Awal:
Matematika merupakan pelajaran yang sangat memperhatikan syarat dan prasyarat. Maka fondasi dan penguasaan di fase A akan cukup mempengaruhi proses pembelajaran dan penguasaan materi di fase selanjutnya. Menyadari bahwa penguasaan keterampilan berhitung di fase A akan mempengaruhi fase sebelumnya maka proses pembelajaran perlu dipersiapkan sedemikian rupa sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan dapat bersama-sama mencapai keterampilan yang diharapkan.
Tantangan:
Setelah melalui proses pembelajaran dan melakukan asesmen diagnostik tantangan yang dirasakan adalah terdapat gap yang cukup jauh diantara kemampuan anak terkait kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan. Hal ini cukup berdampak pada proses pembelajaran dan pengelolaan kelas. Anak-anak yang sangat mahir akan lebih cepat mengerjakan, selesai lebih dulu dan kemudian mereka akan bermain atau mengobrol. Sementara anak-anak yang perlu intervensi khusus, memerlukan waktu yang lebih lama untuk menguasai kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan.
Aksi :
Untuk sama-sama meningkatkan kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan maka dibuatlah program pembiasaan mental kalkulasi. Setiap siswa akan melakukan pembiasaan berhitung di 10 menit awal pembelajaran lalu kemudian menuliskan hasilnya di scoreboard yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Target awal untuk semua siswa ditetapkan dapat menyelesaikan 20 soal dalam waktu 3 menit. Kami bersama-sama membahas target yang ditetapkan tersebut. Setelah 2 pertemuan, kami membahas kembali hasil yang diperoleh siswa kemudian kami melakukan refleksi. Dari hasil refleksi kemudian kami menetapkan kembali target bagi masing-masing individu. Disinilah proses differensiasi terjadi. Untuk siswa yang mahir, menetapkan bahwa mereka menantang diri mereka sendiri untuk menyelesaikan waktu 20 soal dalam waktu 2 menit. Bahkan ada yang menantang diri untuk menyelesaikannya dalam waktu 1 menit. Untuk siswa yang perlu intervensi khusus, mereka mencoba untuk dapat menyelesaikan 5-10 soal dalam waktu 3 menit. Kami melihat dan membahas bersama scoreboard yang kami miliki lalu menetapkan penyesuaian /perubahan target apa yang bisa dilakukan. Ada kalanya untuk yang mahir, waktu tetap sama 3 menit namun kesulitan soal yang ditingkatkan.
Refleksi/ Perubahan :
Melalui proses refleksi scoreboard yang dimiliki dan proses penyesuaian target yang dilakukan. Anak-anak ikut terlibat aktif dalam pencapaian tujuan bersama. Bagi mereka yang mahir tetap merasa tertantang dan bagi mereka yang memerlukan intervensi tetap dapat merayakan keberhasilan-keberhasilan yang mereka raih. Mereka juga dapat memantau pencapaian mereka melalui scoreboard yang dimiliki.