Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

LIterasi Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Judul *

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

 

Literasi Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Anak Usia Dini

 

Pada awalnya disekolah kami pendidikan anak usia dini Rumah BermainKu Permata Depok selalu memberikan ruang dan waktu dipagi hari anak- anak untuk bercerita dan menuangkan dalam goresan tangan berbentuk gambar atau coretan- coretan pada selembar kertas kosong. Dan kami mengamati , terlihat anak anak yang sangat suka melakukannya disetiap pagi dengan berbagai gambar dan cerita. Cerita dan gambar ini sangat berbeda disetiap anak- anak. Mereka memiliki kesukaan dan pengalaman yang indah dan hal hal sangat menarik untuk diceritakan. Anak – anak selalu memberikan cerita dan meminta kertas untuk menuangkan cerita dalam sebuah gambar . Hal ini dikumpulkan oleh para guru dan kami bukukan dalan satu portofolio. Tetapi banyak orang tua menganggap ini bukan lah hal sangat indah dan sebagai pengembangan literasi yang berproses dari hari kehari. Kemudian dalam satu kesempatan muncullah ide saya sebagai guru dan kepala sekolah untuk mengembangkan hal tersebut sebagai apresiasi untuk anak kelas umur 5-6 tahun sebagai hadiah kelulusan, berbentuk buku antologi. Dan menjadikan ini sebagai proyek diakhir kelulusan mereka menempuh pendidikan anak usia dini di Rumah BermainKu.

Tetapi hal tersebut sangat lah tidak mudah untuk memulainya. Karena setiap anak punya cara tersendiri dalam mengungkapkan perasaan. Apalagi untuk anak yang lebih suka bergerak dari pada berbicara, atau anak yang lebih suka mendengarkan dari pada mempresentasi kan sesuatu.

Tetapi kami mengambil benang kesamaan diantara mereka. Yaitu mereka sama – sama akan senang bercerita ketika kesukaannya kita ketahui. Sehingga mereka nyaman dengan pembicaraan yang dilakukan oleh guru pendamping. Hal lain yang dapat kami lakukan adalah selalu membacakan buku cerita dan menyebutkan pengarangnya kepada mereka. Kemudian selalu memberikan pertanyaan,” apakah kamu mau punya buku seperti pengarang tersebut?”.

Hal tersebut tidak hanya sampai disitu, kami para guru pun membuat buku-buku cerita ringan sebagai bahan ajar dikelas. Dengan menyebutkan pengarang nya adalah kami para guru. Terlihat antusias mereka dan mereka bilang “ miss keren sekali”.

Kekaguman ini menjadi pemicu semangat mereka untuk memiliki sebuah buku dan hal tersebut kami jadikan motivasi untuk sama – sama memiliki sebuah buku dengan ada nama mereka disana.

Aksi yang kami lakukan adalah mengadakan pendekatan personal dan mulai menyediakan berbagai media sebagai langkah awal menulis untuk anak usia dini.  Memberikan jadwal anak- anak secara pribadi bersama guru untuk menyelesaikan sebuah cerita bergambar sesuai dengan kesukaan mereka. Mengolah hasil gambar dan cerita anak dalam satu tim guru untuk dijadikan  bahan isi dari buku cerita tersebut. Keterbatasan dalam membaca kami atasi dengan banyak cara. Salah satunya menulis ulang cerita anak anak tersebut. Dan pada akhirnya kami dapat memberikan kumpulan dari gambar dan cerita mereka dengan yang berbeda – beda dalam sebuah buku antologi anak usia dini “ Cerita PertamaKu”

Dan sampai sekarang kami sudah menerbitkkan 4 buku antologi” Cerita Pertama Ku”.  Dan hal tersebut sudah diduplikasi beberapa sekolah dalam pengembangan literasi dasar sebagai praktik baik kami.

Pelajaran yang dapat kami ambil dari penerbitan buku ini dari tahun ketahun adalah sekecil apapun cara anak dalam hal literasi bisa menjadi karya nyata dan orang tua paham pengembangan literasi anak usia dini dalam menjalani proses. Mungkin jauh dari hal sempurna sebagai seorang pengarang buku, tetapi hasil karya ini dapat menumbuhkan semangat dan energi untuk menulis dan membaca di tingkat selanjutnya sesuai dengan usia mereka.

Anak –anak pun sangat merasa senang dan bangga memiliki karya, sehingga bersemangat memberitahu teman-teman disekitar mereka terhadap hasil karya mereka. Orang tua pun sangat berantusias dalam mengembangkan literasi anak- anak dalam bentuk apapun. Hal terbaru yang kami lakukan adalah menampilkan mereka untuk membaca ulang “Read Aloud” hasil karyanya dalam konten youtube “Rumah BermainKu”.

 

 

 

.

 

 

 

 

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.