Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Mengajar Dengan Kasih Sayang

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Awal mula saya mengajar di UPT SPF SD Negeri Mawas adalah di awal tahun 2011. Saya ditempatkan sebagai guru di kelas 1. Untuk mengajar di kelas 1 tentu memiliki tantangannya tersendiri. Semula saya merasa sangat kerepotan. Tapi karena setiap tahun menghadapi kondisi serupa, saya jadi terbiasa. Karena saya dapat mengantisipasi hal-hal yang kurang baik di tahun sebelumnya sudah saya persiapkan sejak awal agar tidak terulang

 

Selama proses pembelajaran, peserta didik memiliki sikap dan prilaku yang berbeda. Ada yang pendiam dan ada pula yang aktif. Ada juga peserta didik yang tidak mau masuk kelas karena malu. Ada yang menangis karena ditinggal oleh orang tuanya, dan berbagai macam perilaku dan reaksi lainnya yang unik-unik. Cara saya meredam ialah dengan melakukan ice breaking agar pembelajaran seru dan menarik. Saya juga selalu menyelipkan nasehat di setiap proses kegiatan belajar dan mengajar dengan melakukan pendekatan pribadi terhadap peserta didik.

 

Terkadang ada juga yang minta duduk di pangkuan saya. Saya pun mengizinkan lalu memegang tangannya untuk mempraktekkan cara menggunakan pensil dengan benar. Karena inilah dasar yang penting agar peserta didik nantinya memiliki kemampuan menulis dengan baik. Setelah mereka mampu menggunakan alat tulis dengan baik, saya mengarahkan peserta didik untuk menulis huruf sesuai dengan apa yang saya contohkan di papan tulis. Saya memperlakukan mereka penuh kasih sayang.

 

Selanjutnya, saya mengajarkan membaca dengan ejaan yang sederhana agar peserta didik mampu dan terbiasa membaca kata ataupun kalimat. Kemudian mengajarkan penjumlahan dengan metode yang sederhana. Saya merasa bangga ketika melihat peserta didik mampu membaca, menulis dan menghitung. Walaupun ada yang belum terlalu lancar namun saya selalu melakukan pendampingan di luar kelas agar peserta didik semangat dalam menguasai pembelajaran. Saya juga selalu berkomunikasi dengan orang tua peserta didik mengenai perkembangan kemampuan peserta didik agar mereka juga belajar di rumah.

 

Ketika momen kenaikan kelas, saya merasa bangga mereka bisa berhasil. Bahkan saya juga merasa bahagia ketika melihat peserta didik saya sudah ada yang berhasil dan berprestasi di jenjang SMP dan SMA. Saya juga pernah bertemu dengan murid saya yang sudah berhasil dengan memiliki pekerjaan yang baik, mereka menyapa dan sangat hormat kepada saya. Saya merasa bahagia melihat anak didik yang dulunya saya ajar sekarang sudah tumbuh dewasa menjadi orang yang berhasil dan bertanggung jawab.

 

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.