Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap metode mengajar guru yang monoton membuat saya berpikir mencari cara yang lebih menyenangkan agar anak-anak termotivasi meningkatkan antusiasme dan minat terhadap pembelajaran
Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap metode mengajar guru yang monoton membuat saya berpikir mencari cara yang lebih menyenangkan agar anak-anak termotivasi meningkatkan antusiasme dan minat terhadap pembelajaran
Sebagai guru kelas 3 di SDIT Al Fityah Binjai, saya mencoba mencari cara menghadirkan pembelajaran bermakna yang bisa meningkatkan motivasi belajar murid melalui pengalaman belajar yang seru dan mengasyikkan. Beberapa tantangan yang saya hadapi di kelas yakni murid mudah bosan terhadap pembelajaran metode ceramah yang monoton sehingga membuat rendahnya minat murid terhadap mapel Bahasa Inggris, murid masih merasa kesulitan untuk mempelajari Bahasa Inggris. Menghadapi pembelajaran terbatas saya membagi dalam 3 kelompok yang masing masing mendapatkan porsi belajar di kelas dengan cara yang berbeda. Pertama murid dengan tingkat pemahaman yang sangat baik, kedua murid dengan tingkat pemahaman baik dan yang ketiga murid dengan tingkat pemahaman cukup baik.
Mengajarkan Bahasa Inggris yang banyak menghadirkan kosakata dan tata bahasa dasar sebagai pemantik membuat saya berpikir keras mengintegrasikan dengan situasi minat dan gaya belajar murid yang bervariasi. Dengan mempelajari profil murid akhirnya saya menyimpulkan murid senang melakukan kegiatan, bergerak dan bermain. Melalui lagu dan permainan yang saya bawakan di kelas. Murid antusias memahami kosa kata pada Bab “My House”.
Setelah asyik bernyanyi bersama saya membagi 2 kelompok yaitu Girls and Boys untuk mulai melakukan permainan “Guess The Word” di luar ruang kelas. Saya siapkan dua meja dengan masing-masing diatas meja saya letakkan wadah berisi berbagai kosa-kata dalam Bahasa Inggris yang berkaitan dengan “My House” sementara itu murid berdasarkan kelompoknya berbaris di depan mejanya masing-masing, setelah itu saya mulai menyebutkan salah satu kosa kata dalam bahasa Indonesia misalnya kamar mandi lalu mereka secara bergantian mencari kosakata dalam wadah tersebut. Ini menimbulkan riuh dan keseruan bagi mereka karena merasa tertantang untuk mencari kosakata yang tepat yang nantinya akan mereka tabung sesuai gambar ruangan dari “My House” yang saya tempel pada dinding luar kelas. Setelah asyik bermain, kami menghitung kosakata yang terkumpul pada tabungan dekat gambar ruangan dari “My House”. Kami menghitungnya secara bersama-sama seperti perhitungan pada Pemilihan Umum dan disini juga menimbulkan rasa penasaran mereka siapa yang menjadi pemenangnya.
Setelah selesai saya memberi penugasan pada siswa atau LKPD sesuai dengan kemampuan mereka. Sebelumnya saya sudah membagi tiga kelompok untuk diferensiasi tugas demi mengukur pemahaman siswa, untuk kelompok sangat baik saya beri LKPD dengan beberapa pertanyaan dengan gambar, untuk kelompok baik saya beri LKPD dengan tema diskusi dan tugas bersama yang bercerita tentang kegiatan pada ruangan tertentu dari “My House” karena saya lihat mereka lebih paham jikalau berdiskusi atau kerja kelompok dan untuk kelompok cukup baik saya lebih dampingi dengan tebak kata dari gambar dan tulisan yang saya tempel di papan tulis, mereka menebak dan menuliskannya di LKPD.
Pengalaman Bermain Guess The Word cukup memberi dampak untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Mereka lebih mampu mengingat dengan adanya brainstorming, gerakan dan pengucapan yang dikemas dalam sebuah permainan karena bagi saya kata kunci pada dunia anak adalah bermain. Hal menyadarkan saya bahwa sebagai seorang guru kita harus mampu masuk ke dunia murid dan dengan koridor yang tepat sehingga kita bisa mengarahkan mereka kepada “Main” yang bermakna.
Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap metode mengajar guru yang monoton membuat saya berpikir mencari cara yang lebih menyenangkan agar anak-anak termotivasi meningkatkan antusiasme dan minat terhadap pembelajaran
Sebagai guru kelas 3 di SDIT Al Fityah Binjai, saya mencoba mencari cara menghadirkan pembelajaran bermakna yang bisa meningkatkan motivasi belajar murid melalui pengalaman belajar yang seru dan mengasyikkan. Beberapa tantangan yang saya hadapi di kelas yakni murid mudah bosan terhadap pembelajaran metode ceramah yang monoton sehingga membuat rendahnya minat murid terhadap mapel Bahasa Inggris, murid masih merasa kesulitan untuk mempelajari Bahasa Inggris. Menghadapi pembelajaran terbatas saya membagi dalam 3 kelompok yang masing masing mendapatkan porsi belajar di kelas dengan cara yang berbeda. Pertama murid dengan tingkat pemahaman yang sangat baik, kedua murid dengan tingkat pemahaman baik dan yang ketiga murid dengan tingkat pemahaman cukup baik.
Mengajarkan Bahasa Inggris yang banyak menghadirkan kosakata dan tata bahasa dasar sebagai pemantik membuat saya berpikir keras mengintegrasikan dengan situasi minat dan gaya belajar murid yang bervariasi. Dengan mempelajari profil murid akhirnya saya menyimpulkan murid senang melakukan kegiatan, bergerak dan bermain. Melalui lagu dan permainan yang saya bawakan di kelas. Murid antusias memahami kosa kata pada Bab “My House”.
Setelah asyik bernyanyi bersama saya membagi 2 kelompok yaitu Girls and Boys untuk mulai melakukan permainan “Guess The Word” di luar ruang kelas. Saya siapkan dua meja dengan masing-masing diatas meja saya letakkan wadah berisi berbagai kosa-kata dalam Bahasa Inggris yang berkaitan dengan “My House” sementara itu murid berdasarkan kelompoknya berbaris di depan mejanya masing-masing, setelah itu saya mulai menyebutkan salah satu kosa kata dalam bahasa Indonesia misalnya kamar mandi lalu mereka secara bergantian mencari kosakata dalam wadah tersebut. Ini menimbulkan riuh dan keseruan bagi mereka karena merasa tertantang untuk mencari kosakata yang tepat yang nantinya akan mereka tabung sesuai gambar ruangan dari “My House” yang saya tempel pada dinding luar kelas. Setelah asyik bermain, kami menghitung kosakata yang terkumpul pada tabungan dekat gambar ruangan dari “My House”. Kami menghitungnya secara bersama-sama seperti perhitungan pada Pemilihan Umum dan disini juga menimbulkan rasa penasaran mereka siapa yang menjadi pemenangnya.
Setelah selesai saya memberi penugasan pada siswa atau LKPD sesuai dengan kemampuan mereka. Sebelumnya saya sudah membagi tiga kelompok untuk diferensiasi tugas demi mengukur pemahaman siswa, untuk kelompok sangat baik saya beri LKPD dengan beberapa pertanyaan dengan gambar, untuk kelompok baik saya beri LKPD dengan tema diskusi dan tugas bersama yang bercerita tentang kegiatan pada ruangan tertentu dari “My House” karena saya lihat mereka lebih paham jikalau berdiskusi atau kerja kelompok dan untuk kelompok cukup baik saya lebih dampingi dengan tebak kata dari gambar dan tulisan yang saya tempel di papan tulis, mereka menebak dan menuliskannya di LKPD.
