Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

MENINGKATKAN TRI”SI SISWA SMP N 2 ABANG MELALUI PENERAPAN MEJA KAPAS BERBASIS MANAJEMEN KERIS.

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

BAB I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah

Kegiatan literasi numerasi  sangat penting dilakaukan oleh siswa, karena lewat kegiatan literasi numerasi siswa akan memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan menerjemahkan informasi yang terdapat di lingkungan. Hal inilah yang menyebabkan, berbagai pihak selalu  berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kegiatan literasi numerasi siswa diberbagai jenjang pendidikan.

Disisi lain, berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan dalam bentuk Goggle form, terhadap  siswa SMP N 2 Abang,  Sebagian besar siswa jarang melakukan kegiatan literasi numerasi  yaitu 101/76.1%, menyatakan tidak melakukan kegiatan literasi numerasi, hanya 41/15.5% yang menjawab melakukan literasi numerasi dan 22/8.3% menjawab ragu-ragu. Dilihat dari kunjungan keperpustakaan Sebagian besar siswa ragu-ragu menjawab pernah berkunjung ke perpustakaan yaitu sebanyak 207/78.4%, sedangkan yang menjawab sering hanya 7/2.7% dan 50/18.9% menyatakan jarang mengunjungi perpustakaan. Untuk kegiatan pelaksanaan literasi numerasi selama 15 menit di pagi hari, sebelum bel berbaris berbunyi, sebagian besar siswa menjawab tidak melakukan kegiatan literasi numerasi yaitu sebanyak 207/78%, hanya 29/11% yang menjawab melakukan kegiatan literasi numerasi dan 18/10,6% menjawab ragu-ragu. Dari data ini, terlihat bahwa kegiatan literasi numerasi siswa SMP N 2 Abang tergolong  rendah.

Berdasarkan wawancara dengan pengurus osis dan hasil kuisioner yang disebarkan lewat goggle form, rendahnya minat siswa SMP N 2 Abang melakukan literasi numerasi disebabkan oleh beberapa hal yaitu ; 1) koleksi buka yang terbatas 241/91,3%,  2) perpustakaan tidak memiliki jadwal kunjungan 243/91.7%,  3) tidak adanya pendampingan dari bapak ibu wali untuk kegiatan literasi numerasi 203/76.9%,  4) sekolah tidak membuat  jadwal untuk kegiatan literasi numerasi 210/79,6% dan 5 sekolah tidak menjadwalkan siswa untuk mengekpresikan hasil literasi numerasi  210/79,5%.

Rendahnya literasi numerasi siswa, secara langsung berdampak pada rendahnya prestasi siswa. Berdasarkan data sekolah dan laporan wakasek kurikulum, jumlah prestasi 3 tahun terakhir sebanyak  14 buah dengan rincian  tingkat kabupaten 6 buah , dan tingkat kecamatan 8 buah.

 Memperhatikan rendahnya kegiatan literasi numerasi dan prestasi  siswa serta  faktor penyebabnya, maka selaku kepala satuan pendidikan di SMP N 2 Abang, perlu  melakukan program yang didukung oleh menejemen yang baik.  Hal inilah yang menyebabkan penulis mengangkat judul “Meningkatkan Tri’Si siswa SMP N 2 Abang melalui penerapan Meja Kapas berbasis manajemen Keris”

  • Tantangan

Berdasarkan latar belakang masalah, tantangan  yang ada yang dapat menghambat kegiatan literasi numerasi siswa  adalah sebagai berikut :

  1. Rendahnya literasi numerasi siswa
  2. Terbatasnya jumlah buku bacaan yang ada, yang membuat siswa kurang tertarik untuk mengadakan kegiatan literasi numerasi
  3. Perpustakaan belum memiliki jadwal kunjungan bagi siswa,
  4. Kegiatan literasi numerasi tidak terjadwalkan khusus.
  5. Tidak adanya pendampingan dari bapak ibu wali untuk kegiatan literasi numerasi
  6. Tidak adanya jadwal bagi siswa untuk mengekpresikan hasil literasi numerasi.
  7. Rendahnya prestasi siswa
    • Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah,  maka rumusan masalah best practice ini adalah “ Apakah Tri’Si siswa SMP N 2 Abang dapat ditingkatkan melalui penerapan  Meja Kapas berbasis manajemen Keris ?

  • Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah,  maka tujuan best practice   ini adalah untuk meningkatkan  Tri’Si  siswa SMP N 2 Abang melalui penerapan  Meja Kapas berbasis manajemen Keris.

  • Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari best practice  ini adalah sebagai berikut.

  1. Manfaat Teoritis

Best Practice ini diharapkan dapat dijadikan salah satu acuan dalam memperkaya khazanah mengenai berbagai usaha kepala satuan Pendidikan  dalam upaya meningkatkan literasi numerasi bagi siswa.

