CERITA PRAKTIK BAIK
“Merdeka Belajar dengan Media Pembelajaran Puzzel Teka Teki Silang Pada Mata Pelajaran Keahlian Teknika Kapal Penangkapan Ikan Kelas XI di SMK Negeri 2 Painan”
Oleh:
Muhammad Dafikri, S.Pi., Gr., M.Si
SMK Negeri 2 Painan
Pada saat ini, istilah merdeka belajar sudah sangat sering kita dengar baik melalui sosialisasi merdeka belajar dari platform merdeka mengajar maupun melalui bimbingan teknis (Bimtek) yang dilakukan sekolah untuk memperkenalkan kurikulum merdeka dan komponen di dalam nya. Guru dapat mendeskripsikan merdeka belajar dengan berbagai versi sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki, yaitu melalui pembelajaran tentunya. Salah satunya adalah Merdeka Belajar dengan Media Pembelajaran Interaktif yang menarik dan menyenangkan, saya mencoba berbagai media pembelajaran yang dibawa kedalam kelas dengan tujuan peserta didik dapat dengan mudah menyerap materi yang disampaikan dan meningkatkan motivasi belajar yaitu dengan menggunakan Media Pembelajaran Puzzel Teka Teki Silang pada Mata Pelajaran Keahlian Teknika Kapal Penangkapan Ikan di Kelas XI. Pada umumnya Media Pembelajaran ini hanya dilakukan terpisah yaitu Media Pembelajaran Puzzel saja atau Media Pembelajaran Teka Teki Silang, yang mana sering di aplikasikan pada pembelajaran tingkat Sekolah Dasar atau Menengah Pertama. Disini saya mencoba bereksperimen dengan cara menggabungkan dua media tersebut secara bersamaan yaitu Media Pembelajaran Puzzel Teka Teki Silang, dengan mempertimbangkan kemampuan dan pemahaman peserta didik di tingkat Menengah Atas khususnya kelas XI dirasa sangat sesuai untuk penerapan media pembelajaran tersebut.
Dalam menerapkan setiap media pembelajaran kepada peserta didik tentunya terdapat beberapa kendala atau hambatan, hal ini sesuai dengan karakteristik peserta didik yang berbeda-beda. Begitu pula dalam penerapan media pembelajaran puzzel teka teki silang ini, peserta didik cenderung menghabiskan waktu cukup lama dalam proses mengerjakan puzzel teka teki silang tersebut, dikarekan media pembelajaran ini sangat baru dan awam bagi peserta didik sehingga hanya diperlukan pembiasaan secara kontinu dan penjelasan dengan rinci terkait peraturan atau cara bermain dengan media tersebut. Dengan memberikan penjelasan yang detail diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada peserta didik dan dengan melakukannya secara berulang akan dapat membuat peserta didik terbiasa dan lebih cepat dalam menyelesaikan permainan tersebut.
Metode pelaksanaan penerapan media pembelajaran puzzel teka teki silang ini sangat mudah dan dapat dilakukan secara mandiri maupun berkelompok, pada kesempatan ini saya akan mendeskripsikan yang sudah dilakukan secara berkelompok. Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan pembagian kelompok secara acak, bisa dilakukan dengan cara menghitung maupun dengan sistem undian. Pembagian kelompok baiknya secara proporsional dan usahakan tidak lebih dari 4 (empat) orang, dikarenakan efisiensi dan keaktifan dari kelompok sangat dibutuhkan disini. Setelah kelompok terbentuk, persilahkan peserta didik untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, sembari guru mempersiapkan bahan puzzel teka teki silang tersebut, sebelumnya pastikan guru telah memotong kertas berisi kolom teka teki silang dan petunjuknya yang dipersiapkan untuk masing-masing kelompok. Dengan memotong kertas tersebut menjadi beberapa bagian menghasilkan potongan-potongan seperti puzzel, hal inilah yang kita sebut dengan puzzel teka teki silang. Kemudian bahan puzzel teka teki silang tersebut dimasukkan kedalam amplop dan dibagikan kepada masing-masing kelompok, dengan memberikan aturan bermain dan waktu proses pengerjaan. Puzzel teka teki silang ini dikerjakan disebuah kertas karton yang sudah disiapkan dan diberi lem atau perekat untuk puzzel yang sudah dipecahkan, kemudian langsung mengerjakan kolom teka teki silangnya, setelah itu pantau progres hasil yang dikerjakan tiap kelompok, gunakan bantuan yang diberikan oleh guru apabila dibutuhkan, seperti membantu memunculkan huruf pada salah satu kotak teka teki silang, atau memberikan bocoran terkait potongan puzzel yang sangat sulit dipecahkan oleh tiap kelompok. Dengan begitu peserta didik lebih bersemangat dan berpacu untuk menyelesaikan puzzel teka teki silang tersebut dengan cepat. Setelah selesai, guru dapat menilai ketepatan, kerapihan, kekompakan kelompok dari hasil yang sudah dikumpulkan. Guru menginstruksikan untuk mendokumentasikan hasil yang didapat dengan berfoto bersama kelompok masing-masing beserta dengan karton hasil puzzel teka teki silang yang telah berhasil dipecahkan, kemudian membuat sebuah video singkat dari foto hasil tersebut secara bebas dan kreatif dengan tetap memperhatikan etika dalam peroses pembuatannya yang digunakan sebagai produk akhir hasil pembelajaran media puzzel teka teki silang.
Hasil yang terlihat dari penerapan media pembelajaran puzzel teka teki silang ini adalah peserta didik menjadi lebih aktif dan proaktif dalam berkontribusi di tiap kelompoknya, membuat suasana belajar jadi asyik dan menyenangkan dan membuat pembelajaran tersebut seperti permainan yang disukai peserta didik. Motivasi belajar peserta didik juga meningkat, dapat dilihat dari kehadiran dan antusiasme dari mereka yang menginginkan untuk diberikan permainan seperti itu lagi, tentunya hal ini membuat guru semakin bersemangat untuk memberikan berbagai inovasi dalam menerapkan media pembelajaran lainnya. Kedepannya media pembelajaran ini dapat terus ditingkatkan, baik dalam segi strategi dan aturan bermain sampai desain pengaplikasian yang semakin menarik dan menyenangkan melalui desain puzzel teka teki silang yang diedit menggunakan aplikasi seperti canva dll guna untuk meningkatkan visual dari media pembelajaran tersebut.