AWAL: Sekolah tidak memiliki cara untuk mengukur kepribadian, minat dan bakat murid. Setelah melakukan literasi berbagai macam tes kepribadian, dipilih Tes Kepribadian MBTI. Tes Kepribadian MBTI ini dikembangkan berdasarkan teori carl gustav jung dengan empat dimensi utama MBTI yang saling berlawanan yang menghasilkan 16 profil tipe Kepribadian yang masing-masing bisa dipelajari bagaimana cara berinteraksi dengan mereka. Adapun Empat Dimensi yang bisa dinilai adalah dimensi Ekstrovert-Introvert (kepribadian), Sensing-Intuiting (pola pikir), Feeling-Thinking (cara Mengambil Keputusan), Judging-Perceiving (tingkat Fleksibilitas). Dengan harapan stimulasi yang diberikan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya dapat dilakukan secara tepat. Selain itu, tujuan belajar di kelas dapat tercapai secara efektif.
TANTANGAN: Kesulitan guru dalam mengenal kecenderungan fungsi kognitif murid dalam interaksi belajar mengajar sehingga Komunikasi antara guru dengan murid yang kurang efektif. Sebagai contoh murid dengan kepribadian introvert dan ekstrovert ada kalanya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan pola asuh yang didapatkan murid. murid kepribadian introvert di sekolah, belum tentu introvert jika berada di rumah. Di sinilah peran guru untuk mengetahui penyebab murid menjadi introvert di sekolah. Bisa dikarenakan rasa tidak nyaman, takut, tidak percaya diri, dan berbagai faktor lainnya. Pendekatan untuk murid dengan kepribadian introvert tentu saja berbeda dengan murid extrovert. Pendekatan pada murid introvert harus dilakukan secara hati-hati karena mereka lebih peka dan sensitif pada perasaan. Introvert bukanlah kelainan, hal ini merupakan sesuatu yang wajar.
Aksi: Guru membagikan lembar tes MBTI. bisa diunduh dan dicetak dari laman https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/TEST_KEPRIBADIAN_MBTI.xls. Sebagai contoh murid kelas 6 diberikan panduan mengerjakan tes dan diberikan batasan waktu pengerjaan maksimal 12 menit. Jawab 60 butir pertanyaan secara lengkap untuk mendapatkan hasilnya. Jika nilai yang diperoleh mendekati batas rentang atas salah satu aspek kepribadian atau lebih, hasilnya mungkin berbeda tergantung pertanyaan yang diajukan atau suasana hati saat mengikuti tes. Jawab pertanyaan sesuai dengan yang dominan muncul. Jika menemui kesulitan dalam memahami pernyataan bertanyalah kepada guru. Setelah murid mengumpulkan jawaban, guru menggunakan aplikasi eksel untuk menganalisis hasil jawaban dan melakukan interpretasi.
Perubahan: Murid dapat merefleksi dirinya sendiri, mengembangkan potensi diri dengan kelebihan dan kekurangan yang ia miliki, potensi minat dan bakat yang dikembangkan sesuai dengan hasil tes. Selain itu Guru dapat lebih memahami karakter unik pada masing-masing murid . Guru mengetahui bahwa setiap murid memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda. Dengan demikian guru dapat lebih mudah merancang pembelajaran yang sesuai atau menangani mereka dengan tepat. murid dapat mengetahui tentang dirinya sendiri dan orang lain. murid akan dapat dengan mudah memahami bahwa diri mereka sendiri maupun temannya memiliki keunikan masing-masing. Dengan demikian mereka dapat mencoba memahami orang lain dan menemukan teman atau sahabat yang cocok dengan kepribadian mereka. Guru dan orang tua dapat mengenali potensi terbaik murid. Setelah melakukan tes MBTI, biasanya murid akan mendapatkan masukan atau saran-saran untuk mengembangkan potensi terbaik dalam dirinya. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk guru dan juga orang tua dalam menentukan fokus dan prioritas atas suatu hal yang ingin dicapai atau dipelajari murid.