Praktik baik ini menceritakan tentang pemanfaatan lingkungan sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar dalam mendidik anak usia dini untuk menciptakan pembelajaran saintifik, kontekstual dan bermakna serta merdeka dalam belajar.
Praktik baik ini menceritakan tentang pemanfaatan lingkungan sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar dalam mendidik anak usia dini untuk menciptakan pembelajaran saintifik, kontekstual dan bermakna serta merdeka dalam belajar.
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Yang Menyenangkan Bagi Murid PAUD
Saya kepala sekolah PAUD di daerah pedesaan Inderapura kabupaten Pesisir Selatan provinsi Sumatera Barat. Saya merasa khawatir melihat lemahnya proses pembelajaran yang diberikan oleh guru-guru saya di kelas. Dalam memberikan pembelajaran guru kurang mengembangkan kemapuan fase fondasi murid. Guru-guru masih dominan menggunakan buku tematik dan tidak memberikan kemerdekaan belajar bagi murid-murid PAUD. Hal ini mengakibatkan kurangnya daya tarik murid terhadap proses pembelajaran. Saya ingin guru-guru dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar saintifik yang dapat membuat proses pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna.. Selain itu murid juga merasakan kemerdekaaan dalam belajar. Secara tidak langsung hal ini akan menguatkan dan mengembangkan fase fondasi murid-murid PAUD. Dan kegiatan belajar ini juga menyenangkan bagi murid-murid PAUD di sekolah saya.
Dalam melalukan perobahan tersebut, saya menemukan kendala. Adapun kendala yang saya hadapi adalah pertama guru kesulitan merubah kebiasaannya yang sudah terbiasa menggunakan buku tematik. Kedua, guru juga belum punya cukup ide untuk berkretifitas dalam memanfaatkan bahan alam dan lingkungan sekitar sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar. Ketiga, orangtua juga takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan pada murid, serta beranggapan negatif tentang kegiatan yang kami lakukan. Kekhawatiran orang tua ini cukup dipahami karena kami tinggal di daerah yang kualifikasi pendidikan orangtua tamatan SD dan SMP, serta profesi orangtua rata rata petani. Mereka beranggapan apa yang kami lakukan adalah hanya bermain main saja dan tidak belajar. Selain itu tuntutan orangtua menyekolahkan anaknya adalah untuk pandai membaca, menulis, dan berhitung..
Untuk mengatasi kendala tersebut saya mulai melakukan tindakan yaitu pertama, saya mensosialisasikan dan melakukan diskusi terbimbing bersama rekan guru terkait implementasi kurikulum merdeka dan bagaimana implementasinya terhadap proses pembelajaran yang menyenangkan di PAUD. Kedua, saya menyampaikan manfaat menggunakan lingkungan sebagai sarana, sasaran, dan media pembelajaran yang dapat menciptakan pembelajaran saintikfik, kontestual, bermakna serta menyenangkan. Kegiatan ini desertai dengan menampilkan video sekolah yang sudah memanfaatkan lingkungan sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar di PAUD. Ketiga, saya mendampingi guru dalam merancang dan membuat modul ajar sesuai dengan kemampuan murid dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Keempat saya juga mengajak dan mendampingi guru-guru belajar di Platform Merdeka Mengajar, mencari referensi di youtube IG, dan tiktok yang dapat meningkatkan kompetensi guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran yang menyenangkan serta berpusat pada murid.
Untuk meyakinkan orangtua murid, saya mengundang orangtua ke sekolah. Saya mensosialisasikan kegiatan yang akan kami lakukan. Saya membuat power point yang menarik mengenai manfaat belajar menggunakan bahan alam dan lingkungan sekitar, membuka mindset orangtua tentang pembelajaran di PAUD bermain sambil belajar, serta menyampaikan bahwa lingkungan alam yang akan digunakan juga aman bagi anak. Untuk meyakinkan orang tua, saya memutar video sekolah yang sudah menerapkan konsep kurikulum merdeka kepada orangtua yang sudah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, seperti sekolah alam pelopor bandung, sekolah penggerak, serta video pembelejaran lainnya di youtube. Saya juga menyampakain kepada orangtua bahwa dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar akan memberikan banyak manfaat diantaranya murid dapat: mengenal lingkungan di sekitarnya secara langsung, memahami nilai nilai dan aspek aspek kehidupan di lingkungan, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya lingkungan, menumbuhkan rasa cinta terhadap adat dan budaya budaya lokal dan lain sebagainya.
