Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Belajar Lebih Fokus dengan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Terstruktur dan Berpasangan

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Format ATAP

Pada pembelajaran matematika kelas VII dengan pokok bahasan bentuk aljabar, harapan saya sebagai pendidik, murid dapat mengikuti pelajaran dan mampu menjelaskan tentang bentuk aljabar. Kemampuan menjelaskan bentuk aljabar dari situasi tertentu ataupun mampu menentukan unsur-unsur dari bentuk aljabar yang diketahui, serta mampu menentukan contoh bentuk aljabar sesuai kemampuan yang dimiliki dan mampu menjelaskan unsur-unsur dari bentuk aljabar tersebut.

Namun, pada kenyataan di beberapa sekolah, respon murid terhadap proses pembelajaran begitu beragam. Ada yang antusias mengikuti pelajaran, ada pula murid yang hanya mengikuti pelajaran dengan prinsip ”yang penting ada nilai” sehingga murid tersebut hanya mengikuti pelajaran dan menunggu tugas agar bisa memperoleh nilai, bahkan ada murid yang hanya datang ke sekolah, duduk, diam, menyalin pekerjaan teman, dan pulang. Siswa hanya datang untuk mengisi daftar kehadiran, jika pembelajaran berlangsung, sebagian besar murid hanya duduk melakukan kegiatan diluar proses pembelajaran, seperti menggambar, bercerita dengan teman sebangku, ataupun ada yang keluar masuk kelas dengan alasan yang beragam, dan yang paling parah jika ada murid sampai tertidur dalam kelas.

Beberapa upaya dilakukan agar murid dapat mengikuti pelajaran dengan lebih bermakna diantaranya dengan proses pembelajaran menggunakan tampilan presentasi ataupun dengan menggunakan aplikasi belajar, akan tetapi minat dan fokus siswa belum bisa konsisten. Berdasarkan pengamatan, hal itu terjadi karena pada penggunaan media infokus terkendala oleh sarana dan prasarana sekolah yang belum memadai, sarana infokus yang dimiliki sekolah hanya satu sehingga harus mengatur jadwal penggunaan alat dengan guru lain, hal ini menyebabkan ada beberapa pertemuan yang seharusnya menggunakan media menjadi proses pembelajaran konvensional. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan aplikasi pembelajaran yang menggunakan jaringan internet, proses pembelajaran tetap terkendala dengan jaringan dan kuota yang terbatas.

Upaya yang dilakukan memberikan hasil yang lebih baik dengan penggunaan lembar Kerja Murid (LKPD) terstruktur. Pada lembar kerja murid disediakan langkah-langkah kegiatan secara terstruktur/terbimbing, sehingga murid dapat mengikuti setiap langkah kegiatan. Pada awal penerapan kegiatan, murid sangat antusias akan tetapi pada penerapan untuk beberapa pertemuan, terlihat penurunan antusias murid dalam bentuk fokus murid dalam mengerjakan LKPD. Beberapa diantara murid hanya menunggu hasil pekerjaan teman yang masih antusias, kemudian menyalin dan mengumpulkan atau mempersentasekan sebagai hasil kerja sendiri.

            Menghadapi masalah tersebut, saya berdiskudi dengan beberapa murid yang sering mengeluh keaktifan anggota kelompok, akhirnya memutuskan untuk menyusun Lembar Kerja Murid (LKPD) dengan petunjuk kegiatan yang serupa namun berbeda kompleksitas angka tiap pasangan murid sesuai dengan kemampuan awal murid. Ide pembuatan LKPD yang berbeda untuk tiap murid terinspirasi dari sikap murid yang sebagian besar memilih untuk menyalin pekerjaan teman kemudian mempresentasikan sebagai hasil kerja sendiri. Pembuatan LKPD yang berbeda setiap pasangan murid, mengharuskan murid untuk fokus belajar karena tidak mampu lagi menunggu jawaban murid lain, kalaupun ada murid yang memilih menyalin pekerjaan teman, mereka tetap harus belajar karena soal dan kegiatan mereka hanya serupa tetapi berbeda situasi atau berbeda angka.

Proses menyusun Lembar Kerja Murid yang berbeda setiap pasangan memerlukan waktu yang lebih banyak. Proses refleksi setiap kegiatan terus berlanjut, jika selama penggunaan LKPD terdapat petunjuk yang sulit untuk dipahami murid, maka pada pertemuan berikutnya harus segera diperbaiki, begitu juga dengan penyajian gambar dan situasi dalam LKPD harus mempertimbangkan respon murid, sehingga penggunaan LKPD antar kelas yang berbedapun sangat mungkin terjadi karena adanya proses refleksi dari penggunaan LKPD setiap pertemuan. Alasan tersebut yang mendasari sehingga percetakan LKPD hanya dilakukan setiap pertemuan

Hasil penggunaan Lembar Kerja Murid yang berbeda setiap pasangan murid, ternyata mampu memberikan respon yang lebih signifikan sampai pertemuan penulisan praktik baik ini. Hal itu ditunjukkan dengan antusias murid mengikuti langkah kegiatan agar mampu mengerjakan kegiatan pada LKPD yang mereka peroleh. Selain itu, tujuan utama mereka juga mengerjakan LKPD untuk memperlihatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan LKPD mereka secara mandiri. Dengan kata lain, kegiatan mengerjakan LKPD menjadi ajang pembuktian diri kepada teman-teman mereka.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.