Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Bermain Puzzle untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Awal:

Sekolah bukan hanya saja tempat anak-anak belajar, tetapi juga sarana untuk mereka bersosialisasi dan  bermain sehingga bisa tumbuh dengan optimal. Jumlah siswa kelas 4.A2 sebanyak 23 orang yang kesemuanya adalah siswa laki-laki. Bermain bersama teman-teman di kelas  menjadi salah satu motivasi mereka untuk selalu hadir ke sekolah. Tujuan praktik baik ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan belajar sambil bermain dan juga praktik baik ini bisa bermanfaat untuk rekan-rekan guru lain.

Tantangan:

Kelas empat adalah masa peralihan dari kelas bawah menjadi kelas atas. Awal masuk tahun ajaran baru tentu sifat (suka bermain) mereka di kelas tiga masih terbawa dan masih sangat mendominasi terlebih mereka semua adalah anak laki-laki, ketika saat belajar pun mereka ingin terus bermain.

Aksi:

Sebelum masuk pada proses pembelajaran terlebih dahulu saya melakukan asesmen awal dengan mencari tahu profil dan latar belakang setiap siswa melalui wali kelas sebelumnya dan juga saya melakukan asesmen awal secara langsung kepada siswa untuk mengetahui gaya belajar mereka. Diperoleh bahwa 80% siswa memiliki gaya belajar kinestetik, maka saya merancang pembelajaran yang membutuhkan banyak gerakan dan mengasah keterampilan berpikir siswa dengan membuat modul ajar, media, dan LKPD terlebih dahulu. Media yang saya buat adalah media puzzle.

Aturan mainnya siswa secara berkelompok berlomba menyusun kepingan puzzle yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Satu orang menyusun satu kepingan puzzle kemudian bertukar dengan anggota kelompoknya sampai puzzle-nya tersusun semua. Kegiatan ini mereka minta  diulang sebanyak tiga kali, mereka sangat menyukainya. Setelah semua kelompok selesai menyusun puzzle tersebut siswa mengamati gambar yang ada pada puzzle kemudian guru menggali pemahaman dan bernalar kritis siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Bermain puzzle untuk mengakomodasi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik. Sedangkan saat setiap kelompok mengamati gambar yang ada pada puzzle, itu dapat mengakomodasi siswa yang memiliki gaya belajar visual.

Pembelajaran/Perubahan:

Anak-anak menjadi sangat antusias untuk belajar, setiap pagi selalu ada anak yang bertanya ke saya, “Permainan apalagi hari ini” Saat menyusun puzzle terlihat kerjasama yang baik di setiap kelompok, tidak ada saling mengejek pada kelompok yang kalah. 

Refleksi terhadap pembelajaran menggunakan puzzle, dengan bermain puzzle  siswa bisa menjawab pertanyaan pemantik yang diajukan di awal. Namun, kegiatan ini melebihi waktu perkiraan yang tercantum pada modul ajar  dikarenakan permainannya diulang sampai 3x akibat dari semua siswa merasa senang bermain sehingga ada kegiatan yang tidak terlaksana yaitu kegiatan mengerjakan latihan secara mandiri pada akhir kegiatan.

Jumat, 28 Juli 2023 saya tak sengaja bertemu dengan wali kelas tiga mereka dan beliau menyampaikan, “Kemarin ketemu Royqal kemudian dia bilang, enak di kelas 4, Bu, main games puzzle saat belajar,” kemudian beliau melanjutkan dengan bertanya, “Tidak ada chat dari Ibunya Fauzan kalau Fauzan malas ke sekolah?  Fauzan jadi malas ke sekolah sejak kakaknya tidak di sekolah (tamat).” 

Saya pun menjawab, “Alhamdulillah, hingga hari ini belum ada masuk chat dari orang tua Fauzan terkait hal itu. Yang ada pagi ini Fauzan menyampaikan bahwa ia lupa bawa buku gambar karena terburu-buru, takut terlambat.” Dari sini bisa terlihat bahwa dengan metode bermain, salah satunya adalah dengan bermain puzzle dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

Berikut link videonya https://www.instagram.com/reel/CvKCZeHMtIX/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.