Dari aksi yang saya lakukan saya lakukan, saya dan guru di sekolah jadi semakin percaya diri, semangat untuk selalu mengupdate pengetahuan, dan semangat untuk melakukan praktik baik. Pembelajaran yang dilakukan guru menjadi lebih saintifik, menyenangkan, kontekstual dan bermakna. Murid merasa bersemangat, merdeka dalam belajar, bebas dalam berkreatifitas saat membuat project, peduli dengan lingkungan di sekitarnya, mencintai adat dan budaya lokal, dan peduli dengan kehidupan sosial bermasyarakat, serta menambah wawasan berpikir murid serta lebih dekat mengenal penciptanya. Ini tergambar dari pernyataan murid “ wah ternyata belajar di luar itu sangat menyenangkan ya, Bu”. Ungkap salah satu murid.
Dengan sosialisasi mengenai kegiatan di sekolah, orangtua mendukung dan juga tertarik untuk terlibat dengan kegiatan kegiatan yang kami lakukan di sekolah, seperti bermain peran makro dengan membuat market day di sekolah, menanamkan karakter baik di mushalla/masjid bersama ustad yang bisa memberikan ceramah tentang isra’ mi’raj, melakukan kunjungan ke kandang kambing, lomba memasak, membuat sate buah yang bahan bahannya kerjasama dengan orangtua, dan membuat alat seni dari bahan bahan bekas seperti tempurung dan tutup botol limun bekas. Ternyata dengan melibatkan orang tua murid proses belajar dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar dapat terlaksana dengan menyenangkan bagi murid-murid PAUD. Ke depannya saya akan mendampingi guru merancang strategi yang lebih menarik dan lebih melibatkan murid dalam memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang menyenangkan. Dan tetap menjalin kolaborasi dengan orang tua murid demi kelancaran proses pembelajaran di sekolah.
Praktik baik ini menceritakan tentang pemanfaatan lingkungan sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar dalam mendidik anak usia dini untuk menciptakan pembelajaran saintifik, kontekstual dan bermakna serta merdeka dalam belajar.
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Yang Menyenangkan Bagi Murid PAUD
Saya kepala sekolah PAUD di daerah pedesaan Inderapura kabupaten Pesisir Selatan provinsi Sumatera Barat. Saya merasa khawatir melihat lemahnya proses pembelajaran yang diberikan oleh guru-guru saya di kelas. Dalam memberikan pembelajaran guru kurang mengembangkan kemapuan fase fondasi murid. Guru-guru masih dominan menggunakan buku tematik dan tidak memberikan kemerdekaan belajar bagi murid-murid PAUD. Hal ini mengakibatkan kurangnya daya tarik murid terhadap proses pembelajaran. Saya ingin guru-guru dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar saintifik yang dapat membuat proses pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna.. Selain itu murid juga merasakan kemerdekaaan dalam belajar. Secara tidak langsung hal ini akan menguatkan dan mengembangkan fase fondasi murid-murid PAUD. Dan kegiatan belajar ini juga menyenangkan bagi murid-murid PAUD di sekolah saya.
Dalam melalukan perobahan tersebut, saya menemukan kendala. Adapun kendala yang saya hadapi adalah pertama guru kesulitan merubah kebiasaannya yang sudah terbiasa menggunakan buku tematik. Kedua, guru juga belum punya cukup ide untuk berkretifitas dalam memanfaatkan bahan alam dan lingkungan sekitar sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar. Ketiga, orangtua juga takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan pada murid, serta beranggapan negatif tentang kegiatan yang kami lakukan. Kekhawatiran orang tua ini cukup dipahami karena kami tinggal di daerah yang kualifikasi pendidikan orangtua tamatan SD dan SMP, serta profesi orangtua rata rata petani. Mereka beranggapan apa yang kami lakukan adalah hanya bermain main saja dan tidak belajar. Selain itu tuntutan orangtua menyekolahkan anaknya adalah untuk pandai membaca, menulis, dan berhitung..
Untuk mengatasi kendala tersebut saya mulai melakukan tindakan yaitu pertama, saya mensosialisasikan dan melakukan diskusi terbimbing bersama rekan guru terkait implementasi kurikulum merdeka dan bagaimana implementasinya terhadap proses pembelajaran yang menyenangkan di PAUD. Kedua, saya menyampaikan manfaat menggunakan lingkungan sebagai sarana, sasaran, dan media pembelajaran yang dapat menciptakan pembelajaran saintikfik, kontestual, bermakna serta menyenangkan. Kegiatan ini desertai dengan menampilkan video sekolah yang sudah memanfaatkan lingkungan sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar di PAUD. Ketiga, saya mendampingi guru dalam merancang dan membuat modul ajar sesuai dengan kemampuan murid dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Keempat saya juga mengajak dan mendampingi guru-guru belajar di Platform Merdeka Mengajar, mencari referensi di youtube IG, dan tiktok yang dapat meningkatkan kompetensi guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran yang menyenangkan serta berpusat pada murid.
