Menjadi seorang guru kontributor berita diawali dengan masa pengabdian menjadi guru Indonesia yang mengajar anak-anak TKI di perbatasan Malaysia – Indonesia selama lima tahun (2013 – 2018). Setelah menyelesaikan tugas mengajar di luar negeri, saya kembali ke Indonesia dan memulai menulis dengan melahirkan buku karya tunggal yang berjudul Kisah Mutiara Indonesia di Negeri Sabah pada tahun 2019. Selanjutnya di tahun sama menjadi awal saya menulis sebuah berita dalam berbagai bentuk kompetisi maupun sejenisnya. Hati saya tergerak untuk mencoba menulis tentang kegiatan maupun program unggulan yang ada di sekolah SMP Swasta di Surabaya tersebut. Jujur, saya sempat terbesit bagaimana agar sekolah itu bisa dikenal masyarakat luas selain secara kasat mata. Akhirnya saya coba memberanikan diri menulis berita online pertama kali di sebuah media berita yang bernama Klikmu.Co dan PWMU.Co.
Tantangan baru bagi saya karena belum pernah menulis liputan berita dan bahkan bertemu dengan puluhan kontributor hebat yang sudah menulis puluhan bahkan ratusan artikel berita. Prasyarat yang diberikan kepada setiap kontributor adalah menulis naskah minimal 300 kata, tidak ada unsur SARA, foto atau dokumentasi harus dipertanggungjawabkan, dan menggunakan konsep 5W + 1H dalam menyusun naskah berita. Saat itu saya mencoba mengirimkan berita pertama yakni saat tiga siswa meraih medali emas dalam ajang olimpiade bahasa inggris di tingkat provinsi. Setelah dikurasi oleh tim redaktur, tulisan saya dimuat pertama kalinya pada tahun 2019 lalu. Tetapi hal itu belum bisa dinyatakan masuk menjadi kontributor resmi karena setiap penulis berita harus menulis minimal lima artikel berita. Selain itu saya pernah mengalami bahwa tulisan pernah diberikan saran, masukkan dan kritik agar bisa memperbaiki tulisan dan itu merupakan tantangan berikutnya bagi saya khususnya. Setelah itu jika lolos redaksi oleh tim editor maka saya dinyatakan resmi menjadi kontributor.
Proses menulis artikel saat itu tidak mudah. Karena saya sebagai guru harus berjuang memviralkan nama sekolah agar tetap dikenal masyarakat luas. Setiap momen kegiatan harus menjadi kesempatan bagi saya untuk mengangkat isu kegiatan bersifat pendidikan ini ke publik. Jalan yang bisa saya tempuh adalah tak lain membuat berita kembali. Kepala sekolah dan jajaran guru lainnya turut senang dan bahagia lantaran berita kegiatan sekolah sudah menunjukkan hasil yang cukup dikenal oleh kalangan masyarakat. Selanjutkan nama sekolah makin lama makin dikenal, beberapa calon wali siswa pun berdatangan ke sekolah itu dan mau mendaftarkan anaknya karena sekolah bisa melahirkan banyak kegiatan bermanfaat dan prestasi siswa yang membanggakan. Setelah menjadi kontributor di media Klikmu.Co, saya terus melebarkan pengalaman menulis berita ke media Pwmu.Co. Media ini lebih ketat dalam seleksinya untuk menjadi bagian dari tim kontributor yakni harus memiliki niat sungguh-sungguh dan mampu komitmen dalam menulis. Segala isu pendidikan harus dipahami dengan baik dan mampu memberikan dampak positif bagi saya sebagai kontributornya. Pencapaian ratusan artikel berita lebih bersama Klikmu.Co, Pwmu.Co dan media lain seperti republika.co.id, kompasiana.com, radar jatim.id maupun beritajatim.com ini telah menjadikan pengalaman saya tentang dunia berita semakin paham akan segala kekurangan dalam menulis.
Hasil yang dicapai yakni lebih dari 125 artikel berita masih belum cukup untuk turut membantu mewujudkan iklim literasi regional dan nasional dengan menuliskan kisah perjuangan anak TKI, prestasi anak TKI maupun anak sekolah lain bahkan mengangkat berita kualitas sebuah sekolah. Oleh karena itu saya akan terus berkarya dan dapat bermanfaat bagi kelangsungan pendidikan literasi nasional. Semoga hal itu bisa terwujud melalui jalan menulis dan terus menulis sembari juga telah melahirkan karya lainnya yakni menulis 1 buku solo, 7 buku antologi, 2 buku LKS dan 1 buku bahan ajar. Sehingga para siswa saya selalu terpacu untuk semangat menulis dan bisa menghasilkan karya di berbagai media dan memiliki banyak keuntungan saat mereka kelak suka menulis. Hasil yang dicapai telah banyak para siswa yang berhasil memenangkan kompetisi menulis cerpen, menulis buku sendiri bahkan menulis artikel di media berita online. Dan hal ini akan menjadi awal momentum sukses mereka dalam dunia menulis.