sehingga siswa belum mengenal gedung-gedung bersejarah di sekitar mereka karena selama pandemi mereka tidak pernah keluar rumah.
Implementasi Kurikulum Merdeka memberikan tantangan tersendiri bagi guru untuk mengajarkan bahasa Inggris. Hal ini pun membuat sebagian siswa kelas 4 menjadi kesulitan karena belum pernah dipelajari sebelumnya. Guru harus berusaha untuk mengemas pembelajaran bahasa Inggris menjadi mudah dan menyenangkan.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi gerbang eksplorasi pembelajaran yang efektif. Judul P5 adalah “Bandung is My Amazing City” dengan mengambil tema kearifan lokal. Sedangkan dimensi yang dipilih adalah berkebhinekaan global, gotong royong, dan kreatif. Guru pun mengundang narasumber native speaker asal Amerika untuk mengajarkan bahasa Inggris sesuai tema P5. Untuk memudahkan siswa dalam mengenal dan memahami lingkungan sekitarnya, guru mengundang pegiat sejarah kota Bandung, khususnya tentang bangunan bersejarah. Kemudian siswa membuat maket bangunan bersejarah dan mempresentasikannya menggunakan 3 bahasa (Indonesia, Sunda, dan Inggris) secara berkelompok.
Projek tersebut pada akhirnya melatih siswa untuk percaya diri dan membiasakan berkolaborasi sebagai hal yang dapat menunjang proses keberhasilan pembelajaran.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
Kelas Kemerdekaan: Kewarganegaraan Global
Judul: Presentasi Maket Bangunan Bersejarah dalam 3 Bahasa (Indonesia, Sunda, Inggris)
Tri Sila Indriyani, S.Pd
SDN 268 Panyileukan Bandung
Ada 2 kemampuan belajar siswa yang menjadi prioritas kelas 4 di SDN 268 Panyileukan, yaitu kemampuan berkolaborasi dan kemampuan berkomunikasi. Guru memegang peranan penting yaitu memfasilitasi siswa dalam berkomunikasi. Dalam komunikasi, keterampilan berbahasa merupakan hal yang harus dimiliki. Salah satu kemampuan komunikasi yang dapat dikembangkan adalah berbicara dalam bentuk presentasi. Selain itu, siswa masih memiliki wawasan yang kurang tentang lingkungan sekitar dikarenakan efek pandemi sehingga siswa belum mengenal gedung-gedung bersejarah di sekitar mereka karena selama pandemi mereka tidak pernah keluar rumah.
Implementasi Kurikulum Merdeka memberikan tantangan tersendiri bagi guru untuk mengajarkan bahasa Inggris. Hal ini pun membuat sebagian siswa kelas 4 menjadi kesulitan karena belum pernah dipelajari sebelumnya. Guru harus berusaha untuk mengemas pembelajaran bahasa Inggris menjadi mudah dan menyenangkan.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi gerbang eksplorasi pembelajaran yang efektif. Judul P5 adalah “Bandung is My Amazing City” dengan mengambil tema kearifan lokal. Sedangkan dimensi yang dipilih adalah berkebhinekaan global, gotong royong, dan kreatif. Guru pun mengundang narasumber native speaker asal Amerika untuk mengajarkan bahasa Inggris sesuai tema P5. Untuk memudahkan siswa dalam mengenal dan memahami lingkungan sekitarnya, guru mengundang pegiat sejarah kota Bandung, khususnya tentang bangunan bersejarah. Kemudian siswa membuat maket bangunan bersejarah dan mempresentasikannya menggunakan 3 bahasa (Indonesia, Sunda, dan Inggris) secara berkelompok.
Projek tersebut pada akhirnya melatih siswa untuk percaya diri dan membiasakan berkolaborasi sebagai hal yang dapat menunjang proses keberhasilan pembelajaran.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.