Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Melatih Murid Berpikir Kritis dengan Pertanyaan Refleksi

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

AWAL  :

Perkembangan teknologi dan pendidikan semakin berkembang dengan pesat. Seiring perkembangan itu, peningkatan mutu juga terjadi di dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak bisa ditawar lagi keberadaannya. Sebagai seorang guru, saya memiliki keresahan terhadap fenomena itu, saya resah melihat kondisi murid-murid saya yang belum siap menghadapi pesatnya perkembangan teknologi dan pendidikan serta peningkatan mutu di kehidupannya. Kondisi murid-murid saya tersebut terbentuk karena memang selama ini saya melaksanakan kegiatan pembelajaran  yang cenderung monoton, kegiatan pembelajaran yang hanya memiliki tujuan pembelajaran yang lebih menekankan hasil ketuntasan menyampaikan materi saja, tetapi tidak melihat dan mengolah proses pembelajaran yang baik.

TANTANGAN   :

Atas dasar itu saya mencoba untuk menyiapkan murid-murid saya agar siap menghadapi hal tersebut. Saya berpikir bahwa setiap kegiatan pembelajaran yang saya lakukan memiliki tujuan pembelajaran yang bukan hanya bernilai terhadap ketuntasan materi pembelajarannya saja, tetapi tujuan pembelajaran tersebut juga harus mampu melatih murid agar siap menghadapi pesatnya perkembangan teknologi, pendidikan, serta peningkatan mutu di era globalisasi sekarang ini. Sehingga tantangan saya sebenarnya bukan hanya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran saya, tetapi juga memperbaiki kualitas diri saya sebagai seorang guru. Untuk memperbaiki kualitas diri sebagai guru, saya banyak mengikuti kegiatan-kegiatan pengembangan diri, dan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran  saya, saya mencoba berdiskusi dengan rekan sejawat di sekolah dan di komunitas, berdisuksi dengan pimpinan, berdiskusi dengan para murid juga tentunya, mencoba-coba model pembelajaran, strategi, dan pendekatan dalam pembelajaran hingga akhirnya saya menemukan sebuah formula yang cukup efektif. Formula tersebut yaitu membekali murid memiliki kemampuan berpikir kritis, karena kemampuan berpikir kritis bagi murid, adalah sebuah modal awal murid mampu menghadapi era globalisasi yang dipenuhi oleh berbagai macam kompetensi yang sangat ketat.

AKSI     :

Untuk melatih kemampuan berpikir kritis murid saat kegiatan pembelajaran, saya melakukan tahapan sebagai berikut :

  1. Menciptakan ruangan dan suasana kelas yang interaktif, di mana setiap murid bisa bersikap aktif selama proses belajar, hal ini merupakan modal awal saya menstimulus murid berpikir kritis.
  2. Pada saat refleksi pembelajaran, saya memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya mengharuskan murid berpikir kritis. Saya menerapkan model refleksi 4F, dengan pertanyaan sebagai berikut : A) Facts (Peristiwa) : apa saja pengalaman yang Anda dapatkan setelah mengikuti pembelajaran hari ini? Apa hal baik yang Anda alami dalam proses tersebut? Apa saja hambatan atau kesulitan Anda selama proses pembelajaran hari ini? Apa yang Anda lakukan dalam mengatasi hambatan atau kesulitan tersebut?; B) Feelings (Perasaan) : bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung? Ceritakan hal yang membuat Anda memiliki perasaan tersebut?; C) Findings (Pembelajaran) : Pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini? Hal baru apa yang Anda ketahui mengenai diri Anda setelah proses ini?; D) Future (Penerapan) : Apa yang bisa Anda lakukan dengan lebih baik jika Anda melakukan hal serupa di masa depan? Apa aksi/tindakan yang akan Anda lakukan setelah belajar dari peristiwa ini?
  3. Menyajikan refleksi pembelajaran yang inovatif, saya menyajikan dengan berbantuan platform teknologi pendidikan yaitu aplikasi Padlet, sehingga murid dapat terlibat aktif. Cara ini juga sejalan dengan tujuan pembelajaran yang di awal telah dijelaskan, yaitu menyiapkan murid mampu menghadapi pesatnya perkembangan teknologi dan pendidikan.

Tahapan-tahapan di atas terbukti efektif untuk melatih murid mampu berpikir kritis, terlihat dari antusias murid mengikuti refleksi pembelajaran yang saya terapkan, berbeda ketika sebelum saya menerapkan refleksi ini dalam pembelajaran.

PEMBELAJARAN           :

Penerapan model refleksi 4F berbantuan aplikasi Padlet membuat murid tertarik dan tentunya juga melatih murid mahir menggunakan teknologi saat pembelajaran. Tahapan ini secara konsisten saya terapkan pada setiap pembelajaran dan terbukti efektif melatih murid berpikir kritis. Bisa dilihat dari antusiasnya murid ketika kegiatan refleksi, dan terlihat dari jawaban-jawaban dari pertanyaan refleksi yang saya ajukan, jawabannya sangat mencerminkan bahwa murid-murid saya sekarang telah terlatih untuk berpikir kritis, bahkan ada murid memberikan komentar “yang paling saya suka saat kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Pak Gilang yaitu ketika bagian refleksi pembelajaran, karena pertanyaan-pertanyaannya membuat saya sadar pentingnya belajar materi hari ini untuk kehidupan saya kedepannya”

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.