Untuk meyakinkan orangtua murid, saya mengundang orangtua ke sekolah. Saya mensosialisasikan kegiatan yang akan kami lakukan. Saya membuat power point yang menarik mengenai manfaat belajar menggunakan bahan alam dan lingkungan sekitar, membuka mindset orangtua tentang pembelajaran di PAUD bermain sambil belajar, serta menyampaikan bahwa lingkungan alam yang akan digunakan juga aman bagi anak. Untuk meyakinkan orang tua, saya memutar video sekolah yang sudah menerapkan konsep kurikulum merdeka kepada orangtua yang sudah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, seperti sekolah alam pelopor bandung, sekolah penggerak, serta video pembelejaran lainnya di youtube. Saya juga menyampakain kepada orangtua bahwa dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar akan memberikan banyak manfaat diantaranya murid dapat: mengenal lingkungan di sekitarnya secara langsung, memahami nilai nilai dan aspek aspek kehidupan di lingkungan, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya lingkungan, menumbuhkan rasa cinta terhadap adat dan budaya budaya lokal dan lain sebagainya.
Dari aksi yang saya lakukan saya lakukan, saya dan guru di sekolah jadi semakin percaya diri, semangat untuk selalu mengupdate pengetahuan, dan semangat untuk melakukan praktik baik. Pembelajaran yang dilakukan guru menjadi lebih saintifik, menyenangkan, kontekstual dan bermakna. Murid merasa bersemangat, merdeka dalam belajar, bebas dalam berkreatifitas saat membuat project, peduli dengan lingkungan di sekitarnya, mencintai adat dan budaya lokal, dan peduli dengan kehidupan sosial bermasyarakat, serta menambah wawasan berpikir murid serta lebih dekat mengenal penciptanya. Ini tergambar dari pernyataan murid “ wah ternyata belajar di luar itu sangat menyenangkan ya, Bu”. Ungkap salah satu murid.
Dengan sosialisasi mengenai kegiatan di sekolah, orangtua mendukung dan juga tertarik untuk terlibat dengan kegiatan kegiatan yang kami lakukan di sekolah, seperti bermain peran makro dengan membuat market day di sekolah, menanamkan karakter baik di mushalla/masjid bersama ustad yang bisa memberikan ceramah tentang isra’ mi’raj, melakukan kunjungan ke kandang kambing, lomba memasak, membuat sate buah yang bahan bahannya kerjasama dengan orangtua, dan membuat alat seni dari bahan bahan bekas seperti tempurung dan tutup botol limun bekas. Ternyata dengan melibatkan orang tua murid proses belajar dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar dapat terlaksana dengan menyenangkan bagi murid-murid PAUD. Ke depannya saya akan mendampingi guru merancang strategi yang lebih menarik dan lebih melibatkan murid dalam memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang menyenangkan. Dan tetap menjalin kolaborasi dengan orang tua murid demi kelancaran proses pembelajaran di sekolah.
Praktik baik Sebelum Direvisi
Elaborasi Praktik Baik
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Yang Menyenangkan Bagi Murid PAUD
Saya kepala sekolah PAUD di daerah pedesaan Inderapura kabupaten Pesisir Selatan provinsi Sumatera Barat. Saya merasa khawatir melihat lemahnya proses pembelajaran yang diberikan oleh guru-guru saya di kelas. Dalam memberikan pembelajaran guru kurang mengembangkan kemapuan fase fondasi murid. Guru-guru masih dominan menggunakan buku tematik dan tidak memberikan kemerdekaan belajar bagi murid-murid PAUD. Hal ini mengakibatkan kurangnya daya tarik murid terhadap proses pembelajaran. Saya ingin guru-guru dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar saintifik yang dapat membuat proses pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna.. Selain itu murid juga merasakan kemerdekaaan dalam belajar. Secara tidak langsung hal ini akan menguatkan dan mengembangkan fase fondasi murid-murid PAUD. Dan kegiatan belajar ini juga menyenangkan bagi murid-murid PAUD di sekolah saya.
