Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Multiple Intelligence: Melibatkan Suara Murid dalam Menumbuhkan Minat dan Bakat yang Berbeda

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Awal

Muara dari konsep Merdeka belajar dan pembelajar sepanjang hayat bisa dibangun dengan upaya penumbuhkembangan kepemimpinan murid dengan melibatkan suara murid. Lingkungan dapat menjadi wadah untuk menyediakan kesempatan bagi murid mengembangkan dan menumbuhkan keterampilan dalam minat dan bakatnya. Lingkungan juga dapat melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dalam filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan metafora “menumbuhkan padi”, mengingatkan guru bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, guru harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita katakan: saat murid memiliki agency, maka mereka sebenarnya memiliki beberapa hal ini, yaitu:

  1. Suara (voice)

Kegiatan yang dapat mempromosikan suara murid dalam proses pembelajaran dapat melalui berbagai cara berdiskusi, membuka ruang ekspresi kreatif, memberi pendapat, merelevansikan pembelajaran secara pribadi, dan sebagainya.

  1. Pilihan(choice)

Memberikan pilihan pada murid, yang mana dapat memberdayakan murid, mendorong keterlibatan dalam pembelajaran, dan mengenalkan pada minat pribadi dalam pengalaman belajar. Jika menginginkan murid mengambil peran tanggung jawab untuk pembelajaran mereka, maka guru harus memberikan murid kesempatan untuk memilih apa dan bagaimana mereka akan belajar.

  1. kepemilikan(ownership)

Sebenarnya mengacu pada rasa keterhubungan, keterlibatan aktif, dan minat pribadi seseorang dalam proses belajar. Jadi dengan kata lain, saat murid terhubung (baik secara fisik, kognitif, sosial emosional) dengan apa yang sedang dipelajari, terlibat aktif dan menunjukkan minat dalam proses belajarnya, maka kita dapat mengatakan bahwa tingkat rasa kepemilikan mereka terhadap proses belajar tinggi.

Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka. Hal ini sejalan dengan konsep kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence) yang berarti teori kecerdasan manusia yang dibedakan menjadi delapan modalitas. Beberapa di antaranya adalah:

  1. kecerdasan spasial (visual)
  2. kecerdasan linguistik (verbal)
  3. kecerdasan logis (matematika)
  4. kecerdasan Kinestetik (jasmani)
  5. Kecerdasan musik
  6. Kecerdasan Interpersonal
  7. Kecerdasan Intrapersonal
  8. Kecerdasan Naturalistik

Dengan adanya istilah Multiple Intelligence ini, tentunya dapat mendukung murid untuk bebas memilih minat dan bakat apa yang ingin mereka tunjukkan.

Tantangan

Sisi kepercayaan diri dari setiap murid yang sangat beragam. Kapasitas dan kemampuan dalam mengenali minat dan bakat pada diri sendiri pun masih harus di perkuat lagi. Faktanya, seringkali guru atau orang dewasa memperlakukan murid seolah-olah mereka tidak mampu membuat keputusan, pilihan atau memberikan pendapat terkait dengan proses belajar mereka. Itulah sebab dalam kepercayaan diri yang kurang maksimal muncul dari setiap murid. Memberikan kepercayaan adalah kunci dari keterlibatan suara murid dalam menumbuhkan minat dan bakat. Multiple Intelligence adalah fasilitas pendukung yang berisikan kegiatan atau proyek yang membantu murid menentukkan apa yang menjadi potensi atau kelebihan dalam dirinya.

Aksi

Kegiatan atau langkah pertama yang saya lakukan adalah menjelaskan apa itu Student Agency (Voice, Choice Ownership), bagaimana cara mengimplementasikannya keterlibatan murid dalam pembelajaran di kelas. Murid memiliki haknya dalam menentukkan tugasnya. Setelah itu, Langkah selanjutnya adalah murid pun dipahamkan dengan konsep Multiple Intelligence yang mana membantu mereka untuk menghubungkan keterlibatannya dalam pembelajaran di kelas dengan berbagai macam cara untuk menampilkan minat dan bakat masing-masing. Murid diberikan beberapa pilihan projek atau media untuk presentasi di kelas dalam aktivitas Assembly (Kegiatan berkumpul setiap 2 minggu 1 kali di dalam kelas) yang memperlihatkan aktivitas penampilan dari beberapa murid. Langkah selanjutnya adalah murid diberikan Assembly Proposal yang harus mereka buat untuk mengajukkan suaranya ke dalam bentuk aktivitas presentasi apa yang akan mereka tampilkan, tidak terlepas dari bakat dan minat yang mereka miliki dibantu oleh konsep Multiple Intelligence. Selanjutnya adalah murid diberikan kesempatan untuk membuat media atau aktivitas penampilan yang mereka ingin perlihatkan di depan temannya, seperti contoh:

  • Kecerdasan Visual: Menafsirkan gambar dalam bentuk digital maupun nondigital seperti membuat poster, media presentasi atau bahkan games. Contoh dari media digital yaitu: aplikasi canva, power pont, paint, dan Contoh dari media nondigital yaitu: Big Book, poster, atau bahkan memperlihatkan objek dan benda secara langsung, yang dihubungkan dengan topik atau materi yang sedang di pelajari.
  • Kecerdasan Linguistik (Verbal): Storytelling, terkait tema yang sedang dipelajari contohnya life cycle and morphology of animal di depan kelas.
  • Kecerdasan musik: Mengingat dengan jelas tentang sebuah lagu, lalu merubah liriknya yang memiliki hubungan dengan pembelajaran, contohnya tentang body parts of animal.

Langkah yang selanjutnya adalah, menumbuhkan kecerdasan Interpersonal antar murid. Guru memberikan kesempatan murid untuk berdiskusi, memberikan reaksi setelah melihat penampilan temannya pada saat itu, mempersilahkan untuk memberikan pendapat yang membangun, dapat menilai temannya dengan baik. Dapat menyampaikan apa yang menjadi kelebihan dan masukan untuk temannya dengan tutur kata yang baik dan lugas.

Pelajaran

Dari hasil kegiatan Assembly yang diadakan 2 minggu 1 kali ini, yang mengusung konsep pemilihan projek berdasarkan multiple intelligence, murid mendapatkan pengalaman yang sangat berharga untuk dapat mengembangkan keterampilan minat dan bakat yang berbeda-beda, hingga penguasaan teknologi dalam penyelesaian projeknya berdasarkan pembelajaran yang sedang mereka pelajari. Dalam kegiatan Assembly ini pun, murid dapat saling membantu satu sama lain dengan memberikan suara, saran dan pendapatnya terhadap temannya satu sama lain. Dalam kata lain, setiap murid memiliki kesempatan yang sama untuk bersuara, sekalipun untuk murid yang mempunyai keterbatasan dalam motivasi dan partisipasi di kelas, juga dapat menunjukkan potensi yang sama.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.