Dalam Mewujudkan Karakter Profil Pelajar Pancasila yang salah satunya adalah kreatif, maka saya meluncurkan program yang diberi nama Inovasi Pembelajaran Melalui BERDASI BABE (Berkreasi dan Berinovasi dari barang bekas).
Dalam Mewujudkan Karakter Profil Pelajar Pancasila yang salah satunya adalah kreatif, maka saya meluncurkan program yang diberi nama Inovasi Pembelajaran Melalui BERDASI BABE (Berkreasi dan Berinovasi dari barang bekas).
Model inovasi pembelajaran melalui BERDASI BABE (Berkrasi dan berinovasi dari barang bekas) saya buat karena situasi di lingkungan sekolah banyak sampah-sampah dari bekas jajanan murid, seperti bekas bungkus-bungkus ciki, bekas air gelas, botol-botol plastik. Maka saya berfikir bagaimana caranya supaya samapah-sampah tersebut bisa bermanfaat dan menjadi pebelajaran yang bisa memunculkan kreativitas murid dan ini merupakan salah satu dari perwujudan dari profil pelajar Pancasila. Yang mana di dalam aspek Profil Pelajar Pancasila anak diajarkan atau dibiasakan untuk menjadi kreatif, maka dari itu untuk mewujudkan krakter kreatif, untuk itu dalam upaya menumbuhkan karakter peduli terhadap lingkungan dan memupuk nilai-nilai kepedulian murid terhadap lingkungan, serta untuk meningkatkan kreativitas bagi murid, maka saya meluncurkan program BERDASI BABE (Berkreasi dan Berinovasi dari barang bekas).
Dalam meluncurkan program ini, tak luput sayapun menghadapi tantangan, karena kegiatan ini harus melibatkan semua pihak yang ada di sekolah dan lingkungan sekolah, diantaranya kepala sekolah, guru, dan murid serta komunitas di lingkungan sekolah. Dan saya harus mengkonsolidasikan kepada semua yang terlibat tentang program BERDASI BABE. Selama program dilaksanakan terdapat juga berbagai kendala seperti masih ada anak yang membuang sampah sembarangan dan ada juga yang belum dipilah.
Langkah awal yang saya lakukan dalam melaksanakan Program BERDASI BABE adalah merancang program dan menyusun strategi program, kemudian mensosialisasikan kepada kepala sekolah, setelah ada izin dari kepala sekolah lalu saya mensosialisasikan kepada rekan sejawat, dan barulah di informasikan kepada siswa dan memberi pemahaman kepada siswa tentang lingkungan dan sampah-sampah yang ada di sekiar sekolah, serta menyampaikan bahwa sampah tersebut bisa dimanfaatkan membuat kerajinan untuk itu mulai sekarang membuang sampah unuk dipilah-pilah seperti botol bekas minuman, dus atau bekas cangkang ciki. Setelah mensosialisasikan kepada semua unsur yang adadi sekolah, kemuduian membimbing siswa untuk membuat kerajinan tangan, tidak lupa untuk mendokumentasikan kegiatan tersebut.
Refleksi dari kegiatan pembelajaran melalui BERDASI BABE adalah :
Kesimpulan dari program BERDASI BABE menjadikan murid lebih kreatif dan peduli terhadap lingkungan.
Dalam Mewujudkan Karakter Profil Pelajar Pancasila yang salah satunya adalah kreatif, maka saya meluncurkan program yang diberi nama Inovasi Pembelajaran Melalui BERDASI BABE (Berkreasi dan Berinovasi dari barang bekas).
Model inovasi pembelajaran melalui BERDASI BABE (Berkrasi dan berinovasi dari barang bekas) saya buat karena situasi di lingkungan sekolah banyak sampah-sampah dari bekas jajanan murid, seperti bekas bungkus-bungkus ciki, bekas air gelas, botol-botol plastik. Maka saya berfikir bagaimana caranya supaya samapah-sampah tersebut bisa bermanfaat dan menjadi pebelajaran yang bisa memunculkan kreativitas murid dan ini merupakan salah satu dari perwujudan dari profil pelajar Pancasila. Yang mana di dalam aspek Profil Pelajar Pancasila anak diajarkan atau dibiasakan untuk menjadi kreatif, maka dari itu untuk mewujudkan krakter kreatif, untuk itu dalam upaya menumbuhkan karakter peduli terhadap lingkungan dan memupuk nilai-nilai kepedulian murid terhadap lingkungan, serta untuk meningkatkan kreativitas bagi murid, maka saya meluncurkan program BERDASI BABE (Berkreasi dan Berinovasi dari barang bekas).