  1. Manfaat Praktis

Hasil best practice ini diharapkan dapat bermanfaat:

  1. Bagi Sekolah

1) Sekolah akan memiliki cara  dalam rangka  meningkatkan literasi numerasi siswa

2) Sekolah akan memiliki salah satu acuan   dalam rangka  meningkatkan literasi numerasi siswa

  1. Bagi Guru

1)   Guru akan memiliki pengalaman dalam upaya meningkatkan literasi numerasi siswa.

2)   Guru akan memiliki acuan  dalam rangka  meningkatkan literasi numerasi siswa.

  1. Bagi Siswa
  • Siswa akan memiliki berbagai pilihan  buku dalam melakukan literasi numerasi
  • Siswa akan memiliki jadwal khusus dalam melakukan literasi numerasi.
  • Siswa akan memiliki jadwal untuk mengekpresikan kegiatan literasi numerasi
  • Literasi numerasi siswa akan meningkat
  • Meningkatnya prestasi siswa

BAB II

AKSI

 

2.1 Langkah  Dalam Mengatasi Tantangan

  • Tri’Si

Tri’Si  yang dimaksud dalam penilitian ini adalah Tri artinya tiga, sehingga Tri’si berarti tiga si. Tiga si  terdiri dari si pertama literasi, si kedua numerasi dan si ketiga prestasi. Dengan demikian meningkatkan Tri’Si  berarti meningkatkan literasi, numerasi dan prestasi siswa SMP N 2 Abang melalui penerapan Meja Kapas berbasis manajemen Keris.

  • Penerapan Meja Kapas

Penerapan Meja Kapas diambil mengingat tantangan yang dihadapii berupa ;   1) rendahnya literasi nuemrasi siswa, 2) terbatasnya jumlah buku bacaan yang ada, yang membuat siswa kurang tertarik untuk mengadakan kegiatan literasi numerasi, 3) perpustakaan belum memiliki jadwal kunjungan bagi siswa, 4) kegiatan literasi numerasi tidak terjadwalkan khusus. 5) tidak adanya pendampingan dari bapak ibu wali untuk kegiatan literasi numerasi, 6) tidak adanya jadwal untuk siswa dalam mengembangkan diri termasuk literasi numerasi. Dan 7) rendahnya prestasi siswa.

Meja Kapas yang dimaksud dalam best practice ini adalah singkatan dari   Me= menambah koleksi buku, ja = jadwal kunjungan perpustakaan bagi siswa,     Ka = Kamis literasi (adanya  jadwal khusus untuk literasi pada jam pertama),           Pa = Pagi hari 15 menit sebelum bel berbunyi dilakukan kegiatan literasi numerasi. S = Sabtu kreativitas untuk mengekpresikan literasi numerasi siswa.

Menambah koleksi buku dilakukan dengan menganggarkan dalam RAKS  untuk mengadakan buku-buku yang akan dibaca oleh siswa, sehingga siswa memiliki banyak pilihan dalam melakukan kegiatan literasi numerasi. Untuk tahun anggaran 2023 total anggaran dana untuk pengadaan buku sebesar Rp. 55.000.000. Selain dari anggaran BOS, penambahan koleksi buku juga diambil dari dana hasil penjualan sampah plastik dan kertas-kertas, sebesar Rp. 1. 500.000  serta dana dari prosentase keuntungan koperasi osis sebesar Rp. 2. 500.000.

Jadwal kunjungan perpustakaan  perpustakaan dimaksudkan agar , setiap kelas dan guru mata pelajaran memiliki peluang untuk mengajak siswa belajar diperpustakaan, sesuai dengan materi pelajaran yang dibahas. Hal ini akan berdampak pada berfungsinya perpustakaan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan membiasakan siswa untuk memanfaatkan perpustakaan untuk kegiatan literasi numerasi. (Jadwal kunjungan perpustakaan terlampir)

Kamis literasi, dilakukan jadwal khusus untuk kegiatan literasi numerasi bagi siswa pada jam pertama. Kegiatan ini dilakukan dengan pendampingan oleh wali kelas masing. Selama satu jam siswa melakukan kegiatan literasi numerasi dan hasilnya dikumpulkan dalam bentuk ringkasan atau kreativitas lainnya yang akan dipentaskan saat hari sabtu kreativitas. (Jadwal terlampir)

Pagi hari selama  15 menit,  sebelum bel berbunyi dilakukan kegiatan literasi numerasi, hal ini dilakukan oleh siswa setelah melaksanakan pembersihan, mereka duduk didepan kelas untuk melakukan kegiatan literasi numerasi diawasi oleh guru piket bersama dengan wali kelas , hasil literasi numerasi dalam bentuk ringkasan atau kreativitas lainnya yang akan dipentaskan saat hari sabtu krewativitas .

