Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

MENGERAKKAN PRAKTISI BELAJAR DI SEKOLAH

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

MENGERAKKAN PRAKTISI BELAJAR DI SEKOLAH

Sukanto, S.Pd.SD

SD Negeri 5 Sintang

 

 

  1. Awal / Kondisi

Dalam mendukung pelaksananan IKM dipandang perlu setiap guru memahami kurikulum merdeka secara utuh, salah satunya melalui PMM ( Pelapom Merdeka Berlajar ). Pada Sekolah dasar Negeri 5 Sintang yang terletak di tengah kota Kabupaten dengan tidak mengalami kendala Sinyal tentu sangat mendukung untuk megakses PMM. Tapi pada kenyataannya Rekan Guru mengalamim kesulitan untuk mengakses PMM tersebut disebabkan : Ketidak pahaman dalam Mengakses PMM, serta kesulitan dalam bekerja secara perorangan.

 

  1. Tantangan

Dalam pelaksanananya ada beberapa tantangan yang dihadapi adalah dari jumlah guru yang ada 28 Orang sebagai berikut :

  • Usia guru diatas 50 Tahun berjumlah 21 Orang sehingga Semangat belajar mengalami penurunan
  • Tidak memahami Manfaat yang didapat pada saat mengakses PMM
  1. Aksi

Guna mendukung kegiatan tersebut diambil langkah perlu membuat komunitas belajar yang diberinama “ CEMPAKA” ( Cerdas Mengelola Pembelajaran Kelas ). Yang dilaksanakan setiap Hari Selasa, Kamis dan Sabtu yang bertujuan mengubah maenset rekan Guru yang mengalami hambatan serta menyamakan persepsi tentang manfaat PMM. Dalam kegiatan ini ada beberapa agenda dibahas yaitu: Akses PMM, Perangkat Ajar, Asesmen, Refleksi Pembelajaaran serta Berbagi Praktik baik. Kegiatan ini terjaadwal dalam satu Tahun pelajaran.

 

  1. Pembelajaran

Komunitas belajar dalam sekolah sangat penting karena komunitas belajar menjadi wadah untuk merealisasikan terjadinya kolaborasi antar pendidik. Pendidik belajar bersama (tidak terisolasi), pendidik bersepakat tentang standar umum seperti pembelajaran yang efektif, rubrik/indikator penilaian, pendidik bersepakat bahwa pendidikan semua peserta didik adalah tanggung jawab kolektif.

Dengan adanya komunitas belajar dalam sekolah, ketimpangan kompetensi antar pendidik dapat diminimalisir, sehingga peserta didik memeroleh pengalaman belajar dengan kualitas yang sama siapapun pendidiknya. Proses belajar dalam komunitas yang terjadi secara berkelanjutan akan membentuk ekosistem dan budaya belajar yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.