PRAKTIK BAIK
PEMBELAJARAN MENYENANGKAN MEMAKAI ELPA (E-Learning Pakintelan Satu) dan PARI (PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY)
SLAMET HARI PAMBUDI, S.Pd
(SDN Pakintelan 01)
Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi. Era digitalisasi pembelajaran melalui transformasi digital sudah menjadi kebiasaan di dalam kehidupan sehari – hari.Salah satu yang sering dimanfaatkan dan digunakan di era digital adalah Gawai atau Handphone.
Gawai seolah menjadi teman yang paling setia menemani setiap murid. Hal ini menjadi pisau bermata dua. Apabila dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan positif tentu saja akan memberikan dampak yang sangat baik. Namun sebaliknya akan sangat berbahaya apabila tidak ada kontrol serta pemanfaatan gawai yang bijaksana.
Kondisi Awal murid kelas 4 SDN Pakintelan 01 sudah terbiasa memanfaatkan gawai melalui media sosial. Namun, pengamatan dari guru, masih banyak murid yang membuka konten konten media sosial yang tidak sesuai dengan umur dan tingkat perkembangan anak.
Diperlukan tindakan yang tepat dan terukur untuk mengubah kebiasaan murid yang kurang tepat dalam memanfaatkan Gawai menjadi sebuah pembiasaan dan pembelajaran yang positif
Tantangan yang dihadapi dapat dibagikan kedalam dua kategori yaitu tantangan Guru dan tantangan murid. Tantangan untuk guru adalah guru diharapkan mampu memberikan konten digital yang menarik serta sesuai dengan perkembangan murid. Sedangkan untuk murid tantangan yang dihadapi yaitu murid belum konsisten memanfaatkan konten digital yang disediakan guru.
Langkah yang dilakukan guru untuk menghadapi tantangan tersebut adalah mempersiapan bahan ajar serta media yang inovatif berbasis digital.Strategi yang digunakan tentunya harus berpusat pada peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran
Proses yang dilakukan untuk melaksanakan pembelajaran yaitu
- melaksanakan asesmen awal pembelajaran untuk memahami karakteristik dan kemampuan peserta didik
- Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media berbasis digital
- Meminta masukan dari kepala sekolah atau teman sejawat tentang rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat.
- Menyiapkan bahan dan media pembelajaran yaitu E- Learning Pakintelan 01 dan Augmented Reality
E-Learning Pakintelan 01 merupakan proses pembelajaran yang menggunakan teknologi internet untuk memfasilitasi, menyampaikan, dan memungkinkan berjalannya proses pembelajaran dimana saja dan kapan saja.E – Learning Pakintelan 01 merupakan aplikasi pembelajar berbasis google sites yang didalamnya memuat berbagai macam fitur yang mendukung pembelajaran.
AR (augmented reality), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara realitas dalam waktu nyata. Realitas tertambah dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti kesehatan, militer, industri manufaktur maupun dunia pendidikan. Teknologi AR ini dapat menyisipkan suatu informasi tertentu ke dalam dunia maya dan menampilkannya di dunia nyata dengan bantuan perlengkapan seperti webcam, komputer, HP Android, maupun kacamata khusus.
- Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan ELPA dan media AR
- Melakukan refleksi di akhir pembelajaran
Keterlibatan dari kepala sekolah, guru,teman sejawat, dan murid dalam pembelajaran berbasis digital menjadi sebuah kesatuan yang utuh.Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan starategi ini adalah gawai dan internet serta didukung dengan perangkat keras seperti laptop dan proyektor.
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran menyenangkan menggunakan ELPA dan AR , perubahan yang terjadi antara lain:
- murid bijak dalam menggunakan gawai sebagai sebuat alat untuk mengembangkan diri memalalui ELPA ( E-Learning Pakintelan Satu
- Pandangan orang tua tentang gawai yang dimanfaatkan oleh anak menjadi lebih baik. Sekarang orang tua percaya bahwa gawai bisa memberikan dampak positif bagi anak
- murid lebih familiar terhadap perkembangan teknologi digital