Praktik baik ini merupakan praktik pembelajaran proyek berbasis riset. Melalui kegiatan riset sederhana dan mengedepankan kemerdekaan siswa dalam belajar dapat meningkatkan kemampuan 4C siswa.
Praktik baik ini merupakan praktik pembelajaran proyek berbasis riset. Melalui kegiatan riset sederhana dan mengedepankan kemerdekaan siswa dalam belajar dapat meningkatkan kemampuan 4C siswa.
Implementasi kurikulum merdeka membuka babak baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Salah satu karakteristik dari kurikulum merdeka yaitu fokus pada materi esensial, relevan dan mendalam sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi siswa dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Pada mata pelajaran yang saya ampu biologi materi pemanasan global dengan tujuan pembelajaran menciptakan solusi terhadap perubahan lingkungan sebagai dampak pemanasan global kemampuan 4C (Critical thinking, Creative, Collaboration dan Communication) masih rendah. Siswa kesulitan berpikir kreatif dan kritis dalam menciptakan solusi yang tepat dalam mengatasi perubahan lingkungan, kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan idenya juga sangat lemah. Untuk mewujudkan siswa yang memiliki kemampuan 4C serta meningkatkan kemampuan literasi dan numerasinya dilaksanakan pembelajaran proyek berbasis riset. Pembelajaran proyek berbasis riset sejalan dengan merdeka belajar pembelajaran kontekstual serta berpihak kepada siswa.
Setiap kegiatan pasti ada tantangannya termasuk dalam menerapkan pembelajaran proyek berbasis riset terdapat beberapa tantangan yang saya hadapi. Pembelajaran berbasis riset membutuhkan durasi waktu lebih lama sehingga siswa terkadang jemu mengikuti proses belajar serta terbatasnya buku penunjang disekolah membuat siswa kesulitan mendapatkan literatur penunjang riset yang dilakukan. Selain itu gaya belajar siswa yang beragam juga menjadi sebuah tantangan, dengan gaya belajar siswa yang berbeda membuat mereka harus saling memahami dan menerima karakter teman kelompok. Tantangan tersebut diatasi dengan terus berkolaborasi dengan siswa, melakukan pendampingan diluar jam tatap muka serta pemanfaatan IT dalam mencari literatur penunjang untuk memperkaya kegiatan riset siswa.
Sebelum saya melakukan pembelajaran proyek berbasis riset saya terlebih dahulu berkordinasi dengan kepala sekolah serta menyusun rencana pembelajaran. Pembelajaran proyek berbasis riset adalah model pembelajaran dengan mengintegrasikan riset dalam proses pembelajaran sesuai langkah metode ilmiah. Setelah melakukan analisis kebutuhan belajar siswa, saya bersama siswa berdiskusi menentukan proyek yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan minat masing-masing. Mereka antusias dan semangat mengajukan proyek yang akan dilakukan kemampuan mereka berkomunikasi menyampaikan usulannya mulai terbentuk. Adapun tahapan dalam pembelajaran berbasis riset adalah pengajuan hipotesis, setiap kelompok melakukan kajian literatur berkaitan dengan proyek yang akan dilaksanan untuk merumuskan hipotesis. Pada kegiatan ini siswa secara berkelompok mencari dan membaca literatur serta berfikir kritis untuk mengusulkan hipotesis sesuai dengan riset yang akan dilakukan. Selanjutnya secara berkelompok siswa melakukan pengumpulan dan menganalisis data baik data kualitatif maupun kuantitatif. Pada kegiatan ini siswa dibolehkan memilih metode yang berbeda (diferensiasi proses). Ada siswa yang mengumpulkan data dari studi literatur baik dari buku maupun melalui android yang mereka miliki, ada yang menonton dari sumber belajar yang beragam, ada kelompok yang mengumpulkan data langsung dari lapangan sesuai dengan proyek masing-masing kelompok. Kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, collaboration, creative dan critical thingking siswa. Kegiatan berikutnya siswa menarik kesimpulan dan menyusun laporan serta menyampaikan hasil riset mereka didepan kelas. Laporan yang dibuat mengunakan aplikasi yang berbeda sesuai dengan pilihan masing-masing kelompok (diferensiasi produk). Dalam proses presentasi di depan kelas setiap kelompok mendapatkan tanggapan dan saran dari kelompok lain untuk memperkaya proyek dan riset yang telah dilakukan. Hal ini akan melatih kemampuan communication siswa. Laporan hasil riset siswa di upload di sosial media masing-masing. Pada saat presentasi setiap kelompok tampil percaya diri memaparkan hasil dari riset mereka, mereka nampak percaya diri dalam menjawab setiap pertanyaan yang berkaitan dengan riset yang telah mereka lakukan.
