Penanaman karakter di sekolah kami sejauh ini masih sekitar lingkup materi pelajaran semata dan juga pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Guru terkesan hanya memberikan pengantar materi namun kurang menekankan pada bagian karakter positif. Selain itu pelaksanaan P5 masih saya pandang belum cukup karena melihat murid-murid masih terdapat perilaku yang perlu bimbingan seperti masih sering muncul kasus bullying dan intoleransi di lingkungan sekolah. Terdapat pula beberapa murid yang kurang memiliki kepekaaan sosial dan empati ke sesama karena gaya hidup individualis mereka selama ini. Kesibukan orang tua serta kurangnya pemahaman orang tua tentang pentingnya penanaman karakter positif menyebabkan murid-murid sulit bersosialisasi dengan baik.
Untuk itulah saya ingin mencoba menumbuhkan karakter profil pelajar pancasila melalui aktivitas Story Telling. Saya memilih metode bercerita ini sebab saya melihat Storytelling dapat menjadi sarana untuk mendidik tanpa perlu menggurui. Pada saat mendengarkan cerita, anak dapat menikmati cerita yang disampaikan sekaligus memahami nilai-nilai atau pesan yang terkandung dari cerita tersebut tanpa perlu diberi tahu secara langsung atau mendikte.Dalam pelaksanaannya saya mendapati beberapa murid masih ada yang kesulitan memahami kosa kata yang saya sampaikan saat bercerita. Hal ini terjadi karena kurangnya aktivitas membaca yang dilakukan oleh murid sehingga kosa kata dan perbendaharaan kata mereka sangat minim. Saya mencoba menyampaikan cerita dengan menyederhanakan bahasa menjadi bahasa yang lebih mudah dipahami oleh murid-murid saya.
Sebelum saya melaksanakan kegiatan Stroy Telling, biasanya saya melihat materi pelajaran yang akan saya sajikan hari itu juga, sehingga saya bisa menyesuaikan tema cerita yang ada kaitannya dengan materi saya nantinya. Saya mempersiapkan sound system dan musik pengiring yang sesuai serta mengatur tempat duduk yang nyaman bagi murid-murid saya. Di akhir cerita saya biasanya akan melakukan kegiatan refleksi dimana murid-murid semua akan menuliskan pesan moral dari cerita yang telah disampaikan melalui kertas stiky note warna warni. Selanjutnya saya akan meriview hasil dari tulisan murid-murid. Di akhir saya akan menyimpulkan pesan moral serta karakter positif yang perlu diteladani oleh murid-murid saya. Serta memberikan contoh lain yang bisa mereka jadikan bahan renungan. Saya melihat dengan melaksanakan aktivitas ini secara perlahan akan membangun karakter positif profil pelajar pancasila pada murid-murid saya.
Setelah melaksanakan aktivitas story telling ini saya menemukan adanya perubahan yang cukup signifikan (daftar capaian karakter murid). Murid semakin memahami bahwa ternyata sikap yang kurang baik akan berdampak negatif terhadap diri mereka nantinya sehingga mereka berinisiatif untuk memperbaiki sikap yang kurang baik tersebut. Murid semakin lebih menghargai orang-orang sekitar mereka, empati dan toleransi semakin baik. Orang tua di rumahpun beberapa ada yang merasakan perubahan tersebut dan merasa sangat senang dengan tumbuhnya karakter positif dari anak-anak mereka.