Dalam meluncurkan program ini, tak luput sayapun menghadapi tantangan, karena kegiatan ini harus melibatkan semua pihak yang ada di sekolah dan lingkungan sekolah, diantaranya kepala sekolah, guru, dan murid serta komunitas di lingkungan sekolah. Dan saya harus mengkonsolidasikan kepada semua yang terlibat tentang program BERDASI BABE. Selama program dilaksanakan terdapat juga berbagai kendala seperti masih ada anak yang membuang sampah sembarangan dan ada juga yang belum dipilah.
Langkah awal yang saya lakukan dalam melaksanakan Program BERDASI BABE adalah merancang program dan menyusun strategi program, kemudian mensosialisasikan kepada kepala sekolah, setelah ada izin dari kepala sekolah lalu saya mensosialisasikan kepada rekan sejawat, dan barulah di informasikan kepada siswa dan memberi pemahaman kepada siswa tentang lingkungan dan sampah-sampah yang ada di sekiar sekolah, serta menyampaikan bahwa sampah tersebut bisa dimanfaatkan membuat kerajinan untuk itu mulai sekarang membuang sampah unuk dipilah-pilah seperti botol bekas minuman, dus atau bekas cangkang ciki. Setelah mensosialisasikan kepada semua unsur yang adadi sekolah, kemuduian membimbing siswa untuk membuat kerajinan tangan, tidak lupa untuk mendokumentasikan kegiatan tersebut.
Refleksi dari kegiatan pembelajaran melalui BERDASI BABE adalah :
Kesimpulan dari program BERDASI BABE menjadikan murid lebih kreatif dan peduli terhadap lingkungan.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
Model inovasi pembelajaran melalui BERDASI BABE (Berkrasi dan berinovasi dari barang bekas) saya buat karena situasi di lingkungan sekolah banyak sampah-sampah dari bekas jajanan murid, seperti bekas bungkus-bungkus ciki, bekas air gelas, botol-botol plastik. Maka saya berfikir bagaimana caranya supaya samapah-sampah tersebut bisa bermanfaat dan menjadi pebelajaran yang bisa memunculkan kreativitas murid dan ini merupakan salah satu dari perwujudan dari profil pelajar Pancasila. Yang mana di dalam aspek Profil Pelajar Pancasila anak diajarkan atau dibiasakan untuk menjadi kreatif, maka dari itu untuk mewujudkan krakter kreatif, untuk itu dalam upaya menumbuhkan karakter peduli terhadap lingkungan dan memupuk nilai-nilai kepedulian murid terhadap lingkungan, serta untuk meningkatkan kreativitas bagi murid, maka saya meluncurkan program BERDASI BABE (Berkreasi dan Berinovasi dari barang bekas).
Dalam meluncurkan program ini, tak luput sayapun menghadapi tantangan, karena kegiatan ini harus melibatkan semua pihak yang ada di sekolah dan lingkungan sekolah, diantaranya kepala sekolah, guru, dan murid serta komunitas di lingkungan sekolah. Dan saya harus mengkonsolidasikan kepada semua yang terlibat tentang program BERDASI BABE. Selama program dilaksanakan terdapat juga berbagai kendala seperti masih ada anak yang membuang sampah sembarangan dan ada juga yang belum dipilah.
Langkah awal yang saya lakukan dalam melaksanakan Program BERDASI BABE adalah merancang program dan menyusun strategi program, kemudian mensosialisasikan kepada kepala sekolah, setelah ada izin dari kepala sekolah lalu saya mensosialisasikan kepada rekan sejawat, dan barulah di informasikan kepada siswa dan memberi pemahaman kepada siswa tentang lingkungan dan sampah-sampah yang ada di sekiar sekolah, serta menyampaikan bahwa sampah tersebut bisa dimanfaatkan membuat kerajinan untuk itu mulai sekarang membuang sampah unuk dipilah-pilah seperti botol bekas minuman, dus atau bekas cangkang ciki. Setelah mensosialisasikan kepada semua unsur yang adadi sekolah, kemuduian membimbing siswa untuk membuat kerajinan tangan, tidak lupa untuk mendokumentasikan kegiatan tersebut.
Refleksi dari kegiatan pembelajaran melalui BERDASI BABE adalah :
Kesimpulan dari program BERDASI BABE menjadikan murid lebih kreatif dan peduli terhadap lingkungan.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.