Fasilitasi ekosistem Sekolah dengan Komunitas Belajar untuk belajar dan berbagi dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, saya lakukan dengan menyiapkan dukungan SDM dan Sarana Prasarana. Dukungan sumber daya manusia saya awali dengan meminta kesediaan guru dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih dari rekan sejawatnya yang lain untuk menjadi koordinator dan sumber belajar terdekat dengan guru, sehingga saya meminta kesediaan Bunda Habiba dengan kapasitas ilmu dan pengalaman menerapkan kurikulum merdeka sebagai komite pembelajaran untuk menjadi koordinator kurikulum, tempat bertanya atau meminta masukan/saran. Bunda Jumriati dengan kapasitasnya selaku guru praktik baik guru penggerak saya meminta kesediaannya untuk menjadi koordinator pengembangan diri/kepegawaian sehingga jika ada informasi, webinar, pelatihan, untuk mengembangkan diri atau bahkan mendampingi guru dalam belajar bersama. Dan dengan kapasitas dan kemampuan dalam TIK, saya meminta kesediaan Bunda Nurhasmila untuk menjadi Koordinator TIK di sekolah, membantu dan mendampingi guru untuk menyelesaikan masalah terkait TIK. Serta mengundang tenaga ahli seperti Dokter anak, Psikolog, Ahli Gizi, dan terapis ABK untuk menambah wawasan dan pengetahuan guru serta wadah untuk berkonsultasi langsung terkait permasalahan atau kasus tertentu di kelas. Fasilitasi Sarana Prasarana saya lakukan dengan melengkapi setiap kelas dengan Komputer/Laptop untuk dimanfaatkan untuk menjadi sumber belajar dan alat belajar untuk guru/peserta didik.
Saya juga selaku Google Certified Educator senantiasa berbagi ilmu dan keterampilan atau membuat aplikasi untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi dalam perencanaan, pelaksanaan pembelajaran hingga pelaporan pembelajaran menggunakan Google Work Space for Education dengan memaksimalkan penggunaan akun belajar.id. Beberapa aplikasi yang saya ajarkan dan telah diaplikasikan untuk memudahkan pelaksanaan kurikulum merdeka khususnya pada asesmen dan pelaporan untuk memaksimalkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, diantaranya yaitu penggunaan Google Form untuk asesmen awal dan formatif, penggunaan Google Sheet untuk pengolahan data, serta Penggunaan Google Site dengan gabungan Google Data for Studio untuk menjadi portofolio digital anak yang nantinya menjadi laporan capaian perkembangan anak secara berkala ke orang tua. Pilihan pelaksanaan pembelajaran serta pelaporan/asesmen saya menyerahkan sepenuhnya pada guru untuk memilih teknik dan aplikasi apa yang digunakan, ada guru yang memilih protofolio dan asesmen dengan Google Form, Google Sheet, Google Doc, Padlet, atau Google Site. Aplikasi lain yang saya bagikan untuk memfasilitasi pembelajaran yang menyenangkan dan berdiferensiasi adalah Canva for Education untuk dokumentasi foto dan video pembelajaran anak dan memaksimalkan Google Chrome atau aplikasi Assemblr untuk membuat Augmented Reality dalam pembelajaran berdiferensiasi dan sesuai dengan perkembangan teknologi.
Dari hasil refleksi kami selama setahun lebih melaksanakan Tudang Sipulung sebagai bentuk belajar komunitas belajar setiap pekan di hari Jumat atau Sabtu, kami mendapatkan bahwa Tudang Sipulung ini merupakan salah satu strategi fasilitasi yang efektif di sekolah kami untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi khususnya serta implementasi kurikulum merdeka secara umum. Kami bisa bebas dan nyaman untuk belajar, bertanya dan berdiskusi, berbagi praktik baik, atau sekadar ngobrol santai untuk mendapatkan masukan atau solusi yang kami hadapi di kelas, sehingga 100% guru di kelas sudah melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi secara bertahap, baik dari diferensiasi konten, proses, maupun diferensiasi produk/hasil akhir.
Hanya saja kekurangan Tudang Sipulung ini hanya terbatas pada pertemuan luring sesama guru, sehingga dampaknya masih sempit dikalangan sekolah, KKG, PKG, Organisasi Mitra, dan pernah beberapa kali dalam bentuk Tudang Sipulung Online (Sharing praktik baik) namun belum dirutinkan dan diprioritaskan. Sehingga kami berharap strategi Tudang Sipulung dalam memfasilitasi pembelajaran berdiferensiasi ini bisa rutin berlanjut dan berdampak lagi dalam belajar dan berbagi praktik baik dalam forum yang lebih luas baik secara luring maupun daring(Streaming atau Podcast), dan juga kedepannya kami akan membuat kumpulan video dan tulisan praktik baik tersebut dalam sebuah buku elektronik yang dapat diakses oleh masyarakat luas. Serta mengagendakan untuk setiap guru akan berbagi praktik baik pada laman media sosial masing-masing dan diunggah secara berkala di Karya Saya di PMM, sehingga bisa berdampak lebih luas lagi dan mendapatkan umpan balik dan masukan untuk perbaikan pembelajarannya kedepannya.