Sabtu kreativitas bertujuan  untuk mengekpresikan literasi numerasi siswa pada jam kedua. Pada Sabtu kreativitas, setiap kelas digilir untuk menampilkan kreativitas hasil literasi numerasi . Untuk hasil literasi numerasi umumnya siswa menampilkan stori telling, speak contes, mepidarta, bercerita, mesatua, dan berpuisi. Dari kebiasan ini berbagai prestasi siswa sebagai hasil  literasi numerasi mampu diperoleh siswa (data prestasi terlampir)

Dengan penerapan Meja Kapas,  diharapkan kegiatan literasi numerasi siswa menjadi meningkat.

  • Manajemen Keris

Menejemen Keris dilakukan untuk memastikan penerapan Meja Kapas  berjalan dengan baik. Karena sebaik apapun program yang ada, perlu didukung oleh menejemen yang baik pula.

 Manajemen Keris yang dimaksud dalam best practice ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

Keris merupakan singkatan dari Ke = Kesepakatan, R = Reliasasi.                     I = Integritas, S = supervise.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam manajemen Keris  adalah sebagai berikut :

  1. Kesepakatan

Kesepakatan antar warga sekolah sangat perlu dilakukan agar program Meja  Kapas  yang akan dilaksanakan merupakan hal  yang menjadi program bersama, yang didasari oleh kesepakatan bersama untuk dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Beberapa kesepakatan yang dibuat yaitu :

  1. Menambah koleksi buku. Sekolah mengadakan penambahan koleksi buku bacaan, sehingga siswa memiliki banyak pilihan dalam melakukan literasi numerasi.
  2. Jadwal kunjungan. Petugas perpustakaan membuat jadwal kunjungan dan setiap guru mapel, sesuai dengan program yang disusun, mengajak siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber pengetahuan.
  3. Kamis literasi numerasi. Setiap hari Kamis, pada jam pertama dijadwalkan kegiatan literasi numerasi bagi semua siswa, yang didampingi oleh wali kelas masing-masing.
  4. Pagi literasi numerasi. Setiap pagi, semua warga sekolah melakukan kegiatan literasi numerasi selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi.
  5. Sabtu kreativitas. Sabtu kreativitas dilakukan pada jam Sabtu kreativitas dimasudkan untuk memberikan kesempatakan kepada siswa menampilkan hasil-hasil literasi numerasinya, yang sekaligus sebagai ajang untuk bertukar pengalaman bagi siswa dalam literai numerasi.

Dengan adanya kesepakatan semua waraga sekolah untuk melaksanakan program Meja Kapas tentu diharapakan dapat mencapai tujuan bersama berupa peningkatan literasi numerasi dan prestasi  siswa.

  1. Realiassi

Sebagai tindak lanjut dari semua kesepakatan dengan berbagai pihak, selanjutnya direalisasikan dalam kegiatan interaksi disekolah. Realisasi yang dimaksud yaitu semua warga sekolah menjalankan program Meja Kapas  sesuai tupoksi masing-masing, yaitu Me= menambah koleksi buku, ja = jadwal kunjungan perpustakaan bagi siswa, Ka = Kamis literasi numerasi (jadwal khusus untuk literasi pada jam 1,   Pa = Pagi hari 15 menit sebelum bel berbunyi dilakukan kegiatan literasi numerasi. S = Sabtu kreativitas untuk mengekpresikan hasil literasi numerasi siswa.

  1. Integritas

Sebagai dasar untuk merealisasikan kesepakatan yang telah disetujui, setiap pihak yang membuat kesepakatan wajib melakukan dengan  integritas yang tinggi, atas komitmen yang dibuat. Dalam penerapan integritas, semua pihak konsisten berpedoman pada kesepakatan yang telah disetujui.

  1. Supervisi

Supervisi dilakukan oleh semua pihak yang terlibat. Supervisi diarakan pada keefektipan program Meja Kapas  dalam upaya meningkatkan literasi  numerasi dan prestasi  siswa. bila ada kendala maka akan dievaluasi untuk langkah selanjutnya

Bila program Meja Kapas  berbasis  manajemen Keris  dibuat dalam bentuk gambar akan terlihat sebagai berikut.

Meja Kapasi

.Gambar 1 Program Meja Kapas  berbasis   manajemen Keris  

BAB III

METODE, HASIL DAN PEMBAHASAN

 

  • Metode dan Pelaksanaan

3.1.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Best practices ini dilaksanakan di SMP N 2 Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Waktu pelaksanan Best practices dilaksanakan mulai bulan Juli 2022 sampai dengan Mei  2023

3.1.2. Subjek dan Objek

Subjek dari best practices ini adalah siswa SMP N 2 Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.

Sedangkan objeknya adalah meningkatnya literasi numerasi dan prestasi siswa,

3.1.3. Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam best practices ini berupa angket dan dokuemen sekolah

Data angket yang diperoleh dikumpulkan dalam tabel pengumpul data sebagai berikut.