Ada banyak pelajaran yang didapatkan dari pembelajaran proyek berbasis riset, setiap siswa dengan keberagaman dan kebutuhan belajarnya merupakan aset yang luar biasa untuk tetap mengembangkan model pembelajaran. Merdeka belajar dan pembelajaran diferensiasi dapat digunakan dalam pembelajaran proyek berbasis riset mampu meningkatkan kemampuan 4C siswa. Saya meresa senang melihat perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran proyek berbasis riset ini. Menurut salah seorang siswa, mereka mendapat banyak pengalaman baru dari proses riset yang mereka lakukan. Belajar dari berbagai literatur dan nara sumber membuat riset mereka makin lengkap. Melalui kegiatan proyek berbasis riset kemampuan 4C siswa mulai terbentuk dan terasa serta tujuan pembelajaran tercapai yaitu peserta didik dapat menciptakan solusi terhadap perubahan lingkungan sebagai dampak pemanasan global. Kedepannya strategi ini menjadi salah satu alternatif dalam proses pembelajaran di kelas dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Praktik baik ini merupakan praktik pembelajaran proyek berbasis riset. Melalui kegiatan riset sederhana dan mengedepankan kemerdekaan siswa dalam belajar dapat meningkatkan kemampuan 4C siswa.
Implementasi kurikulum merdeka membuka babak baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Salah satu karakteristik dari kurikulum merdeka yaitu fokus pada materi esensial, relevan dan mendalam sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi siswa dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Pada mata pelajaran yang saya ampu biologi materi pemanasan global dengan tujuan pembelajaran menciptakan solusi terhadap perubahan lingkungan sebagai dampak pemanasan global kemampuan 4C (Critical thinking, Creative, Collaboration dan Communication) masih rendah. Siswa kesulitan berpikir kreatif dan kritis dalam menciptakan solusi yang tepat dalam mengatasi perubahan lingkungan, kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan idenya juga sangat lemah. Untuk mewujudkan siswa yang memiliki kemampuan 4C serta meningkatkan kemampuan literasi dan numerasinya dilaksanakan pembelajaran proyek berbasis riset. Pembelajaran proyek berbasis riset sejalan dengan merdeka belajar pembelajaran kontekstual serta berpihak kepada siswa.
Setiap kegiatan pasti ada tantangannya termasuk dalam menerapkan pembelajaran proyek berbasis riset terdapat beberapa tantangan yang saya hadapi. Pembelajaran berbasis riset membutuhkan durasi waktu lebih lama sehingga siswa terkadang jemu mengikuti proses belajar serta terbatasnya buku penunjang disekolah membuat siswa kesulitan mendapatkan literatur penunjang riset yang dilakukan. Selain itu gaya belajar siswa yang beragam juga menjadi sebuah tantangan, dengan gaya belajar siswa yang berbeda membuat mereka harus saling memahami dan menerima karakter teman kelompok. Tantangan tersebut diatasi dengan terus berkolaborasi dengan siswa, melakukan pendampingan diluar jam tatap muka serta pemanfaatan IT dalam mencari literatur penunjang untuk memperkaya kegiatan riset siswa.
