Awal: Pembelajaran IPA kurang relevan dengan kehidupan sehari-hari karena terlalu dominan guru berceramah dan bersumber terpusat dari buku paket saja. Murid menjadi kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.
Tantangan:
– Waktu persiapan rangkaian PBL yang lebih lama
– Keterbatasan budget untuk membeli bahan dan alat
– Penyesuaian alokasi jam pelajaran yang dibutuhkan untuk menerapkan PBL
Aksi:
1. Guru merancang RPP, dimana pembelajaran akan berjalan seperti berikut ini: murid dan guru mengadakan diskusi dengan pemantik terkait masalah sampah di sekitar mereka baik di rumah atau sekolah, murid merumuskan masalah melalui lembar kerja, murid merancang sebuah desain produk daur ulang berdasarkan masalah yang mereka temukan, murid membuat berdasarkan desain mereka masing-masing, dan mempresentasikannya di depan kelas
2. Guru berkoordinasi dengan koordinator untuk kebutuhan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk murid
3. Guru membuat rubrik berbasis PBL
4. Guru memberikan feedback kepada perkembangan belajar murid
Perubahan:
– Murid lebih peka terhadap lingkungan sekitar
– Murid berani mengemukan pertanyaan kritis terkait masalah sampah
– Murid terlibat aktif dan menikmati rangkaian proses PBL karena mereka bebas menentukan karya sesuai ketertarikan masing-masing”