Nusantara Educator Meeting XII
Dengan membuat kesepakatan kelas diawal sebelum pembelajaran dapat menuntun murid mengembangkan student agencynya atau kepemimpinan murid dalam dirinya. Dalam proses tersebut secara tidak langsung murid telah memunculkan voice,choice, dan ownership dalam dirinya.
Setiap sekolah pasti memiliki suatu aturan atau tata tertib yang harus dipatuhi oleh murid. Murid seringkali merasa terbebani dan terikat dengan aturan yang bersifat kaku. Seringkali murid melanggar aturan yang telah ditetapkan, hal ini dapat disebabkan karena kurang adanya kesadaran dalam diri (intrinsic motivation) tentang pentingnya mematuhi tata tertib sekolah. Dengan adanya kesepakatan kelas diharapkan murid dapat memunculkan motivasi intrinsik dalam dirinya sehingga tercipta proses belajar yang Wellbeing.
Tantangan yang mungkin dihadapi saat membuat kesepakatan kelas adalah seringkali siswa enggan untuk mengemukakan pendapatnya dan lebih suka bersifat pasif. situasi ini juga dapat berlangsung saat proses pembelajaran.
Saat membuat kesepakatan kelas hal pertama yang dapat dilakukan guru agar dapat memunculkan kepemimpinan murid ( voice, choice, ownership) adalah dengan menciptakan suasana yang wellbeing misalnya dengan menjalin keakhraban dengan murid, dan berbincang-bincang santai dengan menanyakan kelas impian seperti apa yang murid inginkan. Setelah itu murid diberikan pilihan tentang apa saja yang dapat mereka lakukan untuk mewujudkan kelas impian tersebut. Pada akhirnya murid akan sampai pada kesepakatan bersama tentang apa saja yang harus mereka lakukan di dalam kelas dan konsekuensinya. Dengan mengikutsertakan murid dalam proses membuat suatu aturan/kesepakatan berrti telah membantu murid meyuarakan pendapatnya dan menentukan pilihan yang dapat mereka pertanggungjawabkan.
Student Agency berarti murid bertindak secara aktiv dalam membuat suatu keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, hal ini akan sangat efektif daripada murid hanya sekedar menerima sesuatu yang sudah ditentukan oleh orang lain. Murid akan lebih mematuhi dan bertanggung jawab terhadap kesepakatan kelas yang telah dibuat daripada peraturan yang bersifat kaku dan mengekang, sehingga dalam proses pembelajaran murid akan merasa aman, nyaman, dan Bahagia ( wellbeing).
Dengan membuat kesepakatan kelas diawal sebelum pembelajaran dapat menuntun murid mengembangkan student agencynya atau kepemimpinan murid dalam dirinya. Dalam proses tersebut secara tidak langsung murid telah memunculkan voice,choice, dan ownership dalam dirinya.
Setiap sekolah pasti memiliki suatu aturan atau tata tertib yang harus dipatuhi oleh murid. Murid seringkali merasa terbebani dan terikat dengan aturan yang bersifat kaku. Seringkali murid melanggar aturan yang telah ditetapkan, hal ini dapat disebabkan karena kurang adanya kesadaran dalam diri (intrinsic motivation) tentang pentingnya mematuhi tata tertib sekolah. Dengan adanya kesepakatan kelas diharapkan murid dapat memunculkan motivasi intrinsik dalam dirinya sehingga tercipta proses belajar yang Wellbeing.
Tantangan yang mungkin dihadapi saat membuat kesepakatan kelas adalah seringkali siswa enggan untuk mengemukakan pendapatnya dan lebih suka bersifat pasif. situasi ini juga dapat berlangsung saat proses pembelajaran.
Saat membuat kesepakatan kelas hal pertama yang dapat dilakukan guru agar dapat memunculkan kepemimpinan murid ( voice, choice, ownership) adalah dengan menciptakan suasana yang wellbeing misalnya dengan menjalin keakhraban dengan murid, dan berbincang-bincang santai dengan menanyakan kelas impian seperti apa yang murid inginkan. Setelah itu murid diberikan pilihan tentang apa saja yang dapat mereka lakukan untuk mewujudkan kelas impian tersebut. Pada akhirnya murid akan sampai pada kesepakatan bersama tentang apa saja yang harus mereka lakukan di dalam kelas dan konsekuensinya. Dengan mengikutsertakan murid dalam proses membuat suatu aturan/kesepakatan berrti telah membantu murid meyuarakan pendapatnya dan menentukan pilihan yang dapat mereka pertanggungjawabkan.
Student Agency berarti murid bertindak secara aktiv dalam membuat suatu keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, hal ini akan sangat efektif daripada murid hanya sekedar menerima sesuatu yang sudah ditentukan oleh orang lain. Murid akan lebih mematuhi dan bertanggung jawab terhadap kesepakatan kelas yang telah dibuat daripada peraturan yang bersifat kaku dan mengekang, sehingga dalam proses pembelajaran murid akan merasa aman, nyaman, dan Bahagia ( wellbeing).
Good practice before revised
Good practice elaboration
Setiap sekolah pasti memiliki suatu aturan atau tata tertib yang harus dipatuhi oleh murid. Murid seringkali merasa terbebani dan terikat dengan aturan yang bersifat kaku. Seringkali murid melanggar aturan yang telah ditetapkan, hal ini dapat disebabkan karena kurang adanya kesadaran dalam diri (intrinsic motivation) tentang pentingnya mematuhi tata tertib sekolah. Dengan adanya kesepakatan kelas diharapkan murid dapat memunculkan motivasi intrinsik dalam dirinya sehingga tercipta proses belajar yang Wellbeing.
Tantangan yang mungkin dihadapi saat membuat kesepakatan kelas adalah seringkali siswa enggan untuk mengemukakan pendapatnya dan lebih suka bersifat pasif. situasi ini juga dapat berlangsung saat proses pembelajaran.
Saat membuat kesepakatan kelas hal pertama yang dapat dilakukan guru agar dapat memunculkan kepemimpinan murid ( voice, choice, ownership) adalah dengan menciptakan suasana yang wellbeing misalnya dengan menjalin keakhraban dengan murid, dan berbincang-bincang santai dengan menanyakan kelas impian seperti apa yang murid inginkan. Setelah itu murid diberikan pilihan tentang apa saja yang dapat mereka lakukan untuk mewujudkan kelas impian tersebut. Pada akhirnya murid akan sampai pada kesepakatan bersama tentang apa saja yang harus mereka lakukan di dalam kelas dan konsekuensinya. Dengan mengikutsertakan murid dalam proses membuat suatu aturan/kesepakatan berrti telah membantu murid meyuarakan pendapatnya dan menentukan pilihan yang dapat mereka pertanggungjawabkan.
Student Agency berarti murid bertindak secara aktiv dalam membuat suatu keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, hal ini akan sangat efektif daripada murid hanya sekedar menerima sesuatu yang sudah ditentukan oleh orang lain. Murid akan lebih mematuhi dan bertanggung jawab terhadap kesepakatan kelas yang telah dibuat daripada peraturan yang bersifat kaku dan mengekang, sehingga dalam proses pembelajaran murid akan merasa aman, nyaman, dan Bahagia ( wellbeing).
If you experience problems scrolling, scroll outside of the area Live Chat which is black.