Sebelum saya melakukan pembelajaran proyek berbasis riset saya terlebih dahulu berkordinasi dengan kepala sekolah serta menyusun rencana pembelajaran. Pembelajaran proyek berbasis riset adalah model pembelajaran dengan mengintegrasikan riset dalam proses pembelajaran sesuai langkah metode ilmiah. Setelah melakukan analisis kebutuhan belajar siswa, saya bersama siswa berdiskusi menentukan proyek yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan minat masing-masing. Mereka antusias dan semangat mengajukan proyek yang akan dilakukan kemampuan mereka berkomunikasi menyampaikan usulannya mulai terbentuk. Adapun tahapan dalam pembelajaran berbasis riset adalah pengajuan hipotesis, setiap kelompok melakukan kajian literatur berkaitan dengan proyek yang akan dilaksanan untuk merumuskan hipotesis. Pada kegiatan ini siswa secara berkelompok mencari dan membaca literatur serta berfikir kritis untuk mengusulkan hipotesis sesuai dengan riset yang akan dilakukan. Selanjutnya secara berkelompok siswa melakukan pengumpulan dan menganalisis data baik data kualitatif maupun kuantitatif. Pada kegiatan ini siswa dibolehkan memilih metode yang berbeda (diferensiasi proses). Ada siswa yang mengumpulkan data dari studi literatur baik dari buku maupun melalui android yang mereka miliki, ada yang menonton dari sumber belajar yang beragam, ada kelompok yang mengumpulkan data langsung dari lapangan sesuai dengan proyek masing-masing kelompok. Kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, collaboration, creative dan critical thingking siswa. Kegiatan berikutnya siswa menarik kesimpulan dan menyusun laporan serta menyampaikan hasil riset mereka didepan kelas. Laporan yang dibuat mengunakan aplikasi yang berbeda sesuai dengan pilihan masing-masing kelompok (diferensiasi produk). Dalam proses presentasi di depan kelas setiap kelompok mendapatkan tanggapan dan saran dari kelompok lain untuk memperkaya proyek dan riset yang telah dilakukan. Hal ini akan melatih kemampuan communication siswa. Laporan hasil riset siswa di upload di sosial media masing-masing. Pada saat presentasi setiap kelompok tampil percaya diri memaparkan hasil dari riset mereka, mereka nampak percaya diri dalam menjawab setiap pertanyaan yang berkaitan dengan riset yang telah mereka lakukan.
Ada banyak pelajaran yang didapatkan dari pembelajaran proyek berbasis riset, setiap siswa dengan keberagaman dan kebutuhan belajarnya merupakan aset yang luar biasa untuk tetap mengembangkan model pembelajaran. Merdeka belajar dan pembelajaran diferensiasi dapat digunakan dalam pembelajaran proyek berbasis riset mampu meningkatkan kemampuan 4C siswa. Saya meresa senang melihat perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran proyek berbasis riset ini. Menurut salah seorang siswa, mereka mendapat banyak pengalaman baru dari proses riset yang mereka lakukan. Belajar dari berbagai literatur dan nara sumber membuat riset mereka makin lengkap. Melalui kegiatan proyek berbasis riset kemampuan 4C siswa mulai terbentuk dan terasa serta tujuan pembelajaran tercapai yaitu peserta didik dapat menciptakan solusi terhadap perubahan lingkungan sebagai dampak pemanasan global. Kedepannya strategi ini menjadi salah satu alternatif dalam proses pembelajaran di kelas dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
Implementasi kurikulum merdeka membuka babak baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Salah satu karakteristik dari kurikulum merdeka yaitu fokus pada materi esensial, relevan dan mendalam sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi siswa dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Pada mata pelajaran yang saya ampu biologi materi pemanasan global dengan tujuan pembelajaran menciptakan solusi terhadap perubahan lingkungan sebagai dampak pemanasan global kemampuan 4C (Critical thinking, Creative, Collaboration dan Communication) masih rendah. Siswa kesulitan berpikir kreatif dan kritis dalam menciptakan solusi yang tepat dalam mengatasi perubahan lingkungan, kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan idenya juga sangat lemah. Untuk mewujudkan siswa yang memiliki kemampuan 4C serta meningkatkan kemampuan literasi dan numerasinya dilaksanakan pembelajaran proyek berbasis riset. Pembelajaran proyek berbasis riset sejalan dengan merdeka belajar pembelajaran kontekstual serta berpihak kepada siswa.
