Membuat succses criteria untuk mencapai tujuan pembelajaran peserta didik, kemudian mengarahkan peserta didik untuk memilih proyek yang akan mereka buat sesuai dengan minat serta bakatnya.
Membuat succses criteria untuk mencapai tujuan pembelajaran peserta didik, kemudian mengarahkan peserta didik untuk memilih proyek yang akan mereka buat sesuai dengan minat serta bakatnya.
Awal
Project based learning memiliki potensi yang besar untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi peserta didik. Membuat proyek dalam project based learning dilihat pada proses, kreativitas dan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar peserta didik dan dapat lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru. Adapun yang dapat guru lakuan yaitu dengan merancang strategi untuk memunculkan atau mengembangkan keterampilan peserta didik berdasarkan minat dan bakatnya. Sebagai tambahan, tingkatan atau tahapan pembelajaran pun harus diperhatikan agar mampu menghadirkan penilaian yang holistik. Hal ini sejalan dengan konsep kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence) dan taksonomi Bloom (Bloom Taxonomy). Dengan mengkombinasikan kedua konsep tersebut, maka dapat memfasilitasi agensi peserta didik atau student agency (choice, voice, ownership). Student agency jika diterjemahkan menjadi kemampuan bertindak peserta didik. Artinya pembelajaran melalui kegiatan yang bermakna dan relevan bagi peserta didik, didorong oleh minat mereka, dan seringkali dimulai dari diri sendiri dengan bimbingan yang sesuai dari guru. Sederhananya, memberi peserta didik kesempatan bersuara dan memilih cara mereka belajar.
Saya merasa bahwa selama ini tujuan pembelajaran belum tercapai secara maksimal, terlihat ketika evaluasi peserta didik belum memahami materi yang disampaikan. Adapun proses dan metode yang diberikan cenderung monoton sehingga peserta didik kesulitan untuk mencapai tujuan pembelajaran karena tidak ada metode yang bisa memfasilitasi minat dan bakat peserta didik.
Tantangan
Tantangan yang guru hadapi adalah suasana kelas, baik berupa metode yang tidak efisien maupun psikologis peserta didik yang sulit menangkap materi atau bahkan tidak memiliki minat belajar yang tinggi. Rendahnya minat belajar peserta didik dipengaruhi oleh kurangnya inovasi pembelajaran, yang didasari oleh minimnya kreatifitas pengajar dalam menyampaikan materi. Salah satu pelajaran yang menjadi korban berkurangnya minat belajar dalam diri peserta didik mempelajari tentang sejarah, sebab pelajaran sejarah cenderung membosankan, selain materi yang kerap diulang juga suasana pembelajaran yang cenderung monoton.
Aksi
Kegiatan atau langkah pertama yang saya lakukan menyusun sucses criteria bagi peserta didik. Adapun sucses criteria yang saya buat yaitu:
Knowledge (pengetahuan):
Peserta didik mengenal biografi Nabi Muhammad Saw (keluarga dan kisahnya dari masa ke masa.
Peserta didik memahami 4 keteladanan Nabi Muhammad Saw
Skill (keahlian):
Peserta didik dapat menceritakan kisah Nabi Muhammad Saw. (Communication skill)
Peserta didik dapat bekerjasama dengan teman kelompoknya. (Social skill)
Concept (Konsep): Peserta didik harus memahami dan menerapkan akhlak Nabi Muhammad Saw dalam kehidupan sehari-hari supaya dapat memberikan kebermanfaatan bagi orang lain.
Kedua, dalam kegiatan belajar mengajar pembelajaran berpusat kepada peserta didik (Student centered learning). Materi yang disampaikan tidak menggunakan metode ceramah, akan tetapi peserta didik mencari tahu informasi terkait dengan materi melalui media yang sudah guru persiapkan. Adapun media nya yaitu berupa informasi yang di tempelkan di kelas dengan jarak yang tidak terlalu dekat, kemudian peserta didik berpindah untuk mencari informasi yang lainnya (bertukar tempat dengan teman).
Ketiga, setelah mereka mengetahui informasi tersebut selanjutnya mereka harus membuat proyek secara berkelompok dengan memilih media apa yang akan mereka buat. Dalam proses ini guru menerapkan student agency mereka memilih bentuk proyeknya.
Pilihan bentuk proyek peserta didik:
Mind map
Mini journal
Callighraphy
Flashcard
Big book
Present a slide
Infoghrafic/poster
Produce a video
Pelajaran
Membuat inovasi pembelajaran untuk meningkatkan student agency dapat menambah pemahaman peserta didik serta membuat mereka lebih percaya diri terhadap hasil kerjanya yang mereka pilih sendiri sesuai minat dan bakatnya. Peserta didik juga diberdayakan untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam upaya menyelesaikan proyeknya. Dengan adanya succses criteria peserta didik juga akan terlatih dalam kemampuan sosialnya hal ini akan saling membantu ketika ada temannya yang memilih jenis proyek yang sama, ataupun saling berkonsultasi dalam pengoperasian aplikasi tertentu. Sebagai tambahan, peserta didik akan merasa lebih memahami pelajaran dan memiliki motivasi yang meningkat untuk menunjukkan potensinya, bahkan bagi peserta didik yang tidak aktif di kelas sekalipun. Sehingga pada akhirnya guru bisa menilai bahwa dengan student agency peserta didik dapat lebih tertarik dan memahami materi sejarah kisah Nabi Muhammad Saw.
Membuat succses criteria untuk mencapai tujuan pembelajaran peserta didik, kemudian mengarahkan peserta didik untuk memilih proyek yang akan mereka buat sesuai dengan minat serta bakatnya.
Awal
Project based learning memiliki potensi yang besar untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi peserta didik. Membuat proyek dalam project based learning dilihat pada proses, kreativitas dan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar peserta didik dan dapat lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru. Adapun yang dapat guru lakuan yaitu dengan merancang strategi untuk memunculkan atau mengembangkan keterampilan peserta didik berdasarkan minat dan bakatnya. Sebagai tambahan, tingkatan atau tahapan pembelajaran pun harus diperhatikan agar mampu menghadirkan penilaian yang holistik. Hal ini sejalan dengan konsep kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence) dan taksonomi Bloom (Bloom Taxonomy). Dengan mengkombinasikan kedua konsep tersebut, maka dapat memfasilitasi agensi peserta didik atau student agency (choice, voice, ownership). Student agency jika diterjemahkan menjadi kemampuan bertindak peserta didik. Artinya pembelajaran melalui kegiatan yang bermakna dan relevan bagi peserta didik, didorong oleh minat mereka, dan seringkali dimulai dari diri sendiri dengan bimbingan yang sesuai dari guru. Sederhananya, memberi peserta didik kesempatan bersuara dan memilih cara mereka belajar.
Saya merasa bahwa selama ini tujuan pembelajaran belum tercapai secara maksimal, terlihat ketika evaluasi peserta didik belum memahami materi yang disampaikan. Adapun proses dan metode yang diberikan cenderung monoton sehingga peserta didik kesulitan untuk mencapai tujuan pembelajaran karena tidak ada metode yang bisa memfasilitasi minat dan bakat peserta didik.
Tantangan
Tantangan yang guru hadapi adalah suasana kelas, baik berupa metode yang tidak efisien maupun psikologis peserta didik yang sulit menangkap materi atau bahkan tidak memiliki minat belajar yang tinggi. Rendahnya minat belajar peserta didik dipengaruhi oleh kurangnya inovasi pembelajaran, yang didasari oleh minimnya kreatifitas pengajar dalam menyampaikan materi. Salah satu pelajaran yang menjadi korban berkurangnya minat belajar dalam diri peserta didik mempelajari tentang sejarah, sebab pelajaran sejarah cenderung membosankan, selain materi yang kerap diulang juga suasana pembelajaran yang cenderung monoton.
Aksi
Kegiatan atau langkah pertama yang saya lakukan menyusun sucses criteria bagi peserta didik. Adapun sucses criteria yang saya buat yaitu:
Knowledge (pengetahuan):
Peserta didik mengenal biografi Nabi Muhammad Saw (keluarga dan kisahnya dari masa ke masa.
Peserta didik memahami 4 keteladanan Nabi Muhammad Saw
Skill (keahlian):
Peserta didik dapat menceritakan kisah Nabi Muhammad Saw. (Communication skill)
Peserta didik dapat bekerjasama dengan teman kelompoknya. (Social skill)
Concept (Konsep): Peserta didik harus memahami dan menerapkan akhlak Nabi Muhammad Saw dalam kehidupan sehari-hari supaya dapat memberikan kebermanfaatan bagi orang lain.
Kedua, dalam kegiatan belajar mengajar pembelajaran berpusat kepada peserta didik (Student centered learning). Materi yang disampaikan tidak menggunakan metode ceramah, akan tetapi peserta didik mencari tahu informasi terkait dengan materi melalui media yang sudah guru persiapkan. Adapun media nya yaitu berupa informasi yang di tempelkan di kelas dengan jarak yang tidak terlalu dekat, kemudian peserta didik berpindah untuk mencari informasi yang lainnya (bertukar tempat dengan teman).
Ketiga, setelah mereka mengetahui informasi tersebut selanjutnya mereka harus membuat proyek secara berkelompok dengan memilih media apa yang akan mereka buat. Dalam proses ini guru menerapkan student agency mereka memilih bentuk proyeknya.
Pilihan bentuk proyek peserta didik:
Mind map
Mini journal
Callighraphy
Flashcard
Big book
Present a slide
Infoghrafic/poster
Produce a video
Pelajaran
Membuat inovasi pembelajaran untuk meningkatkan student agency dapat menambah pemahaman peserta didik serta membuat mereka lebih percaya diri terhadap hasil kerjanya yang mereka pilih sendiri sesuai minat dan bakatnya. Peserta didik juga diberdayakan untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam upaya menyelesaikan proyeknya. Dengan adanya succses criteria peserta didik juga akan terlatih dalam kemampuan sosialnya hal ini akan saling membantu ketika ada temannya yang memilih jenis proyek yang sama, ataupun saling berkonsultasi dalam pengoperasian aplikasi tertentu. Sebagai tambahan, peserta didik akan merasa lebih memahami pelajaran dan memiliki motivasi yang meningkat untuk menunjukkan potensinya, bahkan bagi peserta didik yang tidak aktif di kelas sekalipun. Sehingga pada akhirnya guru bisa menilai bahwa dengan student agency peserta didik dapat lebih tertarik dan memahami materi sejarah kisah Nabi Muhammad Saw.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
Awal
Project based learning memiliki potensi yang besar untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi peserta didik. Membuat proyek dalam project based learning dilihat pada proses, kreativitas dan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar peserta didik dan dapat lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru. Adapun yang dapat guru lakuan yaitu dengan merancang strategi untuk memunculkan atau mengembangkan keterampilan peserta didik berdasarkan minat dan bakatnya. Sebagai tambahan, tingkatan atau tahapan pembelajaran pun harus diperhatikan agar mampu menghadirkan penilaian yang holistik. Hal ini sejalan dengan konsep kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence) dan taksonomi Bloom (Bloom Taxonomy). Dengan mengkombinasikan kedua konsep tersebut, maka dapat memfasilitasi agensi peserta didik atau student agency (choice, voice, ownership). Student agency jika diterjemahkan menjadi kemampuan bertindak peserta didik. Artinya pembelajaran melalui kegiatan yang bermakna dan relevan bagi peserta didik, didorong oleh minat mereka, dan seringkali dimulai dari diri sendiri dengan bimbingan yang sesuai dari guru. Sederhananya, memberi peserta didik kesempatan bersuara dan memilih cara mereka belajar.
Saya merasa bahwa selama ini tujuan pembelajaran belum tercapai secara maksimal, terlihat ketika evaluasi peserta didik belum memahami materi yang disampaikan. Adapun proses dan metode yang diberikan cenderung monoton sehingga peserta didik kesulitan untuk mencapai tujuan pembelajaran karena tidak ada metode yang bisa memfasilitasi minat dan bakat peserta didik.
Tantangan
Tantangan yang guru hadapi adalah suasana kelas, baik berupa metode yang tidak efisien maupun psikologis peserta didik yang sulit menangkap materi atau bahkan tidak memiliki minat belajar yang tinggi. Rendahnya minat belajar peserta didik dipengaruhi oleh kurangnya inovasi pembelajaran, yang didasari oleh minimnya kreatifitas pengajar dalam menyampaikan materi. Salah satu pelajaran yang menjadi korban berkurangnya minat belajar dalam diri peserta didik mempelajari tentang sejarah, sebab pelajaran sejarah cenderung membosankan, selain materi yang kerap diulang juga suasana pembelajaran yang cenderung monoton.
Aksi
Kegiatan atau langkah pertama yang saya lakukan menyusun sucses criteria bagi peserta didik. Adapun sucses criteria yang saya buat yaitu:
Knowledge (pengetahuan):
Peserta didik mengenal biografi Nabi Muhammad Saw (keluarga dan kisahnya dari masa ke masa.
Peserta didik memahami 4 keteladanan Nabi Muhammad Saw
Skill (keahlian):
Peserta didik dapat menceritakan kisah Nabi Muhammad Saw. (Communication skill)
Peserta didik dapat bekerjasama dengan teman kelompoknya. (Social skill)
Concept (Konsep): Peserta didik harus memahami dan menerapkan akhlak Nabi Muhammad Saw dalam kehidupan sehari-hari supaya dapat memberikan kebermanfaatan bagi orang lain.
Kedua, dalam kegiatan belajar mengajar pembelajaran berpusat kepada peserta didik (Student centered learning). Materi yang disampaikan tidak menggunakan metode ceramah, akan tetapi peserta didik mencari tahu informasi terkait dengan materi melalui media yang sudah guru persiapkan. Adapun media nya yaitu berupa informasi yang di tempelkan di kelas dengan jarak yang tidak terlalu dekat, kemudian peserta didik berpindah untuk mencari informasi yang lainnya (bertukar tempat dengan teman).
Ketiga, setelah mereka mengetahui informasi tersebut selanjutnya mereka harus membuat proyek secara berkelompok dengan memilih media apa yang akan mereka buat. Dalam proses ini guru menerapkan student agency mereka memilih bentuk proyeknya.
Pilihan bentuk proyek peserta didik:
Mind map
Mini journal
Callighraphy
Flashcard
Big book
Present a slide
Infoghrafic/poster
Produce a video
Pelajaran
Membuat inovasi pembelajaran untuk meningkatkan student agency dapat menambah pemahaman peserta didik serta membuat mereka lebih percaya diri terhadap hasil kerjanya yang mereka pilih sendiri sesuai minat dan bakatnya. Peserta didik juga diberdayakan untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam upaya menyelesaikan proyeknya. Dengan adanya succses criteria peserta didik juga akan terlatih dalam kemampuan sosialnya hal ini akan saling membantu ketika ada temannya yang memilih jenis proyek yang sama, ataupun saling berkonsultasi dalam pengoperasian aplikasi tertentu. Sebagai tambahan, peserta didik akan merasa lebih memahami pelajaran dan memiliki motivasi yang meningkat untuk menunjukkan potensinya, bahkan bagi peserta didik yang tidak aktif di kelas sekalipun. Sehingga pada akhirnya guru bisa menilai bahwa dengan student agency peserta didik dapat lebih tertarik dan memahami materi sejarah kisah Nabi Muhammad Saw.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.