Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Kelas menarik untuk murid yang memiliki keterbelakangan mental

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Kelas menarik untuk murid yang memiliki keterbelakangan mental

 

Praktik Baik dalam  Pembelajaran Pertumbuhan Jasmani merupakah Anugerah Allah

Di SMA Negeri 1 Belitang

 

Oleh                      : Oberlin Lase, S.Pd.K

Instansi                : SMA Negeri 1 Belitang

 

Awal :

Sekolah berstatus Negeri merupakan sekolah yang dioperasikan/ disediakan oleh pemerintah dengan segala fasilitas gratis, mulai dari kelas hingga guru digaji oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat atau dengan kata lain sekolah negeri adalah sekolah yang dimiliki oleh pemerintah. Di pedasaan, biasanya sekolah negeri begitu diminati karena biaya pendidikan yang relatif terjangkau atau bahkan gratis. Secara khusus di pemerintahan provinsi Kalimantan Barat yang menyediakan dana BOS/ PBP (Pembiayaan Beasiswa Pendidikan) untuk sekolah tingkat SMA sehingga tidak ada alasan bagi orang tua untuk tidak menyekolahkan anaknya.

Dengan demikian, pihak sekolah tidak dapat menolak murid yang hendak mendaftar di sekolah negeri terlebih jika itu adalah sekolah yang berada di pedesaan. Hal inilah yang dialami oleh sekolah tempat saya bertugas yaitu SMA Negeri 1 Belitang yang beralamat di Jl. H.M. Saleh Ali Desa Belitang II, Kecamatan Belitang Kabupaten Sekadau, yang merupakan satu-satunya SMA Negeri yang ada di kecamatan Belitang. Semua murid yang mendaftar pasti diterima tanpa memandang latar belakang keluarga dan sebagainya, asalkan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Setiap murid yang mendaftar berasal dari sekolah dan desa yang berbeda-beda sehingga murid-murid memiliki profil belajar yang bervariasi. Ada murid yang seharusnya lebih tepat masuk di Sekolah Luar Biasa (SLB) karena memiliki keterbelakangan mental namun karena SLB hanya ada di kota maka terpaksa sekolah tempat saya mengajar tetap terima.

 

Tantangan :

Hadirnya murid yang memiliki keterbelakangan mental di sekolah membuat para guru kesulitan untuk mengajar, termasuk saya. Namun, tidak ada alasan bagi saya untuk tidak mengajar, terlebih murid yang memiliki keterbelakangan mental ini beragama Kristen dan saya sebagai guru yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di sekolah. Murid yang mengalami keterbelakangan mental ini sering diabaikan dan direndahkan. Sebagai seorang guru agama, saya merasa tertantang untuk mendidik dan mengajarnya secara khusus tanpa mengabaikan murid lainnya. Saya punya keyakinan bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan manusia bodoh, namun setiap orang Tuhan ciptakan dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Seorang murid yang mengalami keterbelakangan mental akan mampu dididik bahkan melampaui mereka yang terlihat normal.

 

Aksi :

Pada materi pelajaran dengan topik Pertumbuhan Jasmani Merupakan Anugerah Allah, saya melakukan asessmen diagnostik untuk mengetahui pemahaman mereka tentang pertumbuhan jasmani. Dalam asessmen diagnostik ini, saya memanfaatkan media “Stick Notes” berwarna sekaligus untuk mengetahui profil belajar murid, baik yang visual, auditory, maupun kinestetik. Menggunakan aplikasi Canva untuk menyajikan materi dalam bentuk Power Point sehingga lebih menarik. Saya menampilkan gambar pertumbuhan manusia dari dalam kandungan hingga usia sudah tua dan membangun keterampilan berinteraksi dengan murid melalui pertanyaan interaktif. Melalui materi ini, saya dapat memberikan penguatan kepada murid bahwa pertumbuhan jasmani manusia adalah anugerah Allah sehingga kita tidak boleh saling merendahkan satu sama lainnya. Belajar sambil bermain sebagai ice breaking menggunakan aplikasi Quizizz sehingga murid tidak merasa bosan dan kelas penuh canda tawa, bernyanyi bersama memanfaatkan instrument lagu rohani dan speaker mini portable. Saya menggunakan metode pembelajaran berdiferensiasi untuk penugasan sehingga murid mengerjakan sesuai dengan minat dan bakatnya serta kenyamanannya.

 

Perubahan :

Kelas yang menyenangkan akan menarik minat murid untuk belajar dan tidak ada kesempatan bagi murid untuk saling merendahkan. Murid yang mengalami keterbelakangan mental merasa senang, ceria, sukacita karena pembelajaran dilakukan secara bervariasi dengan stick notes berwarna, penyajian materi dalam bentuk gambar, ice  breaking dengan quizizz, bernyanyi dengan suka cita serta penugasan yang berdiferensiasi. Murid-murid lainnya sangat antusias untuk belajar karena mereka dapat memanfaatkan gadget sesuai dengan kodrat zaman mereka. Saya melihat bahwa murid yang memiliki keterbelakangan mental dapat dididik dengan baik jika ia merasa diperhatikan dan pembelajaran disajikan dengan menarik, murid lainnya lebih senang jika belajar memanfaatkan berbagai aplikasi pembelajaran.

Sebagai seorang guru, saya merasa puas dengan inovasi pembelajaran ini dan bisa menyampaikan penjelasan mengenai Kompetensi Dasar dan materi pembelajaran tanpa banyak khotbah dalam waktu singkat dan tentunya mengena dengan keadaan murid saat ini.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.