Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Kolaborasi yang Memerdekakan Murid

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Sebagai seorang murid di tingkat akhir, penilaian sumatif menjadi salah satu hal yang harus dilalui murid karena ini merupakan syarat kelulusan di sekolah. Ada serangkaian kegiatan penilaian sumatif yang harus dilampaui murid, salah satunya berbentuk penilaian praktik. Di madrasah kami, ada sepuluh mata pelajaran yang menjadi sasaran penilaian praktik termasuk mata pelajaran yang saya ampu yaitu Prakarya.

Ketika berbicara banyaknya mata pelajaran yang harus diujikan, setidaknya ada dua tantangan yang harus diselesaikan. Pertama, setiap murid harus memenuhi target mata pelajaran secara terpisah hal ini tentunya semakin membuat murid menderita belajar. Kedua, dengan banyaknya mata pelajaran yang harus diujikan secara terpisah-pisah maka kedalaman konten justru akan terabaikan.

Berangkat dari dua tantangan tadi, saya mengajak diskusi guru mata pelajaran Bahasa Jawa dan Seni Budaya untuk membuat suatu kegiatan penilaian kolaboratif lintas mata pelajaran. Adapun bentuk kegiatan penilaian kolaboratif yang kami sepakati berupa pagelaran drama berbahasa Jawa. Kamipun mulai menetapkan apa yang menjadi goal setting dari kegiatan ini.

Setelah tujuan belajar ditentukan, kami mulai dengan membentuk kelompok drama. Masing-masing kelompok terdiri dari tujuh orang murid. Kami mulai mengajak diskusi murid di dalam kelompoknya masing-masing terkait perancangan kegiatan proyek drama kolaborasi lintas mata pelajaran ini. Kami memberikan kesempatan kepada murid untuk mencari ide tema, pembagian peran dalam kelompok, alat dan bahan yang akan digunakan sebagai properti drama serta mengatur jadwal latihan.

Setiap satu pekan sekali kami mengadakan evaluasi untuk melihat sejauh mana progres yang telah dijalankan oleh masing-masing kelompok, mengevaluasi kendala dan tantangan yang dihadapi serta mendiskusikan rencana tindak lanjut.

Setelah kurun waktu waktu 2 bulan persiapan, hari-hari yang ditunggu pun tiba. Masing-masing terlihat sibuk mempersiapkan penampilan kelompoknya. Ada yang menampilkan cerita Klenting Kuning, ada yang menampilkan cerita tentang kehidupan pelajar sehari-hari, ada juga yang menampilkan tema kerajaan. Walaupun dengan peralatan yang tidak terlalu mahal, tapi mereka bisa tampil menawan di luar ekspektasi.

Bagaimana perasaan kalian setelah tampil? Pertanyaan yang saya lempar pertama kali ke murid. Merekapun sontak menjawab, “Sangat lega bu, Plong!”. “Lebih enak gini bu, satu kali jalan dapat tiga aktivitas”. Pelajaran yang dapat kami ambil, melalui proyek kolaboratif, murid menjadi lebih merdeka belajar dalam mengatur dan merencanakan bersama tim satu kelompoknya.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.