Sekolah Berdaya Dengan Platform Merdeka Mengajar
Oleh : Ermaida, M.Pd
Tahun ajaran 2022/2023 setiap sekolah sudah diwajibkan memakai kurikulum merdeka. Tersedia 3 pilihan kurikulum yaitu kurikulum merdeka belajar, kurikulum merdeka berubah, dan kurikulum merdeka berbagi. Sekolah saya menggunakan kurikulum merdeka berubah. Untuk menerapkannya guru-guru saya terlihat bingung. Mereka tidak tahu harus melakukan apa saat mengimplementasikan kurikulum merdeka berubah ini. Mereka saling bertanya-tanya apa esensi yang sebenarnya dan bagaimana cara mengimplementasikannya di kelas mereka. Sebagai kepala sekolah saya juga masih bingung dan meraba-raba. Sementara kurikulum pembelajaran paradigma baru ini harus di implementasikan di sekolah saya. Saya dan guru-guru yang ada di sekolah harus memberdayakan Platform Merdeka Belajar untuk memahami cara mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Saya mau memanfaatkan Platforrm merdeka belajar ini untuk guru-guru yang ada di sekolah saya, tapi mayoritas guru-guru di sekolah saya kurang mahir menggunakan teknologi. Apalagi proses belajarnya mandiri, ini butuh semangat yang kuat dan motivasi internal agar proses belajar mandirinya bisa berdampak bagi diri guru sendiri. Dampak ini nantinya akan diteruskan ke murid-murid di kelas mereka.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka langkah awal yang saya lakukan sebagai kepala sekolah, saya berusaha belajar memahami kurikulum merdeka berubah ini melalui webinar-webinar kemendikbud, Bimtek, dan pelatihan yang diadakan oleh dinas pendidkan daerah saya. Selain untuk diri saya sendiri, ilmu yang saya peroleh saya bagikan kepada semua rekan guru-guru melalui komunitas sekolah saya. Di komunitas ini, kami saling belajar, berdiskusi, dan merefleksikan apa yang sudah kami pelajari. Tentunya kami menyepakati target belajar yang ingin dicapai.
Selain itu saya juga melibatkan guru yang ahli di bidang teknologi dari komunitas sekolah lain yang berada satu gugus untuk berbagi dan mendampingi guru-guru yang ada di sekolah saya. Guru yang ahli di bidang IT ini membantu guru-guru untuk login di Platform Merdeka Mengajar. Mereka di bimbing mulai dari mengaktifkan akun belajar.id. Untuk mengaktifkan akun bejar.id ini berkolaborasi dengan operator sekolah. Guru-guru juga diperkenalkan dengan fitur-fitur yang ada di PMM, pilihan topik, hingga proses belajar dan tahapan yang harus dituntaskan oleh guru secara mandiri.
Proses ini butuh waktu yang cukup lama, tidak mudah menumbuhkan motivasi belajar secara internal. Saya sebagai kepala sekolah tetap belajar dan mendampingi.guru-guru hingga mereka menyelesaikan proses belajarnya secara mandiri di Platform Merdeka Mengajar. Di PMM ini guru-guru secara bertahap mempelajari berbagai topik yang dibutuhkan untuk memahami merdeka belajar.
Setelah melalui proses pendampingan secara kontinu dan konsisten rasa senang belajar mulai tumbuh, terlihat diskusi-diskusi kecil di ruang guru yang membahas topik yang sedang dipelajari. Mereka juga berefleksi “ O, ternyata di kurikulum merdeka kita lebih fokus pada kompetensi inti dan materi esensial” kata Bu Yuni. “ iya benar, ternyata kita salah selama ini, pembelajaran kita fokus menuntaskan konten”. Kata Pak Syarif. Ternyata asyik ya kita bisa berdaya dengan memanfaatkan pelatihan mandiri yang ada di PMM. Wawasan kita jadi bertambah, dan PMM sudah menyediakan semua bahan yang kita butuhkan untuk penerapan kurikulum merdeka. Saya merasa sangat senang karena saya dan guru di sekolah bisa berdaya dengan memanfaatkan PMM untuk belajar. Di PMM kami juga bisa melihat berbagai contoh praktik baik yang dilakukan rekan guru lain dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.