Setiap kegiatan pasti ada tantangannya termasuk dalam menerapkan pembelajaran proyek berbasis riset terdapat beberapa tantangan yang saya hadapi. Pembelajaran berbasis riset membutuhkan durasi waktu lebih lama sehingga siswa terkadang jemu mengikuti proses belajar serta terbatasnya buku penunjang disekolah membuat siswa kesulitan mendapatkan literatur penunjang riset yang dilakukan. Selain itu gaya belajar siswa yang beragam juga menjadi sebuah tantangan, dengan gaya belajar siswa yang berbeda membuat mereka harus saling memahami dan menerima karakter teman kelompok. Tantangan tersebut diatasi dengan terus berkolaborasi dengan siswa, melakukan pendampingan diluar jam tatap muka serta pemanfaatan IT dalam mencari literatur penunjang untuk memperkaya kegiatan riset siswa.
Sebelum saya melakukan pembelajaran proyek berbasis riset saya terlebih dahulu berkordinasi dengan kepala sekolah serta menyusun rencana pembelajaran. Pembelajaran proyek berbasis riset adalah model pembelajaran dengan mengintegrasikan riset dalam proses pembelajaran sesuai langkah metode ilmiah. Setelah melakukan analisis kebutuhan belajar siswa, saya bersama siswa berdiskusi menentukan proyek yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan minat masing-masing. Mereka antusias dan semangat mengajukan proyek yang akan dilakukan kemampuan mereka berkomunikasi menyampaikan usulannya mulai terbentuk. Adapun tahapan dalam pembelajaran berbasis riset adalah pengajuan hipotesis, setiap kelompok melakukan kajian literatur berkaitan dengan proyek yang akan dilaksanan untuk merumuskan hipotesis. Pada kegiatan ini siswa secara berkelompok mencari dan membaca literatur serta berfikir kritis untuk mengusulkan hipotesis sesuai dengan riset yang akan dilakukan. Selanjutnya secara berkelompok siswa melakukan pengumpulan dan menganalisis data baik data kualitatif maupun kuantitatif. Pada kegiatan ini siswa dibolehkan memilih metode yang berbeda (diferensiasi proses). Ada siswa yang mengumpulkan data dari studi literatur baik dari buku maupun melalui android yang mereka miliki, ada yang menonton dari sumber belajar yang beragam, ada kelompok yang mengumpulkan data langsung dari lapangan sesuai dengan proyek masing-masing kelompok. Kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, collaboration, creative dan critical thingking siswa. Kegiatan berikutnya siswa menarik kesimpulan dan menyusun laporan serta menyampaikan hasil riset mereka didepan kelas. Laporan yang dibuat mengunakan aplikasi yang berbeda sesuai dengan pilihan masing-masing kelompok (diferensiasi produk). Dalam proses presentasi di depan kelas setiap kelompok mendapatkan tanggapan dan saran dari kelompok lain untuk memperkaya proyek dan riset yang telah dilakukan. Hal ini akan melatih kemampuan communication siswa. Laporan hasil riset siswa di upload di sosial media masing-masing. Pada saat presentasi setiap kelompok tampil percaya diri memaparkan hasil dari riset mereka, mereka nampak percaya diri dalam menjawab setiap pertanyaan yang berkaitan dengan riset yang telah mereka lakukan.
Ada banyak pelajaran yang didapatkan dari pembelajaran proyek berbasis riset, setiap siswa dengan keberagaman dan kebutuhan belajarnya merupakan aset yang luar biasa untuk tetap mengembangkan model pembelajaran. Merdeka belajar dan pembelajaran diferensiasi dapat digunakan dalam pembelajaran proyek berbasis riset mampu meningkatkan kemampuan 4C siswa. Saya meresa senang melihat perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran proyek berbasis riset ini. Menurut salah seorang siswa, mereka mendapat banyak pengalaman baru dari proses riset yang mereka lakukan. Belajar dari berbagai literatur dan nara sumber membuat riset mereka makin lengkap. Melalui kegiatan proyek berbasis riset kemampuan 4C siswa mulai terbentuk dan terasa serta tujuan pembelajaran tercapai yaitu peserta didik dapat menciptakan solusi terhadap perubahan lingkungan sebagai dampak pemanasan global. Kedepannya strategi ini menjadi salah satu alternatif dalam proses pembelajaran di kelas dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.