Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Belajar Berdemokrasi Didalam Kelas

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Situasi Awal dan Tantangan
Melihat demokrasi, melihat Indonesia dengan keberagamannya, dan Indonesia memilih pemimpinnya dengan sistem PEMILU, maka edukasi tentang hal tersebut harus sampai pada siswa-siswi SMP Prawira. Walau usia mereka belum sampai pada kewajibannya, tapi edukasi sedini mungkin membuat mereka mendapatkan pengalaman bermakna untuk mereka ingat ketika telah sampai pada kewajibannya. Tentu harapan dari terlaksananya pemilihan struktur kelas dengan sistem Pemilu ini agar dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang terpendam dalam diri siswa, kemudian bagaimana semua anggota kelas ikut terlibat didalamnya dan menggunakan hak suaranya untuk memilih pemimpin pilihan dirinya. Dan tentu dari pemimpin yang terpilih mereka bisa menjalankan amanah yang telah diamanahkan kepada mereka dan bertanggung jawab atas amanah yang diberikan.
Tantangan yang terjadi dilapangan adalah saya belum sepenuhnya melibatkan siswa dalam penyelenggaraan pemilihan ini, karena ini adalah awalan yang saya berikan sebagai prototype nya terlebih dahulu kepada siswa dan ini first time, dan prototype ini akan digunakan untuk penyelenggaraan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS nanti dibulan September.

Aksi
Langkah 1: Edukasi Siswa
Pada langka awal, memberitahukan kepada siswa bahwa dalam pemilihan struktur kelas akan menggunakan cara PEMILU. Selanjutnya edukasi kepada siswa tentang PEMILU, bagaimana pelaksanaannya, mengapa hal ini dilaksanakan, dan apa manfaatnya untuk kelas.
Langkah 2: Tampung Aspirasi
Selanjutnya, kita berdikusi dikelas siapa saja yang akan maju sebagai calon ketua, sekretaris, dan bendahara kelas. Setelah didapat nama-nama calon yang akan maju, maka berikutnya adalah membuat publikasi.
Langkah 3: Publikasi
Setelah tahap aspirasi siswa selesai dalam rangka mencari calon-calon pengurus kelas, selanjutnya adalah membuat pamflet calon ketua, sekretaris, dan bendahara kelas yang akan dipublikasikan dan pemberitahuan tanggal pelaksanaan PEMILU. Kemudian membuat surat suara untuk pencoblosan, aturan sah/tidaknya suara agar siswa mengetahui seperti apa surat suara yang dihitung sah/tidak sah.
Langkah 4: Pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan pada minggu awal pembelajaran. Diawali dengan membuka kegiatan, penayangan video bagaimana PEMILU dilaksanakan di Indonesia dan sejarah keberjalanannya. Kemudian berlanjut pada sesi pencoblosan. Siswa dipanggil berdasarkan urutan absen, mengambil surat suara, masuk ke bilik dan mencoblos calon yang dipilih. Setelah selesai, siswa memasukkan surat suara pada kotak suara dan didokumentasikan. Setelah semua selesai mencoblos, dilakukan penghitungan surat suara. Calon terpilih dan ketua sebelumnya berjabat tangan dan serah terima jabatannya. Ketua terpilih memberikan sambutan dihadapan anggota kelasnya.

(Perubahan) Refleksi Hasil dan Dampak
Setelah melaksanakan sistem PEMILU dikelas untuk memilih calon pengurus kelas, siswa mendapatkan pembelajaran baru bagaimana tatacara pelaksanaan PEMILU walaupun belum persis seperti yang diselenggarakan oleh KPU RI, karena hanya mengambil hal-hal yang bisa diterapkan dikelas. Kemudian membangun jiwa kepemimpinan anggota kelas agar berani mengambil aksi posistif dan belajar berdemokrasi mulai dari dalam kelas. Ini merupakan pengalaman pertama diselenggarakannya sistem PEMILU dalam pemilihan pengurus kelas, tentu masih banyak hal-hal yang belum sempurna dalam pelaksanaannya. Kemudian dampaknya adalah muncul siswa yang tidak terlalu menonjol dan berani muncul.

“Tips dari Saya
Adakah tips dari Anda terkait dengan praktik ini? ”
Pelibatan siswa secara aktif, bimbing dengan penuh kesabaran, perlahan dan bertahap, karena sesuatu yang baru di perkenalkan butuh waktu untuk penerapan

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.