Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

3P ( PILAH, PILIH, PULIH) UNTUK MEWUJUDKAN P3 (PROFIL PELAJAR PANCASILA) DI SMAN 1 BEBANDEM

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

SMA Negeri 1 Bebandem berada di Desa Jungutan , Kecamatan Bebandem, Karangasem. Sekolah yang berdiri sejak tahun 2003 ini memiliki visi “ Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila Yang Berkeungulan Lokal dan Berwawasan Global”. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan untuk  mewujudkan visi tersebut adalah dengan melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di kelas X yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Salah satu tema yang diangkat dalam pelaksanaan P5 di sekolah adalah tema Gaya Hidup Berkelanjutan . Tema ini dipilih dilatar belakangi oleh peristiwa  ditutupnya TPA sampah yang selama ini menjadi tempat pembuangan akhir sampah sekolah.  Oleh karena itu, sekolah mesti mengelola sendiri sampah yang dihasilkan setiap hari, baik sampah organik maupun anorganik. Situasi ini menjadi salah satu faktor fokus kegiatan P5  tema Gaya Hidup Berkelanjutan di fase E dalam implementasi Kurikulum Merdeka adalah pengolahan   sampah berbasis sumber di sekolah.

 

Berdasarkan situasi tersebut, saya sebagai Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum sekaligus pendamping P5 di kelas X bertugas merancang program kegiatan  kegiatan P5 untuk Tema Gaya Hidup Berkelanjutan ini. Kegiatan  berfokus pada pengolahan sampah berbasis sumber yang saya beri nama kegiatan 3 P ( pilah, pilih , pulih ). 3P terdiri dari  tiga kegiatan utama yaitu memilah sampah organik dan anorganik (pilah), memilih sampah plastik untuk dimanfaatkan sebagi benda berdaya-guna dan bisa ditabung di bank sampah (pilih), dan memulihkan kondisi lingkungan dan ekonomi dengan pengelolaan sampah yang terarah dan berkesinambungan (pulih).Saat memulai kegiatan 3P ini, banyak tantangan yang ditemukan, diantaranya : kurangnya sumber daya yang mendukung, baik sumber daya manusia ( SDM ) maupun alat-alat untuk pengolahan sampah.Demikian juga pengetahuan warga sekolah  tentang pengolahan sampah organik maupun anorganik belum memadai, alat-alat yang diperlukan pun dalam pengolahan sampah tersebut belum lengkap.

 

 

Menghadapi tantangan tersebut, Tim Fasilitator P5 SMAN 1 Bebandem yang dikordinasikan Wakasek Kurikulum melaksanakan rapat kordinasi pelaksanaan P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Dari hasil rapat diputuskan akan membeli mesin pencacah sampah organik dan melaksanakan kerja sama dengan praktisi pengelola sampah untuk memberikan pelatihan tentang pengelolaan sampah berbasis sumber. Diputuskan juga akan  melaksanakan  kegiatan pembuatan kompos organik  dari sampah daun dan ranting, mengolah sampah plastik menjadi benda berdaya guna serta membentuk bank sampah di sekolah. Setelah mengikuti pembekalan oleh praktisi pengelola sampah maupun dari pendamping P5 tentang pengelolaan sampah, siswa              mulai dibiasakan berproses melaksanakan kegiatan 3 P ini. Kegiatan pilah dimulai dengan penyediaan bak sampah di setiap kelas dan tempat-tempat stategis . Bak sampah ini ada tiga jenis, yaitu warna kuning untuk sampah anorganik, warna hijau untuk sampah organik, bak sampah dari bambu untuk sampah botol plastic dan di beberapa tempat disediakan bak sampah berwarna merah untuk sampah berbahaya. Setiap hari siswa dibiasakan membuang sampah dengan memilahnya sesuai jenis sampahnya.  Kegiatan pilih , yaitu siswa dibiasakan memilih lagi jenis sampah anorganiknya. Sampah anorganik dipilih mana yang bisa dijual ke bank sampah, mana yang bisa diolah menjadi benda berdaya guna dan mana termasuk sampah residu untuk dibakar. Sampah organiknya juga dipilih lagi mana yang bisa diolah menjadi kompos. Kegiatan pulih, adalah suatu upaya memulihkan kondisi lingkungan sekolah dari sampah plastik serta membantu memulihkan kondisi ekonomi siswa melalui kegiatan bank sampah, penjualan kompos organic dan yang sedang dirintis, sabun ekoenzym. Dalam prosesnya, kegiatan 3 P ini berhasil menumbuhkan  dimensi kreatifitas dan gotong- royong pada diri siswa sebagai bagian dari Profil Pelajar Pancasila (3P). Siswa melaksanakan kegiatan secara bergotong royong dan berkolaborasi dengan temannya karena semua  kegiatan dilaksanakan berbasis kelompok. Kreatifitas siswa bermunculan dalam proses pengolahan sampah plastik menjadi benda berdaya-guna serta saat berproses mengolah sampah organik menjadi kompos maupun ekoenzym.

Saat ini, hasil dari proses 3P tersebut, selain menumbuhkan kreatifitas dan jiwa gotong royong siswa, siswa kelas X sekarang sudah memiliki kompetensi dalam  membuat kompos organik, membuat ecoenzym, membuat dan mengelola bank sampah serta membuat kerajinan atau benda-benda berdaya guna dari bahan plastik. Botol-botol plasitik air mineral dimanfaatkan siswa untuk membuat vertical garden, pot tanaman, echobright, kursi taman atau kursi santai, hiasan ruang kelas, vas bunga dan Kompos organik juga dijual kepada warga sekolah maupun warga luar sekolah yang memesan. Kompos juga dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya berbagai tanaman di sekolah sebagai bagian dari kegiatan P5 tema kewirausahaan. Saat ini siswa juga  sedang berproses memproduksi sabun  ecoenzym. Selain itu, bank sampah yang dikelola siswa juga sudah mulai berjalan secara rutin. Selain siswa kelas X yang melaksanakan kegiatan P5, tema gaya hidup berkelanjutan ini juga didukung penuh oleh ekstra kurikuler kewirausahaan yang mengelola bank sampah sekolah. Jadi kegiatan memilah dan memilih sampah yang dilakukan siswa telah membwa dampak pulihnya kebersihan sekolah dari sampah dan pulihnya ekonomi siswa dari hasil penjualan pupuk kompos maupun penjualan sampah  plastik di bank sampah.Kegiatan 3 P untuk mewujudkan P3 di SMA Negeri 1 Bebandem merupakan kegiatan berbasis kolaborasi. Jadi kegiatan ini bisa terselenggara dengan baik karena kerjasama dengan berbagai pihak. Dalam pelaksanaanya, penguasaan proses segala kegiatan  merupakan hal yang paling utama  ditekankan kepada siswa. Jadi diperlukan usaha terus menerus untuk menjaga komitmen siswa dan warga sekolah lainnya untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah ini secara berkesinambungan. Terlebih lagi kegiatan pengolahan sampah organic menjadi kopos organic ini sudah mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Karangasem dengan dikunjungi langsung oleh Bupati Karangasem dan menjadikannya sebagai percontohan kegiatan pengolahan sampah berbasis sumber yang bisa ditiru oleh sekolah lain maupun desa-desa yang belum memiliki program pengolahan sampah. Tentu apresiasi tersebut menjadi tantangan bagi sekolah untuk tetap berkomitmen melaksanakan kegiatan 3P ini secara berkesinambungan untuk mendapatkan hasil sesuai tujuan dari visi sekolah dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang berkeunggulan lokal dan berwawasan global.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.