Dalam melalukan perobahan tersebut, saya menemukan kendala. Adapun kendala yang saya hadapi adalah pertama guru kesulitan merubah kebiasaannya yang sudah terbiasa menggunakan buku tematik. Kedua, guru juga belum punya cukup ide untuk berkretifitas dalam memanfaatkan bahan alam dan lingkungan sekitar sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar. Ketiga, orangtua juga takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan pada murid, serta beranggapan negatif tentang kegiatan yang kami lakukan. Kekhawatiran orang tua ini cukup dipahami karena kami tinggal di daerah yang kualifikasi pendidikan orangtua tamatan SD dan SMP, serta profesi orangtua rata rata petani. Mereka beranggapan apa yang kami lakukan adalah hanya bermain main saja dan tidak belajar. Selain itu tuntutan orangtua menyekolahkan anaknya adalah untuk pandai membaca, menulis, dan berhitung..
Untuk mengatasi kendala tersebut saya mulai melakukan tindakan yaitu pertama, saya mensosialisasikan dan melakukan diskusi terbimbing bersama rekan guru terkait implementasi kurikulum merdeka dan bagaimana implementasinya terhadap proses pembelajaran yang menyenangkan di PAUD. Kedua, saya menyampaikan manfaat menggunakan lingkungan sebagai sarana, sasaran, dan media pembelajaran yang dapat menciptakan pembelajaran saintikfik, kontestual, bermakna serta menyenangkan. Kegiatan ini desertai dengan menampilkan video sekolah yang sudah memanfaatkan lingkungan sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar di PAUD. Ketiga, saya mendampingi guru dalam merancang dan membuat modul ajar sesuai dengan kemampuan murid dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Keempat saya juga mengajak dan mendampingi guru-guru belajar di Platform Merdeka Mengajar, mencari referensi di youtube IG, dan tiktok yang dapat meningkatkan kompetensi guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran yang menyenangkan serta berpusat pada murid.
Untuk meyakinkan orangtua murid, saya mengundang orangtua ke sekolah. Saya mensosialisasikan kegiatan yang akan kami lakukan. Saya membuat power point yang menarik mengenai manfaat belajar menggunakan bahan alam dan lingkungan sekitar, membuka mindset orangtua tentang pembelajaran di PAUD bermain sambil belajar, serta menyampaikan bahwa lingkungan alam yang akan digunakan juga aman bagi anak. Untuk meyakinkan orang tua, saya memutar video sekolah yang sudah menerapkan konsep kurikulum merdeka kepada orangtua yang sudah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, seperti sekolah alam pelopor bandung, sekolah penggerak, serta video pembelejaran lainnya di youtube. Saya juga menyampakain kepada orangtua bahwa dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar akan memberikan banyak manfaat diantaranya murid dapat: mengenal lingkungan di sekitarnya secara langsung, memahami nilai nilai dan aspek aspek kehidupan di lingkungan, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya lingkungan, menumbuhkan rasa cinta terhadap adat dan budaya budaya lokal dan lain sebagainya.
Dari aksi yang saya lakukan saya lakukan, saya dan guru di sekolah jadi semakin percaya diri, semangat untuk selalu mengupdate pengetahuan, dan semangat untuk melakukan praktik baik. Pembelajaran yang dilakukan guru menjadi lebih saintifik, menyenangkan, kontekstual dan bermakna. Murid merasa bersemangat, merdeka dalam belajar, bebas dalam berkreatifitas saat membuat project, peduli dengan lingkungan di sekitarnya, mencintai adat dan budaya lokal, dan peduli dengan kehidupan sosial bermasyarakat, serta menambah wawasan berpikir murid serta lebih dekat mengenal penciptanya. Ini tergambar dari pernyataan murid “ wah ternyata belajar di luar itu sangat menyenangkan ya, Bu”. Ungkap salah satu murid.
Dengan sosialisasi mengenai kegiatan di sekolah, orangtua mendukung dan juga tertarik untuk terlibat dengan kegiatan kegiatan yang kami lakukan di sekolah, seperti bermain peran makro dengan membuat market day di sekolah, menanamkan karakter baik di mushalla/masjid bersama ustad yang bisa memberikan ceramah tentang isra’ mi’raj, melakukan kunjungan ke kandang kambing, lomba memasak, membuat sate buah yang bahan bahannya kerjasama dengan orangtua, dan membuat alat seni dari bahan bahan bekas seperti tempurung dan tutup botol limun bekas. Ternyata dengan melibatkan orang tua murid proses belajar dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sarana, sasaran, dan sumber belajar dapat terlaksana dengan menyenangkan bagi murid-murid PAUD. Ke depannya saya akan mendampingi guru merancang strategi yang lebih menarik dan lebih melibatkan murid dalam memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang menyenangkan. Dan tetap menjalin kolaborasi dengan orang tua murid demi kelancaran proses pembelajaran di sekolah.
Jika Anda mengalami kendala dalam scrolling, scroll di luar dari area Live Chat yang berwarna hitam.