Tabel 3.1. Tabel pengumpul data

NO

PERTANYAAN

Sebelum

Sesudah

Ya

Tidak

Ragu

Ya

tidak

Ragu

%

%

%

%

%

%

1.

Apakah selama ini, anda  pernah berkunjung keperpustakaan untuk membaca-baca ?

2.

Apakah menurut anda perpustakaan sudah memiliki jadwal kunjungan untuk siswa ?

3.

Apakah menurut anda buku-buku bacaan diperpustakaan sudah cukup ?

4.

Apakah menurut anda, sekolah sudah menambah  buku-buku bacaan diperpustakaan  ?

5.

Apakah menurut anda buku-buku bacaan diperpustakaan perlu ditambah jumlahnya?

6.

Apakah menurut anda, sekolah telah memiliki program khusus untuk literasi numerasi siswa?

7.

Apakah menurut anda, sekolah perlu memiliki program khusus untuk kegiatan literasi numerasi bagi siswa?

8.

Apakah menurut anda, kegiatan literasi numerasi bagi siswa, perlu dijadwalkan ?

9.

Apakah selama ini, ada program sekolah untuk siswa agar melakukan  kegiatan membaca selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi?

10.

Apakah selama ini, anda melakukan  kegiatan membaca selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi?

11.

Apakah selama ini, ada pendampingan  dari bapak ibu guru tentang program sekolah untuk siswa agar melakukan  kegiatan membaca selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi?

12.

Apakah menurut anda, sudah ada keterlibatan bapak ibu guru dalam kegiatan literasi numerasi ?

13.

Apakah selama ini, anda melakukan literasi numerasi

14.

Apakah sekolah perlu menjadwalkan kegiatan untuk mengekpresikan potensi siswa termasuk hasil literasi numerasi?

15.

Apakah menurut anda, kegiatan literasi numerasi berhubungan dengan prestasi sekolah?

16.

Apakah menurut anda literasi numerasi itu penting bagi siswa?

3.1.4. Analisis Data

Analisa data dilakukan secara diskriptif dan menggunakan hitungan sederhana berupa prosentase. Data yang dianalisis dalam best practice ini berupa literasi numerasi siswa dan peningkatan prestasi siswa.

3.1.5. Indikator Keberhasilan

Best Practice ini dikatakan berhasil apabila adanya peningkatan literasi numerasi dan prestasi siswa, dilihat dari 4 indikator pada kuisioner yaitu 1)  siswa yang pernah berkunjung keperpustakaan untuk membaca-baca, 2) siswa yang melakukan  kegiatan membaca selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi,  3) siswa yang melakukan literasi numerasi dan 4) siswa menyatakan  literasi numerasi itu penting . Bila setelah dibandingkan keempat indikator tersebut, diperoleh data sebelum dengan sesudah  penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris  ada peningkatan sama atau lebih besar dari  80% maka tindakan diangap berhasil.

3.2. Hasil Dan Pembahasan Masalah

3.2.1. Deskripsi Kondisi Awal

Dari hasil kuisioner yang diberikan kepada siswa lewat goggle form, kondisi awal literasi numerasi siswa sebelum penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris   dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2 Data literasi numerasi siswa sebelum penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris

NO

PERTANYAAN                                   

Jawaban

Ya

Tidak

Ragu

jumlah

%

jumlah

%

jumlah

%

1.

Apakah selama ini, anda  pernah berkunjung keperpustakaan untuk membaca-baca ?

7

2.7

50

18.9

207

78.4

2.

Apakah menurut anda perpustakaan sudah memiliki jadwal kunjungan untuk siswa ?

15

5.7

242

91.7

8

3

3.

Apakah menurut anda buku-buku bacaan diperpustakaan sudah cukup ?

16

6.7

241

91.3

8

3

4.

Apakah menurut anda, sekolah sudah menambah  buku-buku bacaan diperpustakaan  ?

18

6.8

238

89.4

10

3.8

5.

Apakah menurut anda buku-buku bacaan diperpustakaan perlu ditambah jumlahnya?

240

90.9

10

3.8

14

5.3

6.

Apakah menurut anda, sekolah telah memiliki program khusus untuk literasi numerasi siswa?

29

11

210

79.6

25

9.5

7.

Apakah menurut anda, sekolah perlu memiliki program khusus untuk kegiatan literasi numerasi bagi siswa?

222

84.1

11

4.2

31

11.7

8.

Apakah menurut anda, kegiatan literasi numerasi bagi siswa, perlu dijadwalkan ?

221

83.7

20

7.6

87

23

9.

Apakah selama ini, ada program sekolah untuk siswa agar melakukan  kegiatan membaca selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi?

20

7.6

225

85.2

19

7.2

10.

Apakah selama ini, anda melakukan  kegiatan membaca selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi?

29

11

207

78.4

28

10.6

11.

