Tugas guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa untuk tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Guru harus mampu memetakan kebutuhan peserta didik sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajarnya. Guru harus mampu merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan pemetaan dengan memberikan berbagai pilihan, strategi, materi maupun cara belajar. Melalui pembelajaran berdiferensiasi dengan integrasi refleksi model 4P diakhir pembelajaran, kita berupaya untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi siswa agar mereka dapat belajar sesuai minat dan kebutuhannya. Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak (Nadiem Makarim).
Suatu ketika saya menjumpai siswa nampak tidak semangat dalam pembelajaran, seringkali bosen dan bahkan mengantuk saat ditengah tengah pembelajaran berlangsung. Diakhir pembelajaran nampak pula kurang maksimal dalam menyerap materi yang telah dipelajari hari ini disekolah. Mereka cenderung diam dan kurang aktif dalam pembelajaran.
Karena muncul tantangan itulah, saya berkomitmen untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan lebih berpihak kepada murid yaitu dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi yang diintegrasikan dengan refleksi model 4P. Langkah awal saya menyusun dan melaksanakan asesmen diagnostik untuk mengetahui kesiapan siswa. Dilanjutkan dengan test non kognitif yang dilakukan dengan wawancara untuk mengetahui minat dan gaya belajar peserta didik. Seluruh informasi yang saya dapat kemudian saya tuangkan dalam rencana pembelajaran, kriteria pembelajaran, lembar kerja, asesmen dan rubrik penilaian. Berdasarkan hasil asesmen, saya dapat memetakan siswa berdasarkan gaya belajarnya yaitu Visual, Audiotori dan Kinestetik. Untuk memulai pelaksanaan pembelajaran, langkah yang saya lakukan adalah menjalin kedekatan dengan siswa. Saya melakukan pembiasaan pagi dengan menyambut mereka sebelum memasuki kelas. Dengan suasana yang humoris, dekat dan bersahabat bagi mereka.
Kemudian melakukan apersepsi diawal pembelajaran dengan memberikan motivasi dan afirmasi positif kepada siswa. Tak lupa, untuk menumbuhkan komitmen siswa dan guru selama proses pembelajaran, siswa dilibatkan dalam menyusun keyakinan kelas. Siswa menuliskan kelas impian yang mereka harapkan. Hal ini akan membangun komitmen bersama dalam belajar. Selanjutnya untuk menumbuhkan semangat belajar siswa, dilakukan dengan memberikan pertanyaan pemantik terlebih dahulu, yang kemudian disusul dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja kepada siswa sebagai panduan pembelajaran. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan gaya belajarnya. Dalam kelompok mereka menggali terkait konten pembelajaran.
Untuk siswa yang memiliki gaya belajar audiotori, mereka belajar melalui video pembelajaran yang di lihat pada laptop agar tidak mengganggu siswa dengan gaya belajar yang berbeda. Untuk siswa yang memiliki gaya belajar visual, mereka diakomodir dengan membaca poster yang menarik dan sumber bacaan lainnya. Untuk siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, mereka belajar melalui pengamatan dan percobaan. Didalam kelompok mereka mendapatkan proporsi yang sama dalam pendampingan belajar. Pembelajaran dikelas nampak sangat menyenangkan dan penuh antusias. Diakhir pembelajaran, siswa membuat Refleksi Model 4P yang terdiri dari Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Perubahan dengan bentuk dan hiasan menarik versi mereka. Dengan membuat refleksi Model 4P diakhir pembelajaran, dapat melatih siswa untuk mengungkapkan pendapat dan aspirasi pada proses pembelajaran yang telah dipelajari hari ini. Itu sangat mempengaruhi daya serap materi yang telah mereka pelajari pada pertemuan hari ini. Dan juga dapat meningkatkan kreatifitas siswa untuk berkreasi membuat Refleksi Modul 4P dengan ciri khas mereka.
Dengan pembelajaran berdiferensiasi dengan integrasi refleksi model 4P ini, banyak sekali perubahan yang besar dalam proses pembelajaran serta semangat belajar dalam diri siswa. Suatu pelajaran yang dapat diambil dalam sebuah aksi kecil guru, dimana memberikan perubahan yang sangat signifikan dalam diri murid. Tercipta pula lingkungan belajar yang menyenangkan yang lebih berpihak pada murid tentunya, murid menjadi lebih antusias hingga akhir pembelajaran karena belajar sesuai gaya belajar mereka. Dan dimaksimalkan dengan kegiatan refleksi model 4P diakhir pembelajaran.