Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Ku Baca Ku Cari Ku Tempel Ku Bahagia

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Ku Baca, Ku Cari, Ku Tempel, Ku Bahagia !

Nama : YUNEVA DWI P., S.Pd

Nama Lembaga : SDN SUMBERINGIN KABUH JOMBANG

“Anak-anak, materi tentang sifat-sifat cahaya telah selesai, untuk mengetahui pemahaman kalian tentang materi ini, ibu akan melaksanakan asesmen formatif”.

Seketika kelas yang sebelumnya ramai berubah menjadi diam, sesepi dompet saya di akhir bulan he..he..he.. . Asesmen, ulangan, ataupun ujian ternyata menjadi hal yang menakutkan bagi siswa serta menjadi hal yang memberatkan. Lembar soal yang diberikan seakan menjadi sosok berhantu yang ditakuti siswa. Hal inipun berdampak pada hasil yang diperoleh. Seperti hasil asesmen formatif yang saya lakukan pada materi sifat Cahaya mata pelajaran IPAS, masih banyak anak-anak yang mendapat nilai di bawah rata-rata.

Dalam Kurikulum Merdeka, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), dengan harapan dapat memicu anak untuk dapat mengelola lingkungan alam dan sosial dalam satu kesatuan. Kelas V tahun pelajaran 2023/2024 telah melaksanakan kurikulum merdeka di kelas IV sebelumnya sudah tidak asing lagi dengan mata pelajaran IPAS ini. Menurut hasil dari asesemen diagnostic Non Kognitif dan kognitif yang sudah saya lakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dapat disimpulkan bahwa salah satu mata pelajaran yang kurang disukai siswa adalah mata pelajaran IPAS ini. Salah satu alasan mata pelajaran IPAS kurang disukai karena beragamnya materi yang ada di dalamnya dan berujung pada kebosanan siswa. Ditambah lagi dengan lembar soal yang memberatkan dan menakutkan

Sebagai seorang guru yang ingin berubah (memuji diri sendiri adalah sebagian dari kepercayaan diri), saya mencari ke segala arah untuk menemukan sebuah kisah klasik. Penemuan sayapun bermuara di banyak pembahasan pada modul guru penggerak. Terinspirasi dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara, pendidik harus memahami bahwa kodrat anak adalah bermain sehingga pembelajaran bisa diintegraskan dengan bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Saya menginginkan siswa saya merasa senang dan bahagia ketika mengikuti pembelajaran.

Guru berperan sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan tersebut. Mata pelajaran IPAS dengan berbagai kompleksitas materinya, saya berharap siswa bisa tetap antusias dalam proses pembelajaran. Saya juga berharap siswa dapat mengambil manfaat Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial bagi kehidupan sehari-hari dan juga mampu menumbuhkan sikap belajar positif seperti disiplin, pantang menyerah, kolaborasi, dan kejujuran. Saya juga ingin menampilkan pemahaman materi siswa melalui kegiatan yang menyenangkan agar kita dapat memberikan pendidikan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jamannya.

Untuk mencapai harapan sikap belajar positif , saya menyimpulkan bahwa siswa butuh dipahami kebutuhannya, diberikan pembelajaran yang menarik agar materi dapat tersampaikan dengan baik, alur tujuan pembelajaran dapat tercapai dan dapat menumbuhkan karakter Profil Pelajar Pancasila. Sepertinya langkah awal yang harus saya lakukan adalah mengubah mindset atau pola pikir dari “IPAS itu sulit” menjadi “IPAS itu mudah dan menyenangkan”.

Saya ingin memberikan pelayanan yang baik kepada siswa saya baik pembelajaran maupun asesmen yang saya lakukan. Saya ingin menciptakan suasana asesmen yang luwes dan nyaman. Saya ingin anak-anak tidak terbebani dengan asesmen dan anak-anak merasakan asesmen yang berbeda. Anak-anak senang, alur tujuan pembelajaran tercapai dan sayapun mendapatkan nilai untuk diisikan di laporan penilaian.

Memanfatkan media sosial seperti tik tok, sayapun mencari beberapa praktik baik yang disajikan di tik tok dengan menarik. Muncullah ide permainan yang saya beri nama “Ku Baca, Ku Cari, Ku Tempel, Ku Bahagia”. Dengan kelompok, anak-anak akan membaca soal, mencari jawaban dan menempelkannya pada lembar yang disediakan. Lembar soal saya buat semenarik mungkin agar anak tertarik untuk mencoba. Permainan ini untuk memberikan pembelajaran yang berkesan dan menyenangkan serta merubah mindset bahwa penilaian bukan lagi hal yang menakutkan. Adapun Langkah-langkah dalam permainan ini adalah

  1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
  2. Guru menyiapkan lembar soal dengan menarik
  3. Guru menyiapkan potongan jawaban
  4. Setiap kelompok membaca soal, mencari jawaban serta menempelkannya di lembar yang sudah disediakan
  5. Setiap kelompok berlomba untuk menyelesaikan permainannya

Permainan ini saya berikan secara berkelompok terlebih dahulu agar Anak dapat belajar berkolaborasi dengan teman, belajar untuk mengemukakan pendapat, belajar untuk bekerjasama, belajar untuk saling menghargai, serta mampu memahami materi dengan cepat. Tentunya hal ini dapat membentuk karakter yang diharapkan dari Profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum merdeka.

Ketika permainan ini saya terapkan pada mata pelajaran IPAS dengan materi sifat-sifat Cahaya, anak-anak sangat antusias dan membuat kelas menjadi hidup. Masing-masing kelompok bersemangat berlomba untuk menyelesaikan permainan.  Secara tidak sadar anak-anak telah melaksanakan asesmen dengan cara yang menyenangkan. Saat refleksi pembelajaran, anak-anak merasa senang dengan pembelajaran ini.

Asesmen yang menarik dan menyenangkan dapat dikembangkan dan diterapkan pada mata pelajaran lainnya. Permainan Ku Baca, Ku Cari, Ku Tempel, Ku Bahagia tidak hanya memberikan pembelajaran yang menyenangkan, namun juga bermakna. Asesmen yang dulunya menjadi hal yang menakutkan, nantinya akan menjadi hal yang dinantikan. IPAS pelajaran yang kurang disukai siswa, nantinya akan menjadi pelajaran yang dicintai. Materi yang sulit dipahami, nantinya akan menjadi hal yang mudah dimengerti.

 

“Kita Mau Jika Mampu, Kita Bisa Jika Terbiasa”

 

 

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.