Kegiatan pembelajaran seni rupa (seni instalasi) kelas 6
Kegiatan pembelajaran seni rupa (seni instalasi) kelas 6
Temu Pendidik Nusantara X
Wahyu Andriyansyah S., S.Sn.
Project Based Learning : Dari daur ulang menjadi karya instalasi
Awal
Melalui kegiatan project based learning memberikan kesempatan bagi murid untuk memahami lebih dalam materi yang sedang dipelajari dikelas. Melaui metode ini pula murid diharapkan mampu memecahkan suatu masalah dari contoh dan tantangan di kehidupan yang nyata. Project based learning sendiri dapat dartikan “belajar sambil melakukan”, murid mengerjakan sebuah proyek dalam jangka waktu yang lama – dari seminggu hingga satu semester – yang melibatkan mereka dalam memecahkan masalah dunia nyata atau menjawab pertanyaan kompleks. Mereka menunjukkan pengetahuan dan keterampilan mereka dengan menciptakan produk publik atau presentasi untuk audiens yang sebenarnya. Seni instalasi merupakan karya seni yang memasang, mengkonstruksi berbagai macam benda menjadi suatu bentuk karya seni. Seni instalasi sendiri memberikan kebebasan bagi seorang seniman dalam membuat suatu karya. Benda-benda yang digunakan dalam membuat seni instlasi tidak terpaku pada satu jenis benda, dalam arti lain seni instlasi dapat menggabungkan beragam jenis benda untuk dijadikan suatu karya seni. Adapun yang dapat guru siapkan adalah merancang strategi untuk menjalankan Project based learning ini untuk memfasilitasi agensi murid didik atau student agency (choice, voice, ownership). Student agency jika diterjemahkan menjadi kemampuan bertindak murid. Artinya pembelajaran melalui kegiatan yang bermakna dan relevan bagi murid, didorong oleh minat mereka, dan seringkali dimulai dari diri sendiri dengan bimbingan yang sesuai dari guru. Sederhananya, memberi murid kesempatan bersuara dan memilih cara mereka belajar.
Tantangan
Tantangan yang guru hadapi adalah membuat konsep materi yang lebih sederhana untuk jenjang SD kelas 6, karena seni intstalasi merupakan materi pembelajarn seni yang muncul di jenjang lebih atas. Tantangan selanjutnya dengan konsep yang cukup kompleks, maka guru diharuskan membimbing murid disetiap proses atau tahapan dalam mengerjakan proyeknya. Terakhir, berhubungan dengan perkembangan psikologis anak SD ketika mereka diharuskan berkelompok untuk mengerjakan proyek bersama. Mereka cenderung akan menunjukkan sikap dominan dengan sulit menerima pendapat orang lain hingga memaksakan pendapat dan cara mengerjakan proyeknya.
Aksi
Pelajaran
Dengan dilakukannya project based learning ini menciptakan suasana kelas yang lebih aktif serta menyenangkan bagi murid. Murid dapat berdiskusi dengan kelompoknya dan tidak menutup kemungkinan saling bertukar pendapat dengan kelompok yang lain. Murid juga terlatih untuk berfikir kreatif dalam menentukan karya yang akan mereka buat. Selain itu, murid belajar berkomitmen dan bekerjasama dengan teman yang ada di kelompoknya sesuai rencana dan job-desk yang sudah disepakati oleh kelompok. Dengan adanya peer-assesment murid dapat open-minded terhadap penilaian yang diberikan dari kelompok lain.
Kegiatan pembelajaran seni rupa (seni instalasi) kelas 6
Temu Pendidik Nusantara X
Wahyu Andriyansyah S., S.Sn.
Project Based Learning : Dari daur ulang menjadi karya instalasi
Awal
Melalui kegiatan project based learning memberikan kesempatan bagi murid untuk memahami lebih dalam materi yang sedang dipelajari dikelas. Melaui metode ini pula murid diharapkan mampu memecahkan suatu masalah dari contoh dan tantangan di kehidupan yang nyata. Project based learning sendiri dapat dartikan “belajar sambil melakukan”, murid mengerjakan sebuah proyek dalam jangka waktu yang lama – dari seminggu hingga satu semester – yang melibatkan mereka dalam memecahkan masalah dunia nyata atau menjawab pertanyaan kompleks. Mereka menunjukkan pengetahuan dan keterampilan mereka dengan menciptakan produk publik atau presentasi untuk audiens yang sebenarnya. Seni instalasi merupakan karya seni yang memasang, mengkonstruksi berbagai macam benda menjadi suatu bentuk karya seni. Seni instalasi sendiri memberikan kebebasan bagi seorang seniman dalam membuat suatu karya. Benda-benda yang digunakan dalam membuat seni instlasi tidak terpaku pada satu jenis benda, dalam arti lain seni instlasi dapat menggabungkan beragam jenis benda untuk dijadikan suatu karya seni. Adapun yang dapat guru siapkan adalah merancang strategi untuk menjalankan Project based learning ini untuk memfasilitasi agensi murid didik atau student agency (choice, voice, ownership). Student agency jika diterjemahkan menjadi kemampuan bertindak murid. Artinya pembelajaran melalui kegiatan yang bermakna dan relevan bagi murid, didorong oleh minat mereka, dan seringkali dimulai dari diri sendiri dengan bimbingan yang sesuai dari guru. Sederhananya, memberi murid kesempatan bersuara dan memilih cara mereka belajar.