Apakah selama ini, ada pendampingan  dari bapak ibu guru tentang program sekolah untuk siswa agar melakukan  kegiatan membaca selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi?

28

10.6

203

76.9

33

12.5

12.

Apakah menurut anda, sudah ada keterlibatan bapak ibu guru dalam kegiatan literasi numerasi ?

36

13.6

199

75.4

29

11

13.

Apakah selama ini, anda melakukan literasi numerasi

41

15.5

201

76.1

22

8.3

14.

Apakah sekolah perlu menjadwalkan kegiatan untuk mengekpresikan potensi siswa termasuk hasil literasi numerasi?

210

79.5

12

4.5

42

15.9

15.

Apakah menurut anda, kegiatan literasi numerasi berhubungan dengan prestasi sekolah?

51

19.3

10

3.8

203

76.9

16.

Apakah menurut anda literasi numerasi itu penting bagi siswa?

57

21.6

198

75

9

3.4

Dari  tabel diatas terlihat literasi numerasi siswa SMP N 2 Abang rendah, ini ditunjukkan oleh data   Sebagian besar siswa jarang melakukan kegiatan literasi numerasi  yaitu 101(76.1%), menyatakan tidak melakukan kegiatan literasi numerasi, hanya 41(15.5%) yang menjawab melakukan literasi numerasi dan 22 (8.3% ) menjawab ragu-ragu. Dilihat dari kunjungan keperpustakaan Sebagian besar siswa ragu-ragu menjawab pernah berkunjung ke perpustakaan yaitu sebanyak 207(78.4%),  sedangkan yang menjawab sering hanya 7 (2.7%) dan 50/18.9% menyatakan jarang mengunjungi perpustakaan. Untuk kegiatan pelaksanaan literasi numerasi selama 15 menit di pagi hari, sebelum bel berbaris berbunyi, sebagian besar siswa menjawab tidak melakukan kegiatan literasi numerasi yaitu sebanyak 207 (78%), hanya 29 (11%) yang menjawab melakukan kegiatan literasi numerasi dan 18 (10,6%) menjawab ragu-ragu.

Dari hasil  wawancara dengan pengurus osis dan hasil kuisioner, rendahnya minat siswa SMP N 2 Abang melakukan literasi numerasi disebabkan oleh beberapa hal yaitu ; 1) koleksi buka yang terbatas 241 (91,3%,)  2) perpustakaan tidak memiliki jadwal kunjungan 243 (91.7%),  3) tidak adanya pendampingan dari bapak ibu wali untuk kegiatan literasi numerasi 203 (76.9%),  4) sekolah tidak membuat  jadwal untuk kegiatan literasi numerasi 210 (79,6%) dan 5 sekolah tidak menjadwalkan siswa untuk mengekpresikan hasil literasi numerasi  210 (79,5)%.

Berdasarkan data sekolah dan laporan dari bidang kurikulum selama 3 tahun terakhir jumlah prestasi sebanyak  14 buah dengan rincian  tingkat kabupaten 6 buah, dan tingkat kecamatan 8 buah. Dari data prestasi, terlihat secara umum prestasi siswa SMP N 2 Abang tergolong rendah, salah satu penyebabnya disebabkan karena rendahnya literasi dan numerasi siswa.


3.2.2. Data literasi numerasi siswa setelah  penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris

Dari hasil kuisioner yang diberikan kepada siswa lewat goggle form,   literasi numerasi siswa setelah  penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris   dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut

Tabel 3.3. Data literasi numerasi siswa setelah penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris    

NO

PERTANYAAN                               

Jawaban

Ya

Tidak

Ragu

jumlah

%

jumlah

%

jumlah

%

1.

Apakah selama ini, anda  pernah berkunjung keperpustakaan untuk membaca-baca ?

195

80.2

29

11.9

19

7.8

2.

Apakah menurut anda perpustakaan sudah memiliki jadwal kunjungan untuk siswa ?

203

83.5

25

10.3

15

6.2

3.

Apakah menurut anda buku-buku bacaan diperpustakaan sudah cukup ?

143

58.8

83

34.2

17

7

4.

Apakah menurut anda, sekolah sudah menambah  buku-buku bacaan diperpustakaan  ?

213

87.7

14

5.8

16

6.6

5.

Apakah menurut anda buku-buku bacaan diperpustakaan perlu ditambah jumlahnya?

51

21

130

53.5

62

25.5

6.

Apakah menurut anda, sekolah telah memiliki program khusus untuk literasi numerasi siswa?

230

94.7

6

2.5

7

2.9

7.

Apakah menurut anda, sekolah perlu memiliki program khusus untuk kegiatan literasi numerasi bagi siswa?

277

93.4

3

1.2

13

5.3

8.

Apakah menurut anda, kegiatan literasi numerasi bagi siswa, perlu dijadwalkan ?

209

86

6

2.5

28

11.5

9.

