Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Pencapaian Tujuan Pembelajaran melalui Metode Tutor Sebaya dalam Kelompok

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Tindakan sebagai Pengalaman Terbaik

Agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat berhasil dengan baik, banyak usaha yang dapat dilakukan oleh pendidik, di antaranya menyiapkan tujuan yang baik, media yang memadai, menata evaluasi, menentukan metode pembelajaran dan sebagainya. Guru senantiasa harus memiliki ide-ide yang baru ide-ide yang cerdas   yang dilakukan dengan terus menerus dan sungguh-sungguh untuk menghadirkan pembelajaran yang efektif dan bermakna di kelasnya.

Metode “tutor sebaya dalam kelompok” adalah kegiatan belajar yang melibatkan keaktifan siswa, dimana siswa yang lebih tinggi kemampuannya untuk membantu siswa lain yang kurang memahami materi di dalam sebuah kelompok. Suasana belajar berlangsung dengan menyenangkan. Suasana keakraban dengan teman akan membantu siswa lebih dapat menerima materi sehingga pemahaman materi belajar akan cepat diraih.  Kegiatan tutor sebaya dipilih dilaksanakan dalam kelompok untuk mempermudah menganalisis siswa yang belum memahami materi. Dilaksanakan dalam kelompok yang beranggotakan 1 tutor sebagai penanggung jawab terhadap 4 siswa lain sebagai “siswanya”. Titik berat kegiatan ini adalah bahwa siswa dalam memahami materi pembelajaran dilakukan dengan cara diajari oleh teman sebayanya, suasananya menyenangkan, dan penuh keakraban, namun tidak mengurangi substansi dari belajar itu sendiri. Artinya setelah mengikuti kegiatan ini ada perubahan tingkah laku pada diri peserta didik menuju ke arah yang positif.

Pemilihan kegiatan tutor sebaya dalam pembelajaran tersebut dinilai lebih efektif dengan alasan:

  1. Metode tutor sebaya merupakan kegiatan yang penuh keakraban. Siswa belajar dengan menjalin komunikasi yang penuh keakraban dalam kelompok. Suasana yang penuh keakraban merupakan hal yang sangat baik bagi berlangsungnya pembelajaran.
  2. Metode tutor sebaya dalam kelompok merupakan kegiatan yang menarik bagi siswa. Indikasinya minat siswa terhadap kegiatan ini sangat tinggi.
  3. Metode tutor sebaya yang dilaksanakan secara berkelompok memberikan latihan hidup bersosialisasi yang baik bagi siswa. Siswa dapat mengembangkan sikap sosial yang positif, misalnya sikap kerjasama dengan teman dalam menyelesaikan masalah.
  4. Kegiatan mentor sebaya yang menyenangkan memberikan pengaruh psikologis yang positif bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Menumbuhkan daya kompetitif karena terdapat reward pada akhir penilaian bagi kelompok yang terbaik.
  5. Metode tutor sebaya dalam kelompok yang dilakukan dengan menyenangkan akan meminimalisir datangnya perasaan bosan dalam belajar.
  6. Metode tutor sebaya dalam kelompok yang memberikan pengalaman untuk berlatih menjadi pemimpin bagi siswa yang berperan sebagai tutor dan berlatih untuk menjadi orang yang dipimpin bagi siswa anggota kelompoknya.
  7. Metode tutor sebaya dalam kelompok merupakan kegiatan belajar. Dikatakan kegiatan belajar karena setelah mengikuti kegiatan ini terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa, yaitu siswa dapat belajar soal-soal yang akan diUSBNkan, yang akhirnya siswa yang kurang paham akan dapat menyelesaikan soal tanpa bantuan tutor lagi.

Hasil yang Dicapai

Pemilihan Metode tutor sebaya dalam kelompok untuk mempersiapkan siswa kelas VI SDN Kesamben II dalam menghadapi USBN tahun pelajaran 2018/ 2019, membawa dampak positif pada beberapa hal, antara lain:

  1. Meningkatkan minat belajar siswa.

Pemilihan metode tutor sebaya dalam kelompok membawa dampak meningkatkan minat belajar siswa. Dalam metode tutor sebaya dalam kelompok siswa diberikan suatu kegiatan yang menarik,  tidak hanya menerima informasi yang bersifat satu arah sehingga menjadikan siswa bosan, minat belajarnya rendah, namun pada kegiatan ini siswa diposisikan sebagai subjek. Siswa dalam kelompoknya memiliki peran yang berbeda, satu siswa sebagai tutor dan siswa yang lain sebagai orang yang diajari, sehingga menimbulkan minat belajarnya semakin tinggi.

  1. Meningkatkan motivasi belajar siswa

Metode tutor sebaya dalam kelompok yang memberikan pengalaman belajar langsung, nyata dan menantang menjadikan motivasi belajar siswa lebih tinggi terhadap soal-soal yang mungkin keluar dalam Ujian Sekolah Berstandart Nasional (UASBN).

  1. Menumbuhkan sikap kerjasama

Metode tutor sebaya dalam kelompok akan menumbuhkan dan melatihkan kerjasama yang baik antara siswa yang menjadi tutor dengan siswa yang menjadi anggota kelompok. Dalam kegiatan ini siswa secara berkelompok harus betul-betul bekerjasama agar siswa yang menjadi tutor merasa tidak keberatan dengan mengajari temannya dalam kelompok tersebut.

  1. Meningkatkan pemahaman materi pembelajaran dan hasil belajar

Metode tutor sebaya dalam kelompok memberikan arah siswa untuk menguji kemampuan menyelesaikan contoh-contoh soal. Penyampaian materi lebih mudah diterima oleh teman yang lain karena menggunakan bahasa mereka sehari-hari. Dengan melakukan kegiatan ini diharapkan hasil belajar siswa meningkat secara individu dan secara kelompok bahkan secara klasikal. Hasil belajar meningkat secara individu jika tiap-tiap siswa memperoleh siswa memperoleh nilai minimal sama dengan KKM atau target dari guru. Nilai siswa meningkat secara kelompok, apabila kelima siswa dalam kelompok tersebut nilainya baik. Sedangkan secara klasikal jika rata-rata siswa dalam satu kelas meningkat atau lebih baik dibanding latihan sebelumnya.

Pada akhir tahun pelajaran 2018/2019 siswa kelas VI SDN Kesamben II memperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 82,22. Dengan rata-rata kelas sebesar 82,22 menempati urutan pertama dalam perolehan peringkat di wilayah Kecamatan Kesamben yang terdiri atas 26 SD Negeri dan Swasta.

Pembahasan Hasil yang Diperoleh

Guru dalam memilih metode tutor sebaya dalam kelompok untuk meningkatkan hasil nilai rata-rata USBN di kelas VI SDN Kesamben II Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, juga menemui beberapa kendala. Kendala-kendala tersebut antara lain:

  1. Siswa yang dipilih sebagai tutor sebaya dan berprestasi baik belum tentu mempunyai hubungan baik dengan siswa yang dibantu, sehingga guru harus mengetahui karakteristik masing-masing peserta didik dalam menentukan kelompok.
  2. Siswa yang dipilih sebagai tutor sebaya belum tentu bisa menyampaikan materi dengan baik, sehingga guru harus benar-benar melatih tutor sebaya secara khusus untuk memperdalam materi dan cara menyelesaikan materi-materi yang dianggap sulit oleh tutor sebaya.
  3. Siswa yang dibantu seringkali belajar kurang serius karena merasa hanya berhadapan dengan temannya. Dalam memotivasi setiap kelompok, maka guru menyediakan reward untuk masing-masing kelompok yang memiliki nilai rata-rata tertinggi. Dengan reward tersebut diharapkan anggota kelompok yang satu dengan yang lain akan saling memotivasi.
  4. Tanggungjawab yang tinggi dalam kelompok mengakibatkan terjadi kecurangan yaitu, tutor dan anggota kelompok yang lain saling bekerjasama dalam mengerjakan soal latihan yang dijadikan dasar penilaian oleh guru. Dalam hal ini guru menyiasati dengan memberikan soal yang berbeda kepada setiap anggota kelompok.

Selain sejumlah kendala yang dihadapi oleh guru kelas VI dalam memilih metode tutor sebaya dalam kelompok, ada juga faktor pendukung kegiatan ini. Adapun faktor pendukungnya antara lain:

  1. Siswa yang berperan sebagai tutor akan merasa tertantang dalam mengatur kelompoknya karena tutor merasa bertanggungjawab dan bangga terhadap tugasnya.
  2. Sebagian besar siswa sangat antusias dengan metode tutor sebaya dalam kelompok, karena kegiatan dilakukan dengan teman sebaya sebagai “guru”, sehingga memungkinkan terjadinya situasi pembelajaran yang penuh keakraban sekaligus tantangan bagi kelompok dalam kegiatan pembelajaran.
  3. Tersedianya kisi-kisi soal UASBN, sehingga guru dapat membuat soal yang tepat dan bervariatif sebagai latihan menghadapi UASBN. Tutor dalam kelompok mengarahkan anggota kelompoknya untuk saling membuat dan menjawab pertanyaan berdasarkan kisi-kisi tersebut.
  4. Sekolah sebagai unit kerja melalui Kepala Sekolah sangat mendukung kegiatan tutor sebaya dalam kelompok ini, dengan memberikan fasilitas dan dukungan demi berlangsungnya kegiatan ini. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan oleh Kepala Sekolah, bersedia untuk menunggui kelas VI ketika guru kelas VI sedang tidak dapat melaksanakan tugas pembelajaran.

Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran materi mata pelajaran yang diUSBNkan di kelas VI SDN Kesamben II Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang terbukti kurang berhasil, menjadikan pembelajaran kurang menarik dan berdampak pada pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran kurang maksimal. Sehingga guru mencari metode lain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kendala- kendala dalam penerapan metode tutor sebaya dapat diatasi dengan faktor-faktor pendukung. Metode tutor sebaya dalam kelompok lebih mengoptimalkan metode tutor sebaya pada umumnya. Dengan pembagian kelompok artinya tutor lebih fokus pada “siswanya” yang berjumlah sedikit dan dapat memahami karakteristik masing-masing sehingga peningkatan pemahaman siswa terhadap materi dapat tercapai. Hal ini mengantarkan keberhasilan SDN Kesamben II dalam perolehan nilai rata-rata kelas terbaik tingkat Kecamatan Kesamben tahun 2018/2019.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.