Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

KESEPAKATANKU DENGAN MURIDKU UNTUK KELAS YANG NYAMAN

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Pada saat peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir namun mereka tidak memahami materi tersebut membuat saya merasa resah. Apalagi saat pembelajaran tatap muka terbatas saat ini. Mau melalui google classroom tapi tak memungkinkan karena sebagian rumah peserta didik masih di pelosok tanpa aliran listrik dan signal internet. Hal ini sudah saya resahkan, sebelum mengikuti pendidikan guru penggerak.

Apakah ada yang salah? Entah itu dari saya nya yang tidak menarik saat menyampaikan materi karena tidak ada antusias anak saat pembelajaran atau karena mereka sudah bosan dengan teknik dan metode yang saya gunakan saat pembelajaran, Disinilah saya mencari tahu titik permasalahannya yaitu setelah mengikuti program pendidikan guru penggerak ada dimana saat akhir kegiatan pembelajaran ada sesi refleksi.

Saat refleksi di akhir kegiatan pembelajaran akhirnya, saya mengetahui bahwa mereka ingin hal yg baru dalam penyampaian materi pembelajaran, karena tiap anak itu berbeda mereka menginginkan gaya belajar yang mereka sukai, kesiapan belajar yang kompeten dan perbedaan profil belajar. Dari sini kita dapat menarik kesimpulan bahwa pembelajaran berdiferensiasi itu sangat penting, karena seorang pendidik tidak boleh egois dengan memaksakan kehendak tapi kita harus bisa menyesuaikan kodrat zaman milenial saat ini agar terwujudnya merdeka belajar dan pelajar Pancasila.

Saya dan anak-anak menginginkan kondisi kelas yang nyaman. Saya dan murid saya sama-sama dapat fokus dan enjoy saat proses kegiatan belajar mengajar. Kami menginginkan ada kesepakatan bersama di kelas agar sama-sama dapat mengetahui apa saja kegiatan dan kewajiban yang harus dilakukan dan dilertanggung jawabkan. Saya dapat memposisikan sebagai penuntun yang dapat menginspirasi dan menotivasi anak, anak dapat mencontoh dan saling menghargai.

Masalah yang saya lihat di kelas/ sekolah pada saat itu adalah anak

kurang fokus dan kurang berkonsentrasi saat proses kegiatan belajar mengajar, anak sering kali lupa dan tidak mengumpulkan tugas yang diberikan guru, anak tidak melakukan piket kebersihan kelas, dan seringkali melanggar tata tertib sekolah.

Dampak buruk yang terjadi di kelas/ sekolah pada saat itu yaitu anak tidak memiliki rasa disiplin dan tanggung jawab karena sering mengabaikan tugas karena mereka tidak memahaminya dan tugas/ tanggung jawab semestinya juga mereka abaikan. Nah, dari refleksi tadilah saya dapat memperbaiki diri, agar kedepannya lebih baik lagi.

Menurut saya faktor penyebab masalah itu karena anak kurang memahami materi yang saya sampaikan karena mereka sudah bosan dengan metode dan bahan ajar yang saya gunakan saat proses kegiatan belajar mengajar. Ditambah tidak adanya kesepakatan bersama di kelas yang mereka buat bersama-sama.

Melihat dan menyadari semua hal itu, saya mencoba merefleksi diri dengan berkaca tentang apa saja kekurangan yang ada pada diri, dan bagaimana cara memperbaikinya diberikutnya. Saya mencoba membuat kesepakatan kelas dengan menanyakan kepada mereka apa saja yang harus diikuti dan dipertanggungjawabkan dan apa konsekuensinya agar menanamkan kedisiplinan.

Saya juga mencoba melakukan pembelajaran berdiferensiasi dan menerapkan kesadaran sosial emosional dan teknik coaching. Saya berupaya mengubah metode/ teknik mengajar agar murid lebih fokus dan tertarik saat pembelajaran berlangsung. Saya juga mencoba mengganti suasana belajar, dari kelas ke luar kelas dengan alam bebas.

Agar perubahan tersebut bisa berkelanjutan, saya berkomitmen dan menjadikan kegiatan tersebut sebagai budaya positif di sekolah. Agar itu menjadi kebiasaan, baik di lingkungan sekolah atau dimanapun berada saya berusaha untuk kompeten dalam melakukan refleksi diri dan mengembangkan diri juga mengajak rekan sejawat untuk ikut bekerja sama dan ikut bergabung dalam komunitas praktisi agar dapat bersama-sama saling mengingatkan dan menguatkan.

Dampak yang terjafi di kelas saya dari perubahan yang telah dilakukan, saya melihat peserta didik sudah menemukan kelas impian mereka sendiri karena mereka sendiri juga yang sudah menyepakatinya. Suasana belajar yang nyaman juga telah dirasakan bersama.

Setelah melakukan pemetaan pembelajaran pada anak akhirnya proses kegiatan belajar mengajar lancar, anak fokus dan lebih berkonsentrasi. Membudayanya kegiatan positif di sekolah yang membuat anak disiplin dan bertanggung jawab.

Pendapat anak-anak tentang perubahan yang terjadi adalah merasa sangat bersyukur dam merasa bahagai. Dari sini tumbuhlah potensi mereka serta dapat mengembangkannya, anak-anak lebih bisa saling menghargai/ toleransi, dan memiliki tanggung jawab yang luar biasa dengan apa yang sudah mereka sepakati.

Melihat dampak perubahan yang terjadi, tentu saja saya ingin terus mengembangkan diri, agar dapat menuntun peserta didik untuk menggapai cita-cita mereka dengan pola asah, asih,asuh. Saya juga ingin terus mengajak rekan sejawat untuk refleksi diri.

Hal yang saya rasakan saat ini adalah sudah hampir tercapai sepenuhnya, artinya masih ada yang perlu diperbaiki lagi dan perlu ditingkatkan lagi agar dapat bersama-sama bergandengan tangan dalam bergerak, tergerak dan menggerakkan MERDEKA BELAJAR, belajar sepanjang hayat.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.