Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Membiasakan sikap sosial dan spiritual lewat kegiatan jumat berkah

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Quraish Shihab dalam bukunya Yang Hilang dari Kita: Akhlak (2017) menyebut, akhlak dan budi pekerti yang luhur sangat dibutuhkan untuk mengisi kehidupan masyarakat.

Akhlak luhur merupakan keniscayaan dari kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Semakin luhur akhlak seseorang, maka semakin mantap kebahagiaannya. Demikian juga dengan masyarakat disekolah, semakin kompak anggota-anggotanya secara bersama-sama melaksanakan nilai-nilai akhlak yang disepakati bersama, maka semakin bahagia masyarakat tersebut.

Segala hal baik akan menjadi terbiasa jika di biasakan. Begitupun hal buruk yang dibiasakan juga akan menjadi terbiasa. Berawal dari pembiasaan kegiatan sanlat Ramadhan yang diselenggarakan pada tahun 2020 di SDN Panagan yang berlangsung dengan sukses berkat antusias siswa, membuat anak-anak ingin meneruskan kebiasaan tersebut meskipun sudah selesai bulan Ramadhan. Karena hal tersebut kemudian didapatlah izin dari sekolah untuk melangsungkan kegiatan jumat berkah.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, yang selalu harus dilaksanakan di lapangan tentu membutuhkan alas untuk murid-murid melaksanakan shalat. Awalnya mereka menggunakan plastic sayur dan sejadah yang biasa mereka bawa dari rumah masing-masing. Namun seiring berjalannya waktu, karena adanya gerakan sedekah dalam jumat berkah akhirnya bisa disediakan terpal untuk mereka pakai pada kegiatan jumat berkah tersebut sehingga mengurangi sampah plastik dari alas shalat masing-masing murid. Selain itu digunakan juga banner-banner sekolah yang sudah tidak terpakai.

Dalam jumat berkah, intinya melaksanakan tiga hal yaitu shalat duha bersama, sedekah jumat dan penanaman budi pekerti.

Diawali saat anak bersama-sama membantu menggelar terpal dilapangan dan masing-masing menggelar sajadahnya membentuk kebiasaan mereka untuk rapi, disiplin dan bersosial dengan orang lain. Bagaimana mereka saling menghargai dan menghormati hak orang lain (anak membiasakan duduk ditempat asal mereka kecuali jika guru rolling tempat duduk mereka).

Jika anak melaksanakan shalat duha dengan main-main/tidak benar, mereka sudah terbiasa mengakui kesalahan mereka dengan mengulang shalat setelah imam selesai.

Begitupun, anak yang menjadi imam yang dijadwal (kelas tinggi) menumbuhkan kesadaran mereka untuk mempunyai hafalan quran tanpa dipaksa. Selain dari itu tentu saja kepemimpinan mereka juga terlatih. Dimana imam harus memberikan contoh baik dengan cara melaksanakan shalat yang benar dan menjadi panutan bagi makmum karena setiap gerakannya tentu diikuti oleh mereka.

Saat ini dampak yang dirasakan adalah, pertengkaran dikelas yang dilakukan oleh anak tidak begitu sering/ berkurang.

Terlebih saya sebagai guru PAI yang dulu pernah merasakan pembulian saat menjadi siswa disini dan seringkali memberikan pembinaan lewat pengalaman kepada anak-anak untuk dijadikan contoh, pada akhirnya sedikit banyak merasakan pembulian antara siswa berkurang secara signifikan.

Pada akhirnya, usaha untuk kesalehan sosial dan spiritual yang seimbang murid-murid disekolah salahsatunya dapat dibentuk dari pembiasaan jumat berkah ini.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.