Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Usaha Membangun Budaya Kelas Merdeka Belajar di Madrasah yang Berbasis Pondok Pesantren

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Awal:

Saya beranggapan bahwa setiap individu itu unik dan memiliki jalan pikiran yang berbeda satu dengan lainnya. Anehnya, setiap kali saya mengajar, saya merasa bahwa anak-anak itu banyak menyimpan opini dan isi pikiran untuk diungkapkan. Harapan dari budaya kelas merdeka belajar, siswa lebih mudah mengekspresikan diri dan mengutarakan gagasan yang masih tertanam dalam pikirannya. Suasana ideal, siswa menjadi aktid dan terjadi tukar informasi antar siswa di dalam kelas. Kelas menjadi hidup dan peserta didik aktif selama proses pembelajaran, bukannya malah tidur di kelas.

 

Tantangan:

Kenyataan di kelas, anak-anak cenderung pasif dan susah mengungkapkan gagasan. Bahkan lebih dari 25% peserta didik tidur di kelas. Hal ini menurut saya terjadi karena budaya dan terbatasnya sumber informasi. Budaya di pondok pesantren yang cendurung pasif dalam proses pembelajaran (maknani), menjadikan peserta didik cenderung kurang kritis selama proses pembelajaran. Terbatasnya akses ke perpustakaan dan susahnya akses layanan internet, menjadikan peserta didik kekurangan sumber informasi dan ketinggalan perkembangan ilmu yang diterima.

 

Aksi:

Usaha yang dilakukan yakni menampilkan tanyangan atau gambar melalui proyektor untuk ditunjukkan ke siswa. Bahkan siswa perlu dibantu untuk meminjam buku di perpustakaan sebagai refrensi lain bahkan dicarikan makalah terkini di bidang ilmu yang disampaikan. Selain usaha tersebut, sepertinya siswa lebih berani mengungkapkan gagasannya jika penyampai materi atau pemantiknya  merupakan teman sejawat. Akan tetapi kembali lagi, jika meminta peserta didik untuk menjadi penyampai materi mereka kekurangan sumber refrensi dan jadwal kegiatan yang padat di pondok pesantren.

 

 

Perubahan dan Pelajaran:

Dengan adanya budaya kelas merdeka belajar, siswa menjadi lebih aktif dan berani mengungkapkan gagasan pikirannya. Dengan modal tersebut, kelas menjadi lebih hidup dan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Selain itu, peserta didik juga merasa menjadi orang penting karena merekalah tokoh utamanya.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.