Tantangan
Tantangan yang guru hadapi adalah membuat konsep materi yang lebih sederhana untuk jenjang SD kelas 6, karena seni intstalasi merupakan materi pembelajarn seni yang muncul di jenjang lebih atas. Tantangan selanjutnya dengan konsep yang cukup kompleks, maka guru diharuskan membimbing murid disetiap proses atau tahapan dalam mengerjakan proyeknya. Terakhir, berhubungan dengan perkembangan psikologis anak SD ketika mereka diharuskan berkelompok untuk mengerjakan proyek bersama. Mereka cenderung akan menunjukkan sikap dominan dengan sulit menerima pendapat orang lain hingga memaksakan pendapat dan cara mengerjakan proyeknya.
Aksi
Pelajaran
Dengan dilakukannya project based learning ini menciptakan suasana kelas yang lebih aktif serta menyenangkan bagi murid. Murid dapat berdiskusi dengan kelompoknya dan tidak menutup kemungkinan saling bertukar pendapat dengan kelompok yang lain. Murid juga terlatih untuk berfikir kreatif dalam menentukan karya yang akan mereka buat. Selain itu, murid belajar berkomitmen dan bekerjasama dengan teman yang ada di kelompoknya sesuai rencana dan job-desk yang sudah disepakati oleh kelompok. Dengan adanya peer-assesment murid dapat open-minded terhadap penilaian yang diberikan dari kelompok lain.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
Temu Pendidik Nusantara X
Wahyu Andriyansyah S., S.Sn.
Project Based Learning : Dari daur ulang menjadi karya instalasi
Awal
Melalui kegiatan project based learning memberikan kesempatan bagi murid untuk memahami lebih dalam materi yang sedang dipelajari dikelas. Melaui metode ini pula murid diharapkan mampu memecahkan suatu masalah dari contoh dan tantangan di kehidupan yang nyata. Project based learning sendiri dapat dartikan “belajar sambil melakukan”, murid mengerjakan sebuah proyek dalam jangka waktu yang lama – dari seminggu hingga satu semester – yang melibatkan mereka dalam memecahkan masalah dunia nyata atau menjawab pertanyaan kompleks. Mereka menunjukkan pengetahuan dan keterampilan mereka dengan menciptakan produk publik atau presentasi untuk audiens yang sebenarnya. Seni instalasi merupakan karya seni yang memasang, mengkonstruksi berbagai macam benda menjadi suatu bentuk karya seni. Seni instalasi sendiri memberikan kebebasan bagi seorang seniman dalam membuat suatu karya. Benda-benda yang digunakan dalam membuat seni instlasi tidak terpaku pada satu jenis benda, dalam arti lain seni instlasi dapat menggabungkan beragam jenis benda untuk dijadikan suatu karya seni. Adapun yang dapat guru siapkan adalah merancang strategi untuk menjalankan Project based learning ini untuk memfasilitasi agensi murid didik atau student agency (choice, voice, ownership). Student agency jika diterjemahkan menjadi kemampuan bertindak murid. Artinya pembelajaran melalui kegiatan yang bermakna dan relevan bagi murid, didorong oleh minat mereka, dan seringkali dimulai dari diri sendiri dengan bimbingan yang sesuai dari guru. Sederhananya, memberi murid kesempatan bersuara dan memilih cara mereka belajar.
Tantangan
Tantangan yang guru hadapi adalah membuat konsep materi yang lebih sederhana untuk jenjang SD kelas 6, karena seni intstalasi merupakan materi pembelajarn seni yang muncul di jenjang lebih atas. Tantangan selanjutnya dengan konsep yang cukup kompleks, maka guru diharuskan membimbing murid disetiap proses atau tahapan dalam mengerjakan proyeknya. Terakhir, berhubungan dengan perkembangan psikologis anak SD ketika mereka diharuskan berkelompok untuk mengerjakan proyek bersama. Mereka cenderung akan menunjukkan sikap dominan dengan sulit menerima pendapat orang lain hingga memaksakan pendapat dan cara mengerjakan proyeknya.
Aksi
Pelajaran
Dengan dilakukannya project based learning ini menciptakan suasana kelas yang lebih aktif serta menyenangkan bagi murid. Murid dapat berdiskusi dengan kelompoknya dan tidak menutup kemungkinan saling bertukar pendapat dengan kelompok yang lain. Murid juga terlatih untuk berfikir kreatif dalam menentukan karya yang akan mereka buat. Selain itu, murid belajar berkomitmen dan bekerjasama dengan teman yang ada di kelompoknya sesuai rencana dan job-desk yang sudah disepakati oleh kelompok. Dengan adanya peer-assesment murid dapat open-minded terhadap penilaian yang diberikan dari kelompok lain.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.