Apakah selama ini, ada program sekolah untuk siswa agar melakukan  kegiatan membaca selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi?

203

83.5

26

10.7

14

5.8

10.

Apakah selama ini, anda melakukan  kegiatan membaca selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi?

157

64.6

58

23.9

20

11.5

11.

Apakah selama ini, ada pendampingan  dari bapak ibu guru tentang program sekolah untuk siswa agar melakukan  kegiatan membaca selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi?

172

70.8

39

16

32

13.2

12.

Apakah menurut anda, sudah ada keterlibatan bapak ibu guru dalam kegiatan literasi numerasi ?

209

86

12

4.9

22

9.1

13.

Apakah selama ini, anda melakukan literasi numerasi

220

90.5

4

1.8

19

7.8

14.

Apakah sekolah perlu menjadwalkan kegiatan untuk mengekpresikan potensi siswa termasuk hasil literasi numerasi?

220

90.5

5

2.1

18

7.4

15.

Apakah menurut anda, kegiatan literasi numerasi berhubungan dengan prestasi sekolah?

220

90.5

2

0.8

21

8.6

16.

Apakah menurut anda literasi numerasi itu penting bagi siswa?

226

93

5

2.1

12

4.9

Dari  table diatas terlihat literasi numerasi siswa SMP N 2 Abang ada peningkatan dan tergolong tinggi, ini ditunjukkan oleh data   Sebagian besar siswa melakukan kegiatan literasi numerasi  yaitu 220 (90.5%),  hanya 4 orang (1.8) tidak melakukan dan 19 orang (15.5%) menyatakan ragu-ragu. Dilihat dari kunjungan keperpustakaan Sebagian besar siswa  menyatakan mengunjungi perpustakaan 195 orang (80.2%), hanya 29 orang (11.9) tidak dan 19 orang (7.8%) menyatakan ragu-ragu.  Untuk kegiatan pelaksanaan literasi numerasi selama 15 menit di pagi hari, sebelum bel berbaris berbunyi, sebagian besar siswa menyatakan melaksanakan yaitu 157 orang (64.6%), yang tidak hanya 58 orang (23.9%) dan ragu-ragu 20 orang (11.5%).

Bila dihitung peningkatan literasi numerasi berdasarkarkan  4 indikator yaitu ; 1)  siswa yang pernah berkunjung keperpustakaan untuk membaca-baca,      2) siswa yang melakukan  kegiatan membaca selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi,  3) siswa yang melakukan literasi numerasi dan 4) siswa menyatakan  literasi numerasi itu penting, diperoleh data sebelum dan sesudah penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris  dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4. Data peningkatan literasi numerasi siswa setelah penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris    

No

PERTANYAAN

Jawaban

Jawaban

Jawaban

Ya awal

Ya akhir

slsh

%

tdk awal

tdk akhir

slsh

%

Ragu awal

Ragu  akhir

slsh

%

1.

Apakah selama ini, anda  pernah berkunjung keperpustakaan untuk membaca-baca ?

7

195

2685.71

50

29

-42.00

207

19

-90.82

2.

Apakah selama ini, anda melakukan  kegiatan membaca selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi?

29

157

441.38

207

58

-71.98

28

20

-28.57

3.

Apakah selama ini, anda melakukan literasi numerasi

41

220

436.59

201

4

-98.01

22

19

-13.64

4.

Apakah menurut anda literasi numerasi itu penting bagi siswa?

57

226

296.49

198

5

-97.47

9

12

33.33

Bila tabel di atas, dibuat dalam bentuk grafik akan terlihat sebagai berikut.

Grafik 2. peningkatan literasi numerasi siswa setelah penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris     

Dari grafik di atas, jelas kelihatan literasi numerasi siswa setelah penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris jauh lebih tinggi di bandingkan sebelum     penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris.

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh peningkatan keempat indikator yang dipergunakan untuk mengukur literasi numerasi siswa diperoleh data sebagai berikut;  1)  siswa yang pernah berkunjung keperpustakaan untuk membaca-baca awalnya  yang jawab ya 7 orang, setelah penerapan Meja Kapas berbasis manajmemen Keris menjadi 195 orang meningkat 2685,71% , 2) siswa yang melakukan  kegiatan membaca selama 15 menit sebelum bel berbaris berbunyi awalnya  yang jawab ya  29 orang, setelah penerapan Meja Kapas berbasis manajmemen Keris menjadi 157  orang meningkat 441,38%,  3) siswa yang melakukan literasi numerasi awalnya  yang jawab ya  41 orang, setelah penerapan Meja Kapas berbasis manajmemen Keris menjadi 220 orang meningkat 436,59%  dan 4) siswa menyatakan  literasi numerasi itu penting awalnya  yang jawab ya  57 orang, setelah penerapan Meja Kapas berbasis manajmemen Keris menjadi 226 orang meningkat 296,49%.