Pengalaman Bermain Guess The Word cukup memberi dampak untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Mereka lebih mampu mengingat dengan adanya brainstorming, gerakan dan pengucapan yang dikemas dalam sebuah permainan karena bagi saya kata kunci pada dunia anak adalah bermain. Hal menyadarkan saya bahwa sebagai seorang guru kita harus mampu masuk ke dunia murid dan dengan koridor yang tepat sehingga kita bisa mengarahkan mereka kepada “Main” yang bermakna.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
Sebagai guru kelas 3 di SDIT Al Fityah Binjai, saya mencoba mencari cara menghadirkan pembelajaran bermakna yang bisa meningkatkan motivasi belajar murid melalui pengalaman belajar yang seru dan mengasyikkan. Beberapa tantangan yang saya hadapi di kelas yakni murid mudah bosan terhadap pembelajaran metode ceramah yang monoton sehingga membuat rendahnya minat murid terhadap mapel Bahasa Inggris, murid masih merasa kesulitan untuk mempelajari Bahasa Inggris. Menghadapi pembelajaran terbatas saya membagi dalam 3 kelompok yang masing masing mendapatkan porsi belajar di kelas dengan cara yang berbeda. Pertama murid dengan tingkat pemahaman yang sangat baik, kedua murid dengan tingkat pemahaman baik dan yang ketiga murid dengan tingkat pemahaman cukup baik.
Mengajarkan Bahasa Inggris yang banyak menghadirkan kosakata dan tata bahasa dasar sebagai pemantik membuat saya berpikir keras mengintegrasikan dengan situasi minat dan gaya belajar murid yang bervariasi. Dengan mempelajari profil murid akhirnya saya menyimpulkan murid senang melakukan kegiatan, bergerak dan bermain. Melalui lagu dan permainan yang saya bawakan di kelas. Murid antusias memahami kosa kata pada Bab “My House”.
Setelah asyik bernyanyi bersama saya membagi 2 kelompok yaitu Girls and Boys untuk mulai melakukan permainan “Guess The Word” di luar ruang kelas. Saya siapkan dua meja dengan masing-masing diatas meja saya letakkan wadah berisi berbagai kosa-kata dalam Bahasa Inggris yang berkaitan dengan “My House” sementara itu murid berdasarkan kelompoknya berbaris di depan mejanya masing-masing, setelah itu saya mulai menyebutkan salah satu kosa kata dalam bahasa Indonesia misalnya kamar mandi lalu mereka secara bergantian mencari kosakata dalam wadah tersebut. Ini menimbulkan riuh dan keseruan bagi mereka karena merasa tertantang untuk mencari kosakata yang tepat yang nantinya akan mereka tabung sesuai gambar ruangan dari “My House” yang saya tempel pada dinding luar kelas. Setelah asyik bermain, kami menghitung kosakata yang terkumpul pada tabungan dekat gambar ruangan dari “My House”. Kami menghitungnya secara bersama-sama seperti perhitungan pada Pemilihan Umum dan disini juga menimbulkan rasa penasaran mereka siapa yang menjadi pemenangnya.
Setelah selesai saya memberi penugasan pada siswa atau LKPD sesuai dengan kemampuan mereka. Sebelumnya saya sudah membagi tiga kelompok untuk diferensiasi tugas demi mengukur pemahaman siswa, untuk kelompok sangat baik saya beri LKPD dengan beberapa pertanyaan dengan gambar, untuk kelompok baik saya beri LKPD dengan tema diskusi dan tugas bersama yang bercerita tentang kegiatan pada ruangan tertentu dari “My House” karena saya lihat mereka lebih paham jikalau berdiskusi atau kerja kelompok dan untuk kelompok cukup baik saya lebih dampingi dengan tebak kata dari gambar dan tulisan yang saya tempel di papan tulis, mereka menebak dan menuliskannya di LKPD.
Pengalaman Bermain Guess The Word cukup memberi dampak untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Mereka lebih mampu mengingat dengan adanya brainstorming, gerakan dan pengucapan yang dikemas dalam sebuah permainan karena bagi saya kata kunci pada dunia anak adalah bermain. Hal menyadarkan saya bahwa sebagai seorang guru kita harus mampu masuk ke dunia murid dan dengan koridor yang tepat sehingga kita bisa mengarahkan mereka kepada “Main” yang bermakna.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.