Indikator keberhasilan dari Libat Digital adalah ketika murid dapat memanfaatkan media Digital. Baik itu untuk keperluan belajar dan pembelajarannya, maupun dalam membuat berbagai karya baik dalam bentuk karya manual dan digital.
Nusantara Educator Meeting XII
Select Language
Libat Digital (Literasi Baca Tulis Digital)
Class type
[custom_field field="Type_clas"]
Curation status
[custom_field field="status_curation"]
Summary
Good practice elaboration
Literasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan informasi atau kemampuan seseorang dalam mengolah & memahami informasi saat melakukan kegiatan membaca dan menulis.
Hadirnya program kegiatan Literasi Baca Tulis Digital disebabkan karena Minat baca tulis pada peserta didik beralih ke aktivitas digital yang kurang bermanfaat bagi mereka. Dengan memanfaatkan Gadget diharapkan minat membaca dan menulis dari para peserta didik dapat meningkat. Dan pada akhirnya peserta didik dapat meningkatkan kemampuan memahami bacaan dan mengasah keterampilan menulisnya untuk menuangkan ide hebatnya dalam bentuk tulisan digital.
Libat Digital, pastinya menggunakan media gadget. Hal tersulit yang dihadapi adalah ada peserta didik menggunakan gadget orang tua. Dan secara otomatis akan menggunakan Fasilitas data internet. Nah, ketika itu tidak terpenuhi maka proses kegiatan membaca dan menulis digital menjadi terhambat.
Untuk segala niat dan hal yang baik haruslah dikomunikasikan dengan baik. Langkah awal kegiatannya adalah melakukan koordinasi dan berkomunikasi dengan kepala sekolah dan orang tua peserta didik. Alhamdulillah gayung bersambut. Para orang tua senang dengan rencana tersebut. Setelah itu mulailah memperkenalkan kepada peserta didik bahan bacaan digital, menguatkan literasi dengan membaca selama 10 menit pertama pembelajaran, menguatkan aktivitas bercerita atau membacakan cerita – cerita fiksi, mengajak peserta didik untuk membaca bersambung melalui media zoom meeting bahkan mengajak peserta didik untuk merefleksikan kegiatan belajar mereka di akhir pembelajaran dalam bentuk tulisan. Alhamdulillah setelah beberapa waktu tercipta beberapa tulisan yang kemudian saya kumpulkan dan saya namai “Aku dan Kalian”
Yang membuat saya salut dari salahsatu peserta didik saya, dalam tulisannya terdapat perumpamaan bahwa katanya belajar matematika itu seperti makan mangga setengah matang, kacci – kacci enak (Bahasa makassar yang berarti kecut – kecut tapi enak).
Curator Note
[custom_field field="Note_kurator"]
Libat Digital (Literasi Baca Tulis Digital)
Class type
[custom_field field="Type_clas"]
Curation status
[custom_field field="status_curation"]
Summary
Indikator keberhasilan dari Libat Digital adalah ketika murid dapat memanfaatkan media Digital. Baik itu untuk keperluan belajar dan pembelajarannya, maupun dalam membuat berbagai karya baik dalam bentuk karya manual dan digital.
Good practice elaboration
Literasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan informasi atau kemampuan seseorang dalam mengolah & memahami informasi saat melakukan kegiatan membaca dan menulis.
Hadirnya program kegiatan Literasi Baca Tulis Digital disebabkan karena Minat baca tulis pada peserta didik beralih ke aktivitas digital yang kurang bermanfaat bagi mereka. Dengan memanfaatkan Gadget diharapkan minat membaca dan menulis dari para peserta didik dapat meningkat. Dan pada akhirnya peserta didik dapat meningkatkan kemampuan memahami bacaan dan mengasah keterampilan menulisnya untuk menuangkan ide hebatnya dalam bentuk tulisan digital.
Libat Digital, pastinya menggunakan media gadget. Hal tersulit yang dihadapi adalah ada peserta didik menggunakan gadget orang tua. Dan secara otomatis akan menggunakan Fasilitas data internet. Nah, ketika itu tidak terpenuhi maka proses kegiatan membaca dan menulis digital menjadi terhambat.
Untuk segala niat dan hal yang baik haruslah dikomunikasikan dengan baik. Langkah awal kegiatannya adalah melakukan koordinasi dan berkomunikasi dengan kepala sekolah dan orang tua peserta didik. Alhamdulillah gayung bersambut. Para orang tua senang dengan rencana tersebut. Setelah itu mulailah memperkenalkan kepada peserta didik bahan bacaan digital, menguatkan literasi dengan membaca selama 10 menit pertama pembelajaran, menguatkan aktivitas bercerita atau membacakan cerita – cerita fiksi, mengajak peserta didik untuk membaca bersambung melalui media zoom meeting bahkan mengajak peserta didik untuk merefleksikan kegiatan belajar mereka di akhir pembelajaran dalam bentuk tulisan. Alhamdulillah setelah beberapa waktu tercipta beberapa tulisan yang kemudian saya kumpulkan dan saya namai “Aku dan Kalian”
Yang membuat saya salut dari salahsatu peserta didik saya, dalam tulisannya terdapat perumpamaan bahwa katanya belajar matematika itu seperti makan mangga setengah matang, kacci – kacci enak (Bahasa makassar yang berarti kecut – kecut tapi enak).
Curator Note
[custom_field field="Note_kurator"]
Libat Digital (Literasi Baca Tulis Digital)
Good practice before revised
[Revision_teru]
Good practice elaboration
Literasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan informasi atau kemampuan seseorang dalam mengolah & memahami informasi saat melakukan kegiatan membaca dan menulis.
Hadirnya program kegiatan Literasi Baca Tulis Digital disebabkan karena Minat baca tulis pada peserta didik beralih ke aktivitas digital yang kurang bermanfaat bagi mereka. Dengan memanfaatkan Gadget diharapkan minat membaca dan menulis dari para peserta didik dapat meningkat. Dan pada akhirnya peserta didik dapat meningkatkan kemampuan memahami bacaan dan mengasah keterampilan menulisnya untuk menuangkan ide hebatnya dalam bentuk tulisan digital.
Libat Digital, pastinya menggunakan media gadget. Hal tersulit yang dihadapi adalah ada peserta didik menggunakan gadget orang tua. Dan secara otomatis akan menggunakan Fasilitas data internet. Nah, ketika itu tidak terpenuhi maka proses kegiatan membaca dan menulis digital menjadi terhambat.
Untuk segala niat dan hal yang baik haruslah dikomunikasikan dengan baik. Langkah awal kegiatannya adalah melakukan koordinasi dan berkomunikasi dengan kepala sekolah dan orang tua peserta didik. Alhamdulillah gayung bersambut. Para orang tua senang dengan rencana tersebut. Setelah itu mulailah memperkenalkan kepada peserta didik bahan bacaan digital, menguatkan literasi dengan membaca selama 10 menit pertama pembelajaran, menguatkan aktivitas bercerita atau membacakan cerita – cerita fiksi, mengajak peserta didik untuk membaca bersambung melalui media zoom meeting bahkan mengajak peserta didik untuk merefleksikan kegiatan belajar mereka di akhir pembelajaran dalam bentuk tulisan. Alhamdulillah setelah beberapa waktu tercipta beberapa tulisan yang kemudian saya kumpulkan dan saya namai “Aku dan Kalian”
Yang membuat saya salut dari salahsatu peserta didik saya, dalam tulisannya terdapat perumpamaan bahwa katanya belajar matematika itu seperti makan mangga setengah matang, kacci – kacci enak (Bahasa makassar yang berarti kecut – kecut tapi enak).