Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Reading Workshop Sebagai Sarana Meningkatkan Keterampilan Literasi Murid

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Reading Workshop Sebagai Sarana Meningkatkan Keterampilan Literasi Murid

 

Kelas : Kemerdekaan 

Cakupan : Praktik Baik Pembelajaran

Tema : Merdeka Belajar

 

Salah satu cita-cita yang ingin saya wujudkan adalah memiliki murid yang terampil dalam berliterasi. Saya menginginkan hal tersebut karena literasi adalah salah satu hal yang penting untuk mereka kuasai dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki keterampilan literasi yang memadai, mereka akan dapat menjadi pribadi-pribadi yang tangguh dan tidak mudah termakan isu-isu hoax yang marak di media sosial.

Murid-murid kita sekarang adalah generasi-generasi Z yang lahir dengan teknologi di tangan mereka. Kemudahan mengakses segala sesuatu tanpa adanya pondasi yang kuat akan membuat mereka mudah terbawa arus. Oleh karena itu saya ingin memberikan pembelajaran berliterasi yang menyenangkan dan sesuai dengan perkembangan usia mereka yaitu murid di tingkat SD. 

Program Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka juga memfokuskan literasi sebagai prioritas utama mereka. Hal ini dikarenakan oleh rendahnya peringkat kita di dunia, yaitu peringkat ke 74 dari 79 negara yang mengikuti survey PISA di tahun 2018.

Tantangan yang saya hadapi ketika membelajarkan literasi kepada murid-murid di kelas saya adalah mereka menganggap kegiatan membaca itu membosankan, lebih asyik main hape dan lain sebagainya. Tantangan selanjutnya adalah ketersediaan buku bacaan bermutu yang sesuai dengan minat, bakat, dan level baca mereka. 

Untuk mewujudkan cita-cita saya memiliki murid yang berliterasi dengan baik, saya mengikuti berbagai pelatihan diantaranya Professional Development for K5 Teachers dari TCRWP Columbia University Amerika Serikat, Training of Trainer Read Aloud dari Komunitas Read Aloud Indonesia, serta beberapa program pendampingan bidang literasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dari berbagai pelatihan tersebut, saya mendapat beberapa strategi pembelajaran literasi yang menyenangkan seperti Reading Aloud dan juga Reading Workshop

Reading Aloud bisa berdiri sendiri atau terintegrasi dalam Reading Workshop. Reading aloud  adalah kegiatan membacakan nyaring, dengan buku yang sesuai. Membaca nyaring menggunakan berbagai intonasi dan ekspresi yang tepat agar anak dapat tetap fokus mendengarkan bacaan. 

Untuk kegiatan Reading Workshop sedikit lebih kompleks dibanding dengan Reading Aloud, karena Reading Workshop memiliki siklus dalam satu kegiatannya. Dimulai dengan mini lesson yang bisa berisi kegiatan Reading Aloud atau mendemonstrasikan keterampilan membaca yang ingin dicapai para murid. Selanjutnya kegiatan independent reading yang diselingi dengan mid-way teach untuk mengecek keberhasilan murid dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan terakhir adalah refleksi, dimana murid akan memberikan umpan balik atau mempresentasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.

Setelah saya mulai menerapkan kegiatan Reading Aloud dan Reading Workshop di kelas saya, saya menemukan bahwa anak-anak mulai tertarik kepada kegiatan membaca. Mereka juga lebih memahami bacaan dengan baik sehingga membantu mereka dalam proses pembelajaran dan pengerjaan tugas. Saya juga menemukan bahwa dengan kegiatan Reading Aloud dan Reading Workshop, anak-anak lebih bisa fokus dan konsentrasi dalam mendengarkan karena dalam kegiatan tersebut mereka juga turut berinteraksi di dalamnya.Di waktu luang seperti jam istirahat atau ketika selesai mengerjakan tugas, mereka ijin untuk membaca buku-buku yang ada di sudut baca kelas. Ketertarikan ini, saya harap akan dapat turut meningkatkan keterampilan literasi mereka sebagai pribadi dan menyumbang naiknya peringkat PISA kita di survey yang akan datang.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.