Berdasarkan prosentase peningkatan di atas, keempat indikator yang ditetapkan, semuanya naik lebih dari 80%, sehingga tindakan dianggap berhasil.

Dari hasil  wawancara dengan pengurus osis dan hasil kuisioner, peningkatan literasi numerasi siswa disebabkan karena  1) sudah ada penambahan koleksi buku diperpustakaan   213  (87,7%,),   2) perpustakaan sudah  memiliki jadwal kunjungan 203 (87.7%),  3) adanya pendampingan dari bapak ibu wali untuk kegiatan literasi numerasi 172 (70,8%),  4) sekolah membuat  jadwal untuk kegiatan literasi numerasi 230 (94.7%) dan 5 sekolah sudah  menjadwalkan siswa untuk mengekpresikan hasil literasi numerasi  230 (94.7)%.

Bila dibandingkan jumlah prestasi yang diperoleh literasi sebelum dan  setelah penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris , dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5. Data perbandingan jumlah prestasi yang diperoleh literasi sebelum dan  setelah penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris    

Jumlah prestasi

Sebelum

Sesudah

Tingkat

Tingkat

Kec

Kab

provinsi

Kec

Kab

provinsi

8

6

13

21

72

Total

14

106

Prosentase peningkatan

657.14

Dari tabel di atas, terlihat kenaikan prosentase prestasi siswa SMP N 2 Abang  penerapan Meja Kapas  berbasis menejemen Keris     sebesar 657.14% jauh di aatas 80%, sehingga tindakan dianggap berhasil.

Memperhatikan analisi yang telah dilakukan baik terhadap peningkatan literasi numerasi siswa amaupun prestasi siswa maka dapat dikatakan  meningkatkan Tri’S  dapat dilakukan dengan penerapan Meja Kapas  berbasis manajmene Keris.

3.2.3. Pembahasan

Berdasarkan diskripsi yang telah dilaksanakan, meningkatkan Tri’S  dapat dilakukan dengan penerapan Meja Kapas  berbasis manajmene Keris dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Menambah koleksi buku akan menyebabkan siswa memiliki banyak pilihan untuk melakukan literasi numerasi serta menghilangkan rasa jenuh akibat terbatasnya literatur yang ada.. Dengan banyaknya tersedia buku-buku bacaan akan menimbulkan motivasi bagi siswa untuk melaksanakan literasi numerasi .
  2. Jadwal kunjungan perpustakaan akan menyebabkan  setiap kelas dan guru mata pelajaran memiliki peluang untuk mengajak siswa belajar diperpustakaan, sesuai dengan materi pelajaran yang dibahas. Hal ini akan berdampak pada berfungsinya perpustakaan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan membiasakan siswa untuk memanfaatkan perpustakaan untuk kegiatan literasi numerasi.
  3. Kamis literasi pada jam pertama dialokasikan jadwal literasi numerasi bagi siswa dengan pendampingan oleh wali kelas akan menimbulkan kesadaran bersama untuk melakukan literasi numerasi. Pendampingan wali kelas akan berpengaruh pada tersetrukurnya literasi numerasi dengan baik serta menghasilkan hal-hal yang bermanfaat bagi siswa.
  4. Pagi hari selama 15 menit,  sebelum bel berbunyi dilakukan kegiatan literasi numerasi, akan menyebabkan terciptanya budaya literasi numerasi dikalangan siswa. Setiap pribadi siswa, akan terbawa dalam situasi literasi numerasi secara umum, sehingga akan dapat meningkatkan keinginan siswa untuk melakukan literasi numerasi.
  5. Sabtu kreativitas untuk mengekpresikan literasi numerasi siswa. Sabtu kreativitas, akan mendorong siswa untuk selalu mengembangkan kemampuan literasi numerasi karena diberikan peluang untuk menampilkan berbagai hasil literasi numerasi, seperti stori telling, speak contes, mepidarta, bercerita, mesatua, dan berpuisi. Sabtu kreativitas juga merupakan wadah bagi siswa untuk merefleksi diri, sejauh mana siswa mampu mengaplikasikan hasil literasi numerasi yang telah dilakukan.
  6. Manajemen Keris akan memberikan arah kepada semua warga sekolah untuk bertanggung jawab dengan tugas dan fungsi masing-masing, dengan memegang asas kesepakatn bersama, realisasi semua kesepakatan, integritas yang tinggi dalam menjalankan kewajiban dan memandang suvervisi sebagai bagian refleksi diri, untuk keberhasilan terlaksana program Meja Kapas.

Dampak dari penerapan Meja Kapas berbasis manajemen Keris  selain meningkatkan literasi numerasi juga  berimbas pada peningkatan prestasi siswa, hal ini disebabkan karena dengan meningkatnya literasi numerasi siswa dapat memahami dengan baik berbagai hal yang diperlukan untuk membelajarkan diri, menimbulkan motivasi yang tinggi, semangat untuk menimba ilmu sehingga memunculkan prestasi yang tinggi.

3.3. Dampak Kegiatan

  1. Dampak bagi siswa
  • Pada diri siswa timbul budaya literasi numerasi yang tinggi, sehingga siswa dapat mengoptimalkan waktu yang ada untuk hal-hal yang positif dalam rangka membelajarkan diri.
  • Timbulnya motivasi yang tinggi dikalangan siswa untuk terus menggali pengetahuan yang ada, sehingga akan tercipta iklim literasi numerasi yang baik.
  • Terjadi interaksi yang tinggi dalam siswa untuk saling mengisi diri dengan selalu berupaya untuk menggali pengetahuan yang ada.
  • Timbulnya kreativitas yang tinggi dikalangan siswa untuk mengekpresikan hasil literasi numerasi, sebagai bahan untuk merefleksikan diri.
  • Meningkatnya prestasi siswa yang didorong oleh kesadaran untuk berkolaborasi dengan teman dan selalu mengisi diri dengan kegiatan literasi numerasi.
  • Timbulnya karakter bagi siswa, untuk senantiasa memupuk rasa kebersamaan, kebinekaan, gotong royong dan saling menghargai yang pada akhirnya akan melahirkan pelajar profil Pancasila.
  1. Dampak bagi orang tua siswa
  • Dengan terbentuknya budaya literasi numerasi dikalangan siswa yang merupakan salah satu karakter positif, membuat Orang tua merasa senang, karena sejatinya orang tua sangat mengharapkan dengan bersekolah, anaknya mampu melakukan hal-hal yang berguna baik bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat,
  • Dengan adanya peningkatan prestasi di sekolah, akan dapat menimbulkan rasa bangga bagi orang tua, dan ikut memotivasi anaknya, agar lebih maksimal lagi mengisi diri.
  1. Dampak bagi sekolah
  • Sekolah akan memiliki acuan dalam rangka meningkatkan literasi numerasi  dan prestasi siswa.
  • Sekolah akan memiliki salah satu acuan dalam rangka  meningkatkan literasi numerasi dan prestasi siswa.

3.4. Faktor Pendukung

Faktor pendukung dalam penerapan Meja Kapas  berbasis manajemen Keris   adalah sebagai berikut :

  • Adanya kekompakan dan keseriusan dari seluruh warga sekolah untuk menerapkan Meja Kapas berbasis manajemen Keris dalam melakukan tugas dan fungsi masing-masing.
  • Adanya sumber pendanaan selain dana Bos, yaitu koperasi osis dan penjualan sampah plastik serta kertas, sehingga pengadaan bahan bacaan lebih banyak bisa diwujudkan.
  • Keterbukaan dan kejujuran siswa dalam memberikan responden, usul dan saran, sehingga sekolah dapat melakukan berbagai hal sesuai dengan kebutuhan siswa.

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

  • Simpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : Meningkatkan Tri’Si siswa SMP N 2 Abang dapat dilakukan melalui penerapan  Meja Kapas berbasis manajemen Keris

Hal ini terbukti dari adanya  peningkatan literasi numerasi siswa sebagai berikut : 1) sebagian besar siswa melakukan kegiatan literasi numerasi  yaitu 220 (90.5%),  hanya 4 orang (1.8) tidak melakukan dan 19 orang (15.5%) menyatakan ragu-ragu, 2) dilihat dari kunjungan keperpustakaan Sebagian besar siswa  menyatakan mengunjungi perpustakaan 195 orang (80.2%), hanya 29 orang (11.9) tidak dan 19 orang (7.8%) menyatakan ragu-ragu, 3)  kegiatan pelaksanaan literasi numerasi selama 15 menit di pagi hari, sebelum bel berbaris berbunyi, sebagian besar siswa menyatakan melaksanakan yaitu 157 orang (64.6%), yang tidak hanya 58 orang (23.9%) dan ragu-ragu 20 orang (11.5%).

.

  • Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang diambil dapat disarankan sebagai berikut :

  1. Kepada satuan pendidikan yang lain, agar menerapkan Meja Kapas berbasis manajemen Keris sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan literasi numerasi dan prestasi siswa.
  1. Kepada satuan pendidikan, hendaknya mencoba untuk melakukan inovasi sejenis, dalam upaya untuk meningkatkan literasi numerasi dan prestasi siswa.

Daftar Pustaka

Direktorat Jendera lPAUD, Dikdasdan Dikmen,  2011. Penguatan  Literasi dan Numerasi di Sekolah. Jakarta, Balai Pustaka

Dyah Worowirastri Ekowati dan  Beti Istanti Suwandaya, 2014 Literasi Numerasi untuk Sekolah Dasar, Bandung  UMM PRESS

Nurhayati, 2010. Dasar-dasar statistic, Jakarta Balai Pustaka


Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.