Temu Pendidik Nusantara XII

Select Language

Membangun Lingkungan Fisik Kaya Teks dengan Kesepakatan Kelas

Praktik baik Sebelum Direvisi

[revisi_terbaru]

Elaborasi Praktik Baik

Kondisi Awal

Tahun Ajaran 2022-2023 dimulai. Di TK Kristen Aletheia Jember, tempat saya mengajar sudah melakukan pembelajaran Tatap Muka. Kembali lagi mengajar dengan Pembelajaran Tatap Muka penuh merupakan tantangan yang tidak mudah.

Keadaan awal di kelas saya yaitu sebagian besar murid terlihat tidak terlalu senang dan kurang bersemangat saat dikelas. Saat mengikuti kegiatan bermain dan belajar murid-murid yang kurang antusias dan cenderung pasif. Dari asesmen diagnostik yang saya lakukan dari awal tahun ajaran 2022-2023 sampai pertengahan semester 1 saya melihat salah satu kegiatan yang menjadi kegemaran murid-murid yaitu mereka sangat suka yaitu bermain huruf. Saat sedang istirahat atau saat menunggu dijemput pulang sebagian besar murid-murid sangat suka bermain “A B C 5 dasar”. Permainan yang tentu tidak asing buat kita. Murid-murid senang mencari dan menemukan berbagai kata dengan awalan tertentu sesuai dengan hasil permainan tersebut. Keadaan ini membuat saya mendapatkan ide dan ingin memberi wadah terhadap kesukaan murid-murid tersebut. Saya mencari cara bagaimana menyalurkan kegemaran murid-murid tersebut. Tujuan pembelajaran yang inin dicapai yaitu memberi wadah terhadap kesukaan dan kegemaran murid sehingga kegiatan tersebut menjadi kegiatan beemain belajar yang bermakna.

Tantangan:

Melakukan kegiatan belajar di Sekolah secara penuh dengan sistem prokes yang harus ditaati membuat kami terbatas melakukan banyak kegiatan yang biasanya dilakukan di Sekolah. Karena terbatasnya kegiatan yang bisa dilakukan membuat kegiatan bermain dan belajar di kelas tidak terlalu menyenangkan untuk murid-murid. Hal ini terlihat dari murid-murid yang kurang bersemangat saat mengikuti kegiatan bermain dan belajar di kelas.

Belajar dari pengalaman Pembejalaran Tatap Muka Terbatas di akhir Tahun Ajaran sebelumnya (2021/2022), ada beberapa cara dan metode yang saya gunakan untuk membuat murid nyaman dan senang belajar walaupun harus menaati prokes, salah satu diantaranya dengan melakukan asesmen diagnostik diawal Pembejalaran Tatap Muka Terbatas. Dengan melakukan asesmen diagnostik di awal tahun ajaran baru ini membantu saya untuk merancang kegiatan, metode belajar serta asesmen apa yang akan digunakan. Tentu tidak bisa berhenti dengan melakukan asesmen diagnostik saja. Dari hasil asesmen tersebut menunjukkan bahwa murid di kelas saya memiliki berbagai macam latar belakang, cara belajar dan kareakter yang beragam dan tidak bisa disama ratakan. Tentu ini membuat saya kembali harus mencari cara bagaimana murid bisa senang dan nyaman bermain dan belajar bersama selama di Sekolah.

Tantangan yang saya hadapi yaitu dengan jumlah murid yang cukup banyak dan beragam membuat saya harus menentukan bagaimana cara agar semua anak bisa senang dan nyaman bermain dan belajar hal tersebut.

Tantangan yang saya hadapi dalam mencapai tujuan pembelajaran yaitu beragamnya kemampuan murid dalam kegiatan literasi. Hal ini membuat saya harus melakukan diferensiasi demi memfasilitasi keberagaman kemampuan tersebut. Yang menjadi kekuatan di Kelas saya yaitu para murid bisa menyebutkan berbagai kata dengan awalan baik huruf maupun suku kata, namun tidak semua murid mampu menuangkan idenya dalam bentuk tulisan.

Tantangannya:

1. Karakter anak yang berbeda 

2. Kemampuan motorik khususnya dalam menggunting berbeda-beda,, sehingga membuat proses menggunting hiasan membutuhkan waktu yang cukup lama

3. Kemampuan literasi dini anak berbeda – ada yang sudah bisa menuangkan dalam bentuk tulisan, ada yang masih belum bisa menuangkan dalam bentuk tulisan. Jika anak belum mampu menuangkan dalam bentuk tulisan anak di sediakan beragam gambar yang bisa dipilih.

 

 

Aksi:

Aksi yang saya lakukan yaitu pertama membangun percakapan dengan Kepala Sekolah tentang tantangan yang saya hadapi di kelas. Kepala sekolah mendengarkan dan memberikan berbagai masukan tentang bagaimana membagun literasi anak dengan cara yang menyenangkan. Diskusi yang terbangun memberikan ide dan banyak masukkan tentang apa saja yang bisa saya lakukan di kelas. Kepala sekolah memberikan ide tentang membuat lingkungan literasi di kelas. Ide tersebut tidak langsung saya terapkan di kelas. Banyak hal yang coba saya lakukan untuk membuat murid senang dan nyaman bermain dan belajar di kelas. Saya terus mencari berbagai macam sumber belajar. Beberapa diantaranya dengan membaca dan belajar di Platform Merdeka Mengajar yang dibuat oleh Kemendikbud. Mengikuti TPN 9. Dari berbagai macam sumber belajar tersebut, salah satu hal yang sangat menarik untuk saya coba terapkan yaitu saya mendapatkan inspirasi dari salah satu praktik baik yang dibagikan selama saya mengikuti TPN 9.

Salah satu yang sangat menarik yaitu dengan melibatkan murid dalam membuat kesepakatan kelas sebelum dan selama kegiatan belajar berlangsung. Saya mencoba menerapkan metode tersebut dengan menyesuaikan dengan keadaan dan karakter murid di kelas. Hal ini saya lakukan di pertengahan semester 1 di tahun ajaran 2022/2023.

Bukan hal yang mudah melibatkan murid usia PAUD dalam membuat berbagai macam kesepakatan. Tidak mudah mengakomodir pendapat dari 16 anak di kelas saya. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat saya untuk terus mencoba.

Dengan inspirasi saat mengikuti TPN 9 tentang membuat kesepakatan kelas, kali ini saya mencoba menerapkannya dikelas dengan mengajak murid-murid untuk membuat kesepakatan kelas. Saya menawarkan ide yang diberikan Kepala Sekolah kepada murid-murid. Saya memberikan gambaran tentang apa saja yang akan ada di lingkungan literasi kepada murid-murid. Murid-murid sangat antusias dan semangat. Saya memberikan kesempatan kepada murid-murid untuk memilih dimana letak lingkungan literasi tersebut dan melibatkan murid-murid dalam menghias serta memilih apa saja yang akan ada di lingkungan literasi tersebut. Hasil kesepakatan dengan murid-murid lingkungan literasi diberi judul “Area Kaya Teks”.

Dalam prosesnya Kepala Sekolah juga membantu saya dan murid-murid untuk mengisi dan menemukan kumpulan kata (berdasarkan gambar) yang diawali dengan huruf-huruf dalam alphabet. Cara permainan “A B C 5 dasar” menjadi sarana kami dalam bermain dan belajar mencari kata. Berbagai gambar dan kertas warna-warni juga menjadi salah satu hal yang membuat murid-murid menjadi senang dan semangat.

Yang saya lakukan menyelesaikan tantangan:

Memberikan ruang terhadap setiap anak untuk memberikan pendapat,, mendengarkan apa yang menjadi ide atau usulan mereka..

Berusaha menjelaskan kepada setiap anak jika kesepakatan bersama berarti tidak semua ide bisa dilakukan.

Setiap anak tentu punya kekurangan dan kelebihan masing-masing.. Biasanya saya sering memberi teladan untuk menolong anak-anak yang belum mampu menggunting dan belum bisa menuliskan kata..

Jadi anak-anak yang sudah bisa menggunting sendiri dan sudah bisa menuliskan kata bisa juga menolong teman temannya (tutor sebaya)..

Tentunya tidak mudah,, namun dengan memberikan teladan membuat anak-anak ini dengan mudah mau dan mampu menolong teman-temannya..

Pembelajaran:

Murid-murid juga sangat senang dalam membuat dan menghias lingkungan kaya teks ini.

Ternyata setelah asesmen diagnosis saya bisa mulai memetakan dan mengarahkan metode yang akan saya bangun di kelas..

Mengajak murid usia dini untuk diskusi awalnya merasa “apa bisa ya anak-anak ini diajak diskusi?” 

Ternyata bisa,, tentunya tidak seperti diskusi orang dewasa ya.

Salah satu trik yang saya gunakan saat melakukan kesepakatan menentukan tema untuk Area Literasi Kaya Teks itu dengan pendekatan dengan hal-hal yang murid-murid gemari..

Waktu itu lagi viral tentang lagu “Dinosaurus yang Badan besar…. Tangannya kecil dst” dan “Lagu Macam-macam planet”. Ternyata dengan mengangkat hal-hal yang dekat dengan murid-murid memudahkan diskusi dan seru banget diskusinya..

Dari kondisi diatas perubahan yang saya dan murid-murid dapatkan dengan membuat kesepakatan kelas dan melibatkan murid dalam setiap proses bermain dan belajar yang yaitu:

  • Dengan melibatkan murid dalam membuat kesepakatan kelas (peraturan kelas), kegiatan bermain dan belajar mengajar di kelas menjadi lebih bermakna.
  • Murid menjadi lebih terarah dan dapat bertanggung jawab menaati peraturan yang sudah dibuat dan disepakati bersama.
  • Suasana bermain dan belajar di kelas menjadi sangat aktif dan menyenangkan.
  • Dengan mendengarkan serta memberi kesempatan kepada Murid untuk berpendapat dapat membawa arah dan dampak positif terhadap kegiatan bermain dan belajar di Sekolah.
  • Walaupun persiapan dan pelaksanaan membutuhkan waktu yang Panjang lebih dari 4 minggu, namun dengan melihat murid-murid sangat senang dan nyaman dalam bermain dan belajar membuat saya juga sangat senang.

Kalau kita bisa enjoy bakalan seru banget pokoknya.. Murid-murid sampai tidak mau kelasnya berakhir 🤭🤭

Yang paling bahagia itu saat beberapa dari murid saya bilang: “Wah Bu Guru kreatif dan hebat yaa.. Aku mau kalau sudah besar jadi seperti Bu Guru..” Dan saat libur tiba ada yang kirim voice note dan bilang: “Bu Natali masuk sekolahnya kapan??” “Kok lama sekali liburnya?? Aku mau cepat masuk sekolah..”

Mari bersama-sama berdampak dan membuat belajar yang bermakna dengan melibatkan Murid secara aktif dalam setiap proses bermain dan belajar di Sekolah.

Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.