Berdasarkan raport nasional tahun 2022, capaian hasil belajar untuk numerasi siswa-siswa Indonesia masih di bawah kompetensi minimum. Di sisi lain, beberapa studi menemukan bahwa wawasan numerasi guru belum optimal.
Kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Padahal numerasi dinilai sebagai kemampuan yang penting. Kehidupan dan tempat kerja abad ke-21 membutuhkan kemampuan numerasi untuk menafsirkan dan memahami berbagai data dan proses yang lebih luas.
Pengajaran mengenai konsep dan keterampilan yang mendukung numerasi terjadi di bidang pembelajaran matematika. Kemampuan tersebut memungkinkan siswa untuk menanggapi situasi baik yang asing maupun tidak dengan menggunakan matematika untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah secara efisien.
Sebagai pengajar di lingkungan LPTK dengan program studi Pendidikan matematika, saya merasa terpanggil untuk membantu mengambil peran dalam menyiapkan calon guru yang nantinya akan menjadi unjuk tombak dari proses peningkatan kualitas Pendidikan di Indonesia. Ibarat ujung tombak, tentunya harus lebih tajam dan kuat dari bagian senjata lainnya. Guru merupakan fasilitator utama yang mendampingi siswa dalam proses memperoleh pengetahuan dan informasi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, peran guru dalam meningkatkan kemampuan numerasi siswa juga sangat penting. Berdasarkan analogi tersebut, untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa, guru harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang numerasi. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi kesalahan dalam konsep atau proses pembelajaran di kelas.
Dalam menjalankan peran tersebut, saya menghadapi beberapa tantangan diantaranya dalam membuat perencanaan pembelajaran dan waktu. Mengingat waktu perkuliahan yang terbatas pada 2×50 menit dalam setiap pekan dengan topik yang banyak juga luas di setiap topik nya termasuk numerasi.
Untuk tantangan pertama, saya aktif mencari informasi dari berbagai sumber. Tidak mudah menyusun rencana pembelajaran. Dimana menyisipkan materi numerasi dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) diantara sekian banyak topik, mengingat ada topik lain yang menjadi prasyarat numerasi. Perlu menanalisis setiap topik agar urutan tiap topik menjadi sistematis. Pada semester genap tahun akademik 2022/2023 saya mengampu mata kuliah kajian masalah Pendidikan matematika dan evaluasi pembelajaran matematika yang disampaikan pada mahasiswa semester yang sama. Untuk efektivitas dalam membangun wawasan yang komprehensif mengenai numerasi maka topik numerasi disajikan secara terintegrasi di dua mata kuliah tersebut. Teori numerasi dibahas dalam mata kuliah kajian masalah Pendidikan matematika dan praktik dalam menjawab dan menyusun instrumen tes numerasi dibahas dalam mata kuliah dan evaluasi pembelajaran matematika. Selain itu dibuat pembagian tugas berdasarkan jenjang sekolah yakni SD, SMP dan SMA, agar mahasiswa bisa fokus. Adapun pendekatan yang digunakan dalam perkuliahan adalah pembelajaran berbasis proyek.
Banyak peningkatan pengetahuan yang diperoleh mahasiswa. Pada mata kuliah kajian masalah mahasiswa mendapatkan wawasan mengenai teori-teori mengenai numerasi baik yang digunakan dalam asesmen nasional maupun yang lain nya. Pada mata kuliah evaluasi pembelajaran matematika, mahasiswa mendapat wawasan mengenai trik dalam menyelesaikan soal numerasi juga dapat mengembangkan soal numerasi. Mahasiswa mendapat informasi darimana mencari inspirasi mengenai soal numerasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pada akhir perkuliahan, mahasiswa menghasilkan produk berupa manuskrip artikel terkait kemampuan numerasi juga Kumpulan soal-soal numerasi baik untuk jenjang SD, SMP maupun SMA.