Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Segitiga Restitusi jadikan murid “Solution Maker”

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik


PRAKTIK BAIK

KEPEMIMPINAN MURID

 Segitiga Restitusi jadikan murid “Solution Maker”

 

Awal

Kondisi murid di UPT SD NEGERI 068008 MEDAN pada tahun pelajaran 2022/2023, banyak murid yang melakukan pelanggaran. Ada murid yang sering terlambat, tidak sarapan dari rumah, tidak membawa air minum, tidak membawa kelengkapan belajar, tidak memakai seragam sekolah sesuai dengan jadwal, tidak memakai kelengkapan seragam sekolah, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, berkelahi dengan sesama teman, mengucapkan kata-kata yang tidak sopan, saling mengejek dan bahkan mengambil barang temannya tanpa ijin/mencuri.

Kondisi ini meresahkan para guru dan tentu saja mengganggu kelancaran proses pembelajaran di kelas/sekolah. Para guru sudah mencoba memperbaiki kondisi murid dengan menegur dan bahkan menghukum tetapi kejadian serupa masih diulang oleh murid tersebut.

Sebagai salah seorang guru di UPT SD NEGERI 068008 Medan, saya merasa tertantang untuk mencari cara untuk memperbaiki situasi tersebut. Saya memutuskan untuk mencoba  melakukan praktek segitiga restitusi di kelas saya.

Tantangan

Tantangan dalam melakukan praktek segitiga restitusi adalah:

  1. saya belum punya pengalaman dalam menerapkan segitiga restitusi dalam menangani pelanggaran yang dilakukan oleh murid.
  2. pemilihan waktu yang sesuai untuk pelaksanaan praktek segitiga restitusi kepada murid yang melakukan pelanggaran
  3. pengimbasan penerapan praktek segitiga restitusi kepada rekan sejawat

Aksi

 Untuk mengatasi tantangan dalam penerapan segitiga restitusi di kelas/sekolah saya,  maka saya

  1. memantapkan pemahaman saya mengenai segitiga restitusi dengan membaca teori segitiga restitusi dan menonton beberapa video praktek segitiga restitusi di youtube. Saya juga bertanya kepada rekan guru di sekolah lain yang sudah pernah/memiliki pengalaman dalam menerapkan segitiga restitusi.
  2. Berdiskusi dengan murid yang melakukan pelanggaran untuk menetapkan waktu yang nyaman dan sesuai untuk melakukan segitiga restitusi. Kemudian saya mencoba melakukan/menerapkan praktek segitiga restitusi kepada murid saya yang terlambat di jam pelajaran saya dan kepada murid saya yang tidak mengerjakan tugas rumah yang saya berikan.
  1. Berkolaborasi dengan wali kelas 5B menerapkan segitiga restitusi ketika ada murid di kelas 5B yang melakukan pelanggaran.

Perubahan

Setelah menerapkan segitiga restitusi pada murid yang melakukan pelanggaran, terlihat murid mulai memiliki motivasi internal untuk memperbaiki diri sebagai dampak pelibatan murid dalam menemukan jalan keluar/ solusi dari permasalahan/kendala yang dihadapinya. Guru hanya menuntun murid menjadi “solution maker” (penemu jalan keluar).

Melalui praktek segitiga restitusi ini, saya merasa sangat senang dan bangga atas kemampuan murid kami menemukan solusi untuk mengatasi kendala/permasalahan yang dihadapinya.

Murid juga merasa sangat nyaman dan senang karena melalui praktek segitiga restitusi ini, murid bisa memperbaiki kesalahan mereka sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004)

Terima kasih

Salam sehat dan bahagia

 

Profil penulis

Juliarta Rotua Hasibuan, SS

Guru Bahasa Inggris 

UPT. SD NEGERI 068008 MEDAN

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.