- Awal
Setelah wabah Covid-19 berakhir, berakhirlah PJJ Luring di seluruh satuan pendidikan. Pada saat itu saya merasa lega karena bisa bertatap muka kembali bersama peserta didik saya di kelas dan melangsungkan proses pembelajaran seperti sedia kala. Namun ternyata muncul suatu masalah yang kompleks, hampir semua guru kelas mengalaminya. Masalah tersebut adalah banyak peserta didik yang tidak bisa membaca bahkan ada beberapa perserta didik di kelas tinggi yang belum mengenal huruf. Misalnya di kelas V pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia KD 3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks lisan dan tulis . peserta didik tidak dapat menentukan pokok pikiran dalam teks dikarenakan belum lancar membaca.
- Tantangan
Selama pembelajaran tatap muka dilaksanakan ternyata saya menghadapi beberapa tantangan.
- Beberapa peserta didik di kelas tinggi belum mengenal huruf
- Peserta didik merasa kurang percaya diri membaca di depan kelas
- Hasil belajar peserta didik Setelah saya melihat tugas yang dikumpulkan, terdapat hasil belajar peserta didik yang menurun. Hal ini karena peserta didik belum lancar membaca sehingga tidak memahami soal yang diberikan oleh guru.
- Aksi
Akhirnya kami memutuskan untuk mengadakan Program Literasi untuk peserta didik yang belum lancar membaca. Program Literasi ini kami terapkan di kelas saat sebelum memulai pembelajaran dan setelah pulang sekolah.
- Perubahan
Selama satu semester saya melaksanakan Program Literasi ini sudah banyak perubahan yang terlihat dari peserta didik. Karena sudah terbiasa membaca peserta didik menjadi percaya diri untuk membaca nyaring di depan kelas. Untuk peserta didik yang awalnya belum mengenal huruf saat ini sudah bisa membaca walaupun masih mengeja.