Dalam proses pembelajaran sejarah di kelas, saya berkeinginan murid berperan aktif dengan memberikan pendapat dan menyampaikan jawaban saat diberi pertanyaan. Namun, dalam pembelajaran saya bahwa murid kurang berperan aktif saat pembelajaran berlangsung. Murid diam dan terpaku mendengar penjelasan yang diberikan terkait materi “Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia”. Setelah menyampaikan materi, saya melakukan evaluasi kepada siswa secara lisan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka terkait materi yang telah saya sampaikan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa, pengetahuan siswa terkait materi yang diajar masih rendah. Sehingga, tujuan pembelajaran yang telah saya rancang sebelumnya tidak tercapai. Berdasarkan kondisi tersebut, saya melakukan refleksi dari apa yang telah saya lakukan sebelumnya. Dalam pembelajaran, perlu melibatkan murid dengan mengurangi teori dan memperbanyak praktik. Saya mencoba untuk menerapkan metode gallery walk dengan harapan murid lebih aktif dan mampu mengeksplor pengetahuannya sendiri sehingga lebih mudah dalam memahami materi sejarah. Selain itu, saya berharap dalam proses pembelajaran sejarah di kelas menjadi lebih menyenangkan dengan penerapan metode gallery walk sejarah. Pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan metode gallery walk dirancang selama 2 kali pertemuan (6 JP). Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok. Setelah pembagian kelompok, pada pekan pertama murid menyiapkan materi dan bahan-bahan sesuai dengan karya atau produk yang akan dipamerkan pada saat gallery walk. Guru menuntun dan membimbing setiap kelompok dalam mencari materi-materi kerajaan melalui berbagai sumber berupa video, artikel, serta karya ilmiah yang mendukung. Pada pekan selanjutnya, setiap kelompok menampilkan karya yang telah dibuat. Pelaksanaan gallery walk dilakukan dengan cara 1 orang sebagai perwakilan kelompok menjaga stand dan akan memaparkan hasil kerjanya kepada kelompok lain. Anggota kelompok yang tidak bertugas menjaga stand akan berkeliling pada 4 kelompok lainnya untuk menggali informasi terkait kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Setiap kelompok diberikan waktu selama 15 menit untuk mengunjungi stand. Setelah pelaksanaan Gallery walk sejarah, pada akhir pembelajaran saya melakukan refleksi dan evaluasi kepada murid. Mereka mengatakan bahwa selama dua pekan ini mereka sekuat tenaga untuk mencari informasi terkait materinya dan berusaha semaksimal mungkin membuat karya yang indah. Selain itu, mereka juga menuturkan saat mengunjungi setiap stand mereka tidak malu untuk mengungkapkan pendapatnya dan bertanya terkait materi dari kelompok tersebut. Saya merasa bahwa mencoba hal baru bukanlah sebuah hal buruk. Dengan penerapan ini, murid mampu membangun pengetahuannya sendiri, melakukan tugas mereka sesuai dengan jobdesk masing-masing, berkolaborasi dengan anggota kelompok dalam membuat karya, dan menjadi tutor dengan sebayanya pada saat gallery walk.