Pada setiap kegiatan kemah di Gudep Pandara Pangkalan SMAN 5 PONTIANAK, peserta diwajibkan untuk membawa beberapa bahan makanan pokok yang biasanya dimasak oleh panitia di dapur umum. Bahan tersebut contohnya seperti mie instan, kacang hijau, gula, susu, telur dan beras, dalam jumlah sedikit-sedikit. Biasanya bahan-bahan pokok tersebut berlebihan setelah kemah berakhir. Biasanya mereka berbagi atau lebihnya itu di jual untuk uang kas ambalan.
Kebiasaan ini terus berlanjut karena sebagai pembina Pramuka penegak saya hanya mengikuti pola pembinaan dari penegak Oleh Penegak Untuk Penegak. Suatu waktu setelah rapat pembubaran panitia, ada sebuah ide lain untuk kelebihan bahan pokok tersebut. Ada yang berpendapat untuk dimasak saja agar bisa dibagikan saat class meeting. Maka diputuskan untuk memasak bubur kacang hijau, karena bahan-bahan cukup banyak jika dimasak sendiri.
Akhirnya saat hari pertama pembukaan class meeting yang biasanya , seluruh anggota Pramuka sangga inti dan ambalan bekerjasama. Mulai dari membawa alat-alat masak yang tidak ada di dapur sekolah. Mereka membawa dari rumah masing-masing, karena saat mereka izin dengan Waka sarana diperbolehkan menggunakan dapur Sekolah dengan catatan menjaga kebersihannya. Setelah bubur kacang hijau masak, akhirnya mereka pun berbagi dengan kawan-kawannya. Semua siswa yang ingin mendapatkan bubur kacang hijau gratis berbaris dengan tertib tanpa keributan.
Dengan suksesnya berbagi bubur kacang hijau gratis tersebut, kami Pramuka Pandara sepakat untuk menjadikan kegiatan tersebut dijadikan agenda rutin pasca kegiatan perkemahan kami. Selaku pembina tentunya saya merasa senang bisa melatih mereka untuk mengaplikasikan dasa darma dan trisatya dalam kehidupan sehari-hari.