Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

PENYEBARAN PEMAHAMAN “PENTINGNYA PERAN KELUARGA SEBAGAI DASAR PENDIDIKAN ANAK TUNARUNGU DI SLBN 25 SINTANG MELALUI BELAJAR BAHASA ISYARAT SIBI UNTUK ORANGTUA”

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Praktik baik yang saya lakukan berawal dari saya belajar mandiri di PMM kemudian dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara ada yang Namanya Trisentra Pendidikan, dimana anak harus mendapatkan Pendidikan dasar di dalam keluarga, sekolah dan di Masyarakat. Terkait hal itu, kemudian saya mengaitkan tentang pemikiran saya mengenai komunikasi murid tunarungu yang terbatas dirumah, bagaimana anak/murid tunarungu mendapatkan Pendidikan dasar yang baik dirumah, jika komunikasi dengan orangtua saja terbatas. Sehingga saya berpikir bahwa mengadakan sosialiasi mengenai pentingnya Pendidikan dasar di dalam keluarga sangat penting , juga diiringi dengan pelatihan Bahasa isyarat dari orangtuanya yang dilakukan secara praktik langsung. Sehingga orangtua dapat memahami bahwa Pendidikan dasar dilakukan juga dalam keluarga sehingga Pendidikan di sekolah dan di keluarga dapat selaras/sejalan.

Tantangan yang saya hadapi untuk menjalankan praktik baik tersebut adalah bagaimana cara mengajak orangtua untuk mau berperan aktif dalam mengikuti kegiatan tersebut. Karena sibuknya aktivitas mereka yang beranekaragam, juga saya harus menghadapi kenyataan bahwa tidak semua orangtua ada waktu/kemauan dalam mendukung Pendidikan anaknya, terlebih lagi harus belajar lagi bagaimana berbahasa isyarat. Karena umumnya orangtua anak tunarungu biasanya lebih sibuk bekerja dan merasa tidak ada waktu lebih untuk belajar lagi. saya mengutip ungkapan dari salah satu orangtua murid ” saya merasa tidak ada waktu untuk belajar” namun ada juga yang mengungkapkan bahwa ” saya sangat antusias dan bersemangat untuk mengikuti”

Saya melakukan pendekatan secara personal dengan membuat grup komunitas anak tunarungu di grup aplikasi media sosial, kemudian saya mengundang orangtua untuk datang dalam kegiatan tersebut. Disamping itu, saya juga mengumumkan secara langsung kepada masing-masing orangtua secara verbal, sehingga orangtua mau berpartisipasi serta belajar Bersama demi kelancaran komunikasi anak dirumah.

Umpan balik/tanggapan dari orangtua siswa yang mengikuti kegiatan/praktik baik yang saya lakukan  ini sangatlah baik, walaupun tidak banyak, namun beberapa orantua Nampak antusias dan mengikuti kegiatan hingga akhir, bahkan meminta jika kegiatan ini dilakukan rutin setiap bulannya. saya mengutip refleksi/umpan balik dari dua orang orangtua murid yaitu “saya pikir bahasa isyarat SIBI tidak terlalu penting untuk dipelajari oleh orangtua, namun setelah mengikuti kegiatan ini , saya akan mempraktikannya dirumah” kemudian umpan balik dari seorang orangtua yang lain, “saya menjadi paham, mengenai peran keluarga dalam trisentra pendidikan”

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.