Awal: Pembelajaran Prakarya merupakan pembelajaran yang memiliki karakteristik melatih kreatifitas dan menghasilkan produk kreatif. Selama ini, peserta didik masih belum memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi permasalahan atau isu lokal di lingkungan sekitar, sehingga belum mampu menganalisis solusi untuk mengatasi permasalahan atau isu lokal tersebut. Salah satu permasalahan yang sering dijumpai adalah permasalahan lingkungan akibat sampah, terutama sampah anorganik yang tidak dapat terurai secara alami. Pada materi prakarya kelas VIII, tentang kerajinan limbah keras diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada peserta didik terkait jenis limbah, cara pengolahan limbah keras melalui 3R (Reduce, Reuse, dan Recyle), teknik kerajinan limbah keras, menganalisis kebutuhan pembuatan kerajinan limbah keras, dan pembuatan kerajinan limbah keras anorganik menjadi peluang usaha yaitu tas.
Tantangan: Kesulitan yang dihadapi saat pembelajaran prakarya adalah memilih model pembelajaran yang tepat dan dapat menyesuaikan karakteristik materi sehingga dapat melatih kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Melalui model pembelajaran proyek (project based learning) diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir kreatif peserta didik serta memberikan pengetahuan untuk mengatasi permasalahan lingkungan menjadi peluang usaha.
Aksi: Tahapan-tahapan pembelajaran melalui model pembelajaran proyek (project based learning) adalah:
Guru menyampaikan orientasi masalah, yaitu berupa tayangan video terkait isu lingkungan terutama limbah keras anorganik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan dan mencari alternatif solusi
Guru membimbing peserta didik dalam kelompok untuk mendesain perencanaan produk “pengolahan limbah keras anorganik menjadi tas”
Guru membimbing peserta didik dalam kelompok untuk menyusun jadwal kegiatan proyek
Guru memonitoring kegiatan peserta didik dalam kelompok dalam penyelesaian proyek
Guru memfasilitasi kegiatan diskusi melalui presentasi hasil proyek berupa tas
Guru dan peserta didik menguji hasil olahan limbah keras anorganik menjadi produk kerajinan berupa tas
Guru memfasilitasi peserta didik dalam kelompok untuk mengevaluasi dan membuat rencana perbaikan atas produk yang telah dibuat.
Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan bersama dan merefleksikan kegiatan pembelajara
Perubahan: Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran (project based learning) pada kelas VIII-5 dapat melatih kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Berdasarkan kegiatan tersebut diperoleh produk kreatif berupa tas. Selain itu juga diperoleh hasil: Kemampuan berpikir orisinal sebesar 62,12% kategori baik, keterampilan berpikir luwes sebesar 78,79% kategori baik, keterampilan berpikir lancar sebesar 60,61% kategori cukup, dan keterampilan berpikir rinci sebesar 59,85% kategori cukup. Kemampuan berpikir orisinil dan berpikir luwes tergolong baik menandakan peserta didik sudah mampu menuangkan ide atau gagasan serta memilih alat-alat yang digunakan dalam desain yang akan dibuat. Berbeda dengan kemampuan berpikir lancar dan rinci yang kategori cukup menendakan bahwa peserta didik belum mampu menyajikan hasil laporan proyek dengan singkat dan tepat namun kaya akan informasi.