Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Berdiferensiasi Proses “Kelompok Atas VS Kelompok Bawah”

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Salah satu poin penting yang harus dipahami dalam memulai kurikulum merdeka adalah mendesain pembelajaran berdasarkan kebutuhan murid, pembelajaran berdiferensiasi dalam setiap kegiatan pembelajaran adalah bentuk dari kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan murid dalam belajar. Ada dua pilihan yang dapat saya lakukan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi, pertama berdiferensiasi berdasarkan gaya belajar murid dan kedua berdiferensiasi berdasarkan tingkat kemampuan murid.

Saat tahun ajaran baru saya masih bingung harus memilih menggunakan metode yang mana? Saya bingung menentukan metode pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan gaya belajar murid, saya sulit membayangkan bagaman metode pembelajaran pada murid dengan gaya belajar audio pada materi litosfer Dimana materi tersebut lebih efektif jika di sajikan secara visual dan bagaimana menerapkan pembelajaran bagi murid dengan gaya belajar kinestetik sementara alokasi waktu yg disiapkan tidak cukup, karena 30% jam tatap muka sudah dialokasikan pada kegiatan P5. Disamping itu saya harus memikirkan metode dan media yang tepat yang sesuai dengan gaya belajar murid. beberapa hal tersebut jadi problem yang saya alami saat ingin merencanakan pembelajaran berdiferensiasi.

Selain harus fokus pada penggunaan metode yang sesuai dengan karakteristik murid saya juga harus mempertimbangkan karekteristik materi dan tujuan yang pembelajaran yang harus dicapai hingga Pada akhirnya Saya harus memilih menggunakan metode pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan tingkat kemampuan murid atau kecepatan murid dalam memahami materi. Dengan pertimbangan tersebut saya bisa mengelompokkan murid yang membutuhkan pendampingan atau intervensi dalam mecapai tujuan belajar murid. sedangkan penggunaan media berdasarkan audio, visual dan kinestetik saya gunakan berdasarkan karekteristik materi.

Bentuk pelaksanaan pembelajaran yang saya lakukan diawali dengan melakukan asesmen diagnostik kognitif, kemudian dengan berdasar pada hasil asesmen diagnostik kognitif saya mengelompokkan murid menjadi dua kategori kelompok yaitu kelompok dengan kemampuan tinggi (Kelompok atas)  dan kelompok kemampuan rendah (Kelompok Bawah). Kelompok bawah adalah murid yang membutuhkan bantuan belajar atau Intervesi seperti bimbigan atau pendampingan dalam memahami materi, sedang kelompok atas adalah kelompok murid yang telah memiliki kemampuan untuk belajar mandiri sehingga pada kelompok ini murid diberikan materi tambahan untuk materi pada pertemuan berikutnya. Untuk menghindari adanya perasaan diskriminasi pada kelompok bawah, saya melakukan evaluasi setiap pertemuan sehingga murid pada kelompok bawah yang mendapat nilai tinggi saya pindahkan ke kelompok atas, dan sebaliknya jika murid dikelompok atas mengalami penurunan nilai  akan pindah ke kelompok bawah. Sehingga setiap kelompok memiliki motivasi untuk terus memperbaiki proses pembelajarannya pada setiap pertemuan.

Beberapa kemajuan yang saya amati dalam menerapkan metode ini adalah, murid menunjukkan keseriusan dalam mengikuti prose pembelajaran karena ada perasaan takut ketinggalan materi karena Sebahagian besar murid ingin berda pada kelompok atas, dan setiap pertemuan murid menunjukkan kemajuan dalam mencapai tujuan pembelajaran